Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#917

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(917)
Mataram.

Sementara itu, alun-alun Kidul telah hampir penuh oleh para penonton, baik dari para prajurit ataupun kawula biasa.
Dua orang pengawal Kanjeng Adipati Gagak Baning pun telah datang pula didampingi oleh para senopati dan prajurit pengawal raja yang lain. Ketika Senopati Wirasekti masih memberikan sesorah dan syarat-syarat adanya perang tanding.
“Perang tanding ini bukan perkelahian jalanan yang tanpa aturan. Aku tegaskan lagi. Jangan sampai ada rajapati – jangan sampai ada yang gugur…..!”
Sedangkan senopati Jenawi dan senopati Birawa kecewa dengan pernyataan dari senopati Wirasekti tersebut. Senopati Jenawi sudah merencanakan, dalam gebrakan pertama akan langsung dengan puncak ilmunya. Ia yakin bahwa lawannya pasti tak akan sempat bertahan barang sesaat. Lawannya pasti akan langsung terkapar berkalang tanah. Jika harus seperti yang disyaratkan oleh senopati Wirasekti tersebut, ia harus bertahap, mungkin dengan separuh ilmunya saja lawannya sudah akan terkapar namun tidak sampai tewas.
Senopati Jenawi kemudian berketetapan, akan menggunakan separuh tingkat ilmunya untuk menggebrak lawan. Jika lawan masih sedikit bertahan, akan ia susul dengan serangan berikutnya. Dengan demikian lawan akan benar-benar tak berdaya. Baru kemudian ia akan melawan pengawal yang seorang lagi. Namun kemudian terbersit keinginannya untuk melawan dua orang sekaligus. Ia yakin akan mampu mengalahkannya pula. Jika itu terjadi, ia akan dikagumi oleh seluruh negeri. Dan ia pun akan disegani seperti halnya senopati Wirasekti.
Tanpa diduga, ia berlari ke arah senopati Wirasekti dan kemudian katanya; “sang senopati izinkan saya melawan dua orang pengawal Kanjeng Adipati tersebut, biar pertarungan menjadi imbang…..!”
Senopati Wirasekti menampakkan rasa tidak senangnya kepada senopati Jenawi yang jumawa tersebut.
“Melawan satu orang saja kau belum tentu bisa bertahan, kok mau melawan dua orang…..!” Jawab senopati Wirasekti dengan tegas.
“Akan aku buktikan, sang senopati…..!” Jawab senopati Jenawi dengan sombong.
Bahkan dalam batin, ia pun ingin menantang senopati Wirasekti yang sudah terlanjur disegani oleh semua senopati Pajang. Jika ia berkesempatan, akan ia buktikan bahwa ia pun mampu menundukkan senopati Wirasekti itu.

Senopati Wirasekti telah mengatur para senopati para prajurit pilihan untuk menjadi pagar hidup di depan para penonton. Para penonton tidak boleh melewati pagar hidup tersebut.
Semua senopati yang mendapat tanggung jawab telah bersiaga.
Bahkan tanpa di minta, senopati Jenawi telah berdiri di tengah alun-alun. Seakan tak sabar untuk segera menunjukkan kesaktiannya. Ia sambil bertolak pinggang mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dengan tertawa lebar. Ia seakan tidak menghargai bahwa diantara mereka ada sang penguasa Mataram, Panembahan Senopati.
Senopati Jenawi sangat berharap yang akan tampil adalah dua orang pengawal Adipati Gagak Baning yang diketahui sebagai murid orang bercambuk.
Sejenak kemudian senopati Wirasekti memanggil salah seorang pengawal Adipati Gagak Baning.
Dari arah kanan berjalan dengan tegap seorang yang tambun namun terlihat kuat dan kencang.
Senopati Jenawi sedikit kecewa karena yang datang hanya seorang diri. Namun demikian ingin ia tunjukkan bahwa ia akan mampu merobohkan orang yang tambun itu dalam gebrakan pertama atau kedua. Sorak sorai penonton pasti akan menggetarkan alun-alun itu.
Sementara murid orang bercambuk yang langsing memperhatikan langkah adik seperguruannya itu tenang, ia berharap adik seperguruannya itu mampu menguasai dirinya sendiri.
Demikian pula di sisi lain, senopati Birawa memperhatikan saudara seperguruannya dengan tertawa lebar. Ia yakin saudara seperguruannya akan mampu dengan mudah menundukkan lawannya.
Murid orang bercambuk yang tambun telah sampai pula di tengah alun-alun. Ia kemudian membungkuk hormat ke segala penjuru. Sekilas ia melihat keberadaan Kanjeng Panembahan Senopati. Maka ia kemudian membungkuk lebih dalam.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Share
Published by
Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#918

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(918)Mataram. Seluruh alun-alun Kidul hening, menunggu saat yang dinantikan. Namun sebagian besar dari…

13 jam ago

Apa Itu Phishing dan Bagaimana Menghindarinya?

Pengenalan Phishing Phishing adalah bentuk penipuan daring yang bertujuan untuk meraih informasi pribadi dari korban,…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#916

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(916)Mataram. Adipati Gagak Baning pun sesungguhnya tidak senang dengan sikap dari senopati Jenawi.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#915

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(915)Mataram. "Baiklah…..! Katakan kepada Jenawi, aku ladeni kemauannya…..!" Berkata murid orang bercambuk yang…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#914

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(914)Mataram. Mereka yang sedang ikut di warung Pak Pelo itu juga ikut memperbincangkan."Waaah…..,…

5 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#913

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(913)Mataram. Kemudian salah seorang senopati Pajang yang ikut bersemangat itu bertanya kepada senopati…

6 hari ago