Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(899)
Mataram.
Benar saja, beberapa saat kemudian telah berdatangan para prajurit Pasuruan dari segala penjuru. Tak lama kemudian, alun-alun telah dikepung oleh prajurit Pasuruan tepung gelang. Pasukan Gagak Ireng yang hanya dua puluh orang itu berada di tengah alun-alun.
Tiba-tiba terdengar suara terbahak-bahak dari antara pasukan Pasuruan. Suara tertawa yang dilambari dengan ilmunya yang tinggi sehingga menggetarkan seluruh alun-alun.
Para prajurit Mataram yang berpakaian serba hitam itu mengakui bahwa suara tertawa itu pasti dilontarkan oleh orang yang berilmu tinggi. Meskipun demikian, mereka tidak terpengaruh. Para prajurit yang berpakaian serba hitam itu juga prajurit-prajurit pilihan yang berilmu tinggi pula.
Yang tergetar hatinya adalah para prajurit Pasuruan sendiri. Namun mereka tetap bangga bahwa seorang senopati-nya berilmu tinggi. Dan mereka berharap bisa menandingi senopati dari Mataram. Karena mereka telah sering menyaksikan betapa tingginya ilmu dari senopati mereka itu. Dia adalah Ki Rangga Keniten. Mereka telah mendengar bahwa Ki Rangga Keniten akan menantang berperang tanding siapapun senopati Mataram itu. Bahkan ia berharap yang datang adalah Panembahan Senopati sendiri. Dengan demikian, dengan mengalahkan Panembahan Senopati itu sama saja dengan menaklukkan Mataram tanpa harus menyerbu ke Mataram.
Masih dengan tertawa terbahak-bahak, Ki Rangga Keniten maju seorang diri ke tengah alun-alun.
“Ha ha ha ha ha…… pasukan Mataram seperti sulung mlebu geni ha ha ha…..!” Tertawa Ki Rangga Keniten menggelegar.
“Seluruh prajurit Pasuruan jangan ikut campur…..! Hayooo…. siapa senopati Mataram yang berani menghadapi aku ha ha ha ha ha…..!” Tantangan Ki Rangga Keniten menggelegar menggetarkan alun-alun.
Para prajurit Pasuruan dadanya tergetar mendengar gelegar suara dan tertawa dari Ki Rangga Keniten, mungkin itu sejenis ajian gelap ngampar yang konon juga dikuasai oleh Adipati Minakjingga dari Blambangan pada zaman dahulu. Dan ternyata kini masih ada yang memiliki.
Belum ada yang muncul dari pasukan Mataram yang berpakaian serba hitam itu. Ketika kemudian Ki Rangga Keniten menantang dengan langtang.
“Ha ha ha ha ha….., prajurit Mataram pasti ketakutan ha ha ha ha…..! Jika tidak ada yang berani menandingi aku, seluruh prajurit Mataram akan aku babat habis ha ha….!”
Belum selesai Ki Rangga Keniten tertawa, terputus ketika kemudian melayang dengan ringan sesosok bayangan serba hitam dengan ringan.
Sesosok serba hitam yang kemudian bertolak pinggang di hadapan Ki Rangga Keniten. Semua yang menyaksikan takjub dengan orang serba hitam yang bagai melayang telah berhadapan dengan Ki Rangga Keniten. Dia pun pasti seorang yang berilmu tinggi pula.
“Ha ha ha ha……! Siapa kau berani maju menghadapi aku ha ha ha ha….!” Teriak Ki Rangga Keniten dengan melontarkan ajiannya ke arah orang yang baru tiba itu. Jika orang kebanyakan, tentu dadanya telah rontok dan akan gemetar dan kemudian akan pingsan. Bahkan seandainya ia orang berilmu namun belum tuntas, akan tergetar pula. Namun orang berpakaian serba hitam yang berdiri di hadapan Ki Rangga Keniten dan mendapat serangan langsung itu tetap berdiri dan bertolak pinggang. “Rangga Keniten memang berilmu tinggi…..!” Batin orang yang berpakaian serba hitam itu.
“He sebut namamu sebelum kau terkapar di tengah alun-alun…..!” Bentak Ki Rangga Keniten yang masih melontarkan ajiannya tersebut.
“Tidak usah berteriak-teriak Keniten. Aku di hadapanmu sudah mendengar….!” Jawab orang itu.
“Siapa kau….? Sebut namamu…..!” Bentak Ki Rangga Keniten lagi.
“Baiklah…..! Aku Ki Gagak Ireng, lurah prajurit dari Mataram…..!” Jawab orang berpakaian serba hitam yang sesungguhnya adalah Panembahan Senopati sendiri.
“Ha ha ha ha ha….., lurah prajurit…..! Lawanku bukan seorang lurah prajurit. Paling tidak senopati pilihan dari Mataram. Atau Danang Sutawijaya yang mengaku sebagai Panembahan Senopati yang pantas menjadi lawanku…..!” Sesumbar Ki Rangga Keniten menggelegar.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.