Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#907

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(907)
Mataram.

Kapak yang besar dan lebar dan sangat tajam terayun kuat. Namun betapa terkejutnya prajurit juru pati tersebut. Karena kapak baja yang sangat tajam itu seakan menghantam besi baja gligen. Juru pati yang kedua pun mengayunkan kapaknya pula. Namun akibatnya sama, kapak pun seperti membentur besi baja.
“Bangsat keparat kau prajurit…..!” Umpat Ki Rangga Keniten yang sangat marah itu masih mampu melontarkan ilmunya lewat umpatan.
Para prajurit juru pati itu segera berloncatan menjauh karena tak tahan dengan serangan Ki Rangga Keniten lewat umpatannya.
Para senopati pun tergetar dadanya, namun ia tetap berada tak jauh dari Rangga Keniten yang terikat di papan hukuman.
Ki Rangga Keniten kembali mengumpat-umpat nama Adipati Pasuruan dan bahkan Panembahan Senopati pun diumpat-umpat pula.
Namun Ki Rangga Keniten kembali terdiam dengan sendirinya, mungkin karena kelelahan dan menahan sakit di lutut kakinya.
Dua orang juru pati pun kembali mendekati papan hukuman. Mereka berdua akan mengulangi melaksanakan tugas untuk memenggal leher Ki Rangga Keniten.
Beberapa saat kemudian, mereka berdua kembali mengayunkan kapak besar dan lebar dan sangat tajam. Kapak itu telah puluhan kali memenggal leher para terhukum tanpa kesulitan. Yang telah terjadi, sekali tebas, kepala pasti terpisah dari tubuhnya.
Namun kini, kapak itu kembali gagal menebas leher Ki Rangga Keniten. Dua orang juru pati mengulangi dan mengulangi, tetapi gagal lagi.
Ki Rangga Keniten kembali mengeluarkan kata-kata kotor dan umpatan.
“Bagaimana ini gusti senopati…..?” Bertanya salah seorang prajurit juru pati.
“Coba aku yang melakukannya……!” Berkata salah seorang senopati.
“Silahkan gusti senopati…..!” Jawab prajurit juru pati itu.
Beberapa senopati kemudian mendekat ke papan hukuman. Mereka akan mencoba seberapa tinggi ilmu kenal dari Ki Rangga Keniten tersebut. Walau sebelumnya mereka telah mengetahui bahwa Ki Rangga Keniten memang kebal terhadap berbagai macam senjata.
Salah seorang senopati kemudian mengayunkan kapak besar dan lebar dan sangat tajam itu. Ia pun melambari dengan ilmunya yang tinggi pula. Yang terjadi sungguh mencengangkan. Seperti yang terjadi sebelumnya. Ia bagaikan menghantam besi baja.
Beberapa senopati yang lain pun ikut mencoba pula. Namun hasilnya sama saja. Gagal menebas leher Ki Rangga Keniten.
Mereka sungguh kagum akan kesaktian dari Ki Rangga Keniten. Namun mereka juga kagum kepada Ki Gagak Ireng yang telah mereka ketahui ia adalah Panembahan Senopati sendiri. Senjata pusaka Mataram, Tombak Kiai Plered berhasil melukai lutut kaki Ki Rangga Keniten. Bahkan jika Panembahan Senopati mau, ia tentu dengan mudah membunuh Ki Rangga Keniten. Tetapi itu tidak dilakukannya. Namun akibatnya seperti sekarang yang sedang terjadi.
Beberapa senopati yang lain pun ikut menjajal dengan mengayunkan kapak besar itu ke leher Ki Rangga Keniten. Namun yang terjadi sama seperti yang sebelumnya, gagal memenggal leher Ki Rangga Keniten.
Dalam pada itu, prajurit yang sebelumnya menghadap Kanjeng Adipati Pasuruan, kini akan menghadap kembali untuk melaporkan apa yang terjadi di sanggar tempat melaksanakan hukuman untuk Ki Rangga Keniten. Bahwa prajurit juru pati dan para senopati gagal menjalankan tugas untuk memenggal leher Ki Rangga Keniten.
“Heeem….., dia memang sakti mandraguna…..!” Berkata Kanjeng Adipati Pasuruan.
Adipati Pasuruan kemudian membisikkan sesuatu kepada prajurit tersebut.
“Cobalah itu…..! Namun itu rasanya cukup kejam, tetapi apa boleh buat. Jika Rangga Keniten tidak dihukum seperti itu, dia masih tetap hidup dan pasti akan balas dendam…..!” Lanjut Adipati Pasuruan.
“Benar Kanjeng Adipati…..! Dia selalu mengumpat-umpat siapapun…..!” Jawab prajurit tersebut.
“Laksanakan perintah-ku…..!” Perintah Kanjeng Adipati Pasuruan.
Prajurit itu segera bergegas kembali ke sanggar tempat untuk melaksanakan hukuman kepada Ki Rangga Keniten.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

View Comments

  • Nulada laku utama Panembahan Senapati. Berulang kali, Panembahan membiarkan hidup lawannya. Kepada Bap St. Sunaryo kami sampaikan elamat Natal dan elamat Pesta Nama Santo Pelindung Santo Stephanu. Berkah Dalem.

Share
Published by
St. Sunaryo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#908

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(908)Mataram. Ketika prajurit itu tiba di sanggar, beberapa prajurit masih mencoba ilmunya untuk…

2 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#906

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(906)Mataram. Prajurit yang baru saja menghadap Adipati Pasuruan terkejut ketika para juru sembuh…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#905

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(905)Mataram. Panembahan Senopati bersama dua orang senopati kepercayaannya menuju ke pendapa keraton kadipaten…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#904

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(904)Mataram. Adipati Pasuruan kemudian bertanya kepada prajurit itu; "Apa maksudnya, prajurit…..?""Menurut pengamatan kami,…

2 hari ago

Wifi Lemot Bikin Emosi? Ini Dia Cara Ampuh Mengatasinya!

Penyebab Wifi Lemot Koneksi wifi yang lemot atau lambat dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang…

6 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#903

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(903)Mataram. Kini kedua petarung sama-sama kebal terhadap senjata dan ajian lawan. Bahkan Ki…

6 hari ago