Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(901)
Mataram.
Kini Ki Gagak Ireng telah bersiaga sepenuhnya.
Benar saja, Ki Rangga Keniten yang telah lebih dari setengah baya dan telah menguasai berbagai ilmu itu menyerang dengan sangat cepat dengan puncak ilmunya. Telapak tangannya yang berasap itu tentu sangat berbahaya bagi lawannya. Namun tak diduga sama sekali oleh semua prajurit yang menyaksikan. Ki Gagak Ireng tidak menghindar. Ia justru menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Yang terjadi kemudian membuat semua tercengang. Ki Rangga Keniten terpental mundur, sedangkan Ki Agak Ireng juga sedikit terdorong mundur. Namun keduanya masih tetap berdiri kokoh.
“Heeeem…..! Gila lurah prajurit ini…..!” Batin Ki Rangga Keniten.
“Sungguh tinggi ilmu dari Ki Rangga Keniten ini…..!” Batin Ki Gagak Ireng pula.
Keduanya sama-sama mengagumi ilmu lawannya.
Namun Ki Gagak Ireng tak ingin hanya selalu menjadi sasaran. Ia kemudian berganti menyerang dengan ilmunya pula. Dengan gerakan sangat cepat, ia menyerang Ki Rangga Keniten. Ki Rangga Keniten pun telah mengerahkan puncak ilmu kebal yang ia banggakan. Yang terjadi adalah benturan ilmu dia orang yang berilmu sangat tinggi. Hantaman Ki Gagak Ireng bagai menghantam tugu watu item. Ki Rangga Keniten tetap bergeming tak bergerak sama sekali. Bahkan kemudian Ki Rangga Keniten tertawa terbahak-bahak dengan mengerahkan ajian sejenis ajian gelap ngampar.
“Ha ha ha ha ha ha…… kau tak akan mampu melukai aku ha ha ha ha…..!”
Para prajurit Pasuruan yang berada di barisan depan memilih mundur ke belakang agar tidak rontok isi dadanya. Sedangkan para Prajurit Mataram yang merupakan para senopati pilihan tetap berada di tempatnya. Meskipun demikian, mereka mengakui bahwa ilmu dari Ki Rangga Keniten memang tinggi. Dada mereka pun tergetar walau masih mampu mereka atasi. Namun demikian, mereka tetap kagum kepada Ki Gagak Ireng yang tidak terpengaruh sama sekali oleh serangan ilmu Ki Rangga Keniten.
Kini kedua orang sakti tersebut telah bersiaga kembali. Mereka tak ingin menjadi korban dari kelengahannya sendiri.
Kini Ki Rangga Keniten yang kembali melancarkan serangan. Ki Gagak Ireng kembali tidak menghindar, ia pun telah mengerahkan ilmu kebalnya ajian tameng waja yang ditangkap dengan ajian lembu sekilan. Yang terjadi mengejutkan Ki Rangga Keniten. Akibat antamannya tidak seperti sebelumnya yang seperti menghantam tameng baja. Namun kini hantaman Ki Rangga Keniten meleset ke samping kanan yang membuat ia terdorong oleh kekuatannya sendiri. Ia pun terhuyung hampir jatuh, namun kemudian ia meloncat dan menguasai diri.
“Anak iblis…..! Kau pamer ajian lembu sekilan…..!” Umpat Ki Rangga Keniten.
“Kerahkan ajianmu Keniten…..!” Tantang Ki Gagak Ireng.
“Kerahkan pula ilmumu Gagak bangkai…..!” Balas Ki Rangga Keniten.
Ki Gagak Ireng berganti menyerang dengan tendangan yang dilambari dengan ilmunya yang tinggi. Namun lagi-lagi Ki Rangga Keniten tetap bergeming tak goyah. Sungguh ilmu kebal dari Ki Rangga Keniten sangat tinggi. Ki Gagak Ireng kurang mengenal ilmu kebal apakah yang membentengi Ki Rangga Keniten sehingga tak tergoyahkan oleh ilmu dari Ki Gagak Ireng.
Namun demikian, Ki Rangga Keniten pun tak mampu melukai Ki Gagak Ireng pula. Bahkan ketika Ki Rangga Keniten telah mengerahkan ilmunya, namun tetap tak mampu menggoyahkan lawannya.
Ki Gagak Ireng pun heran ada seseorang yang mampu menahan ilmunya. Selama ini tak seorang pun yang mampu menahan ilmunya, bahkan Adipati Pragola pun tidak. Namun Ki Rangga Keniten ini sungguh tangguh ilmu kebalnya.
Kini semua orang yang menyaksikan terperangah. Mereka melihat Ki Rangga Keniten telah memegang sebilah keris.
Keris yang tampak menyala kemerahan.
“Ha ha ha ha…… tak akan ada orang yang mampu bertahan dari kesaktian kerisku ini….. ha ha ha ha…..!” Sesumbar Ki Rangga Keniten.
Ki Gagak Ireng harus berhati-hati. Sebuah senjata pusaka di tangan orang berilmu tinggi tentu sangat berbahaya.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.