Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#920

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(920)
Mataram.

Hantaman kaki lawan yang tentu saja dilambari dengan ilmunya yang tinggi. Senopati Jenawi harus berhati-hati jangan sampai tendangan kaki lawan menghantam kakinya lagi yang ternyata mampu menembus ilmu kebalnya.
Walaupun senopati Jenawi telah mengerahkan ilmunya, namun semakin sulit untuk mendaratkan pukulan ke tubuh lawan. Tubuh lawan yang sedikit lebih tinggi dan jauh lebih kekar dan kuat. Lagi pula, pukulannya yang telah pada tingkat tertinggi dari ilmunya ternyata tidak bisa menggoyahkan ilmu kebal lawannya. Senopati Jenawi tidak mengira sama sekali akan menjumpai lawan yang tangguh tanggon tak tergoyahkan. Ia sudah terbiasa melawan orang yang jauh lebih tinggi dan lebih besar, namun selalu dapat ia tundukkan dengan mudah. Namun lawan yang satu ini sungguh liat dan kuat. Rasanya dengan tangan kosong, ia kesulitan untuk menundukkan lawannya itu. Berkali-kali ia beradu pukulan, namun pertahanannya semakin tergetar. Sedangkan lawannya sepertinya tidak merasakan kesulitan. Terpikir oleh senopati Jenawi untuk melawan dengan senjata. Namun dengan senjata tentu akan bisa membunuh lawannya. Senopati Jenawi merasa menguasai ilmu bermain tombak. Dengan gerakannya yang gesit dan lincah tentu akan lebih mudah menyerang lawan. Lagi pula ia pun merasa mampu menyalurkan ilmunya itu lewat sebatang tombak. Dengan sebatang tombak, ia akan mampu menembus ilmu kebal lawannya. Setelah beberapa kali ia gagal menggoyahkan pertahanan lawan dan lawan selalu mengincar kakinya, ia kemudian meloncat mundur.
“Kami akan beradu senjata, Kakang senopati Wirasekti…..!” Berkata senopati Jenawi kepada senopati Wirasekti sebagai pengadil.
“Itu tidak mungkin…..! Dengan senjata tentu akan membunuh lawan…..!” Sanggah senopati Wirasekti.
Senopati Jenawi yang merasa tak akan mungkin mengalahkan lawan dengan tangan kosong itu tak kurang akal.
“Aku akan dengan senjata tombak yang tanpa ujung yang runcing. Hanya bagai tongkat saja….! Ujung runcingnya akan aku patahkan…..!” Dalih senopati Jenawi.
Tiba-tiba murid orang bercambuk yang menjadi lawannya itu menyahut; “Biarkan saja senopati Wirasekti, akan aku layani kemauan Jenawi…..!”
“Bagus…..! Ayo kita buktikan…..!” Sahut senopati Jenawi girang karena ia yakin akan mampu melumpuhkan lawannya tanpa membunuhnya.
“Aku tidak akan membunuhnya, Kakang senopati….!” Lanjut senopati Jenawi kepada senopati Wirasekti.
Senopati Wirasekti tak bisa mencegah kemauan senopati Jenawi karena murid orang bercambuk itu telah bersedia untuk melayani lawannya.
Senopati Jenawi kemudian meminta kepada saudara seperguruannya, senopati Birawa sebatang tombak. Setelah sebatang tombak diterimanya, semua orang yang menyaksikannya terkejut. Senopati Jenawi kemudian melepaskan ujung tombak yang runcing yang terbuat dari baja pilihan dengan mudah. Kini sebatang tombak itu bagai hanya sebuah tongkat saja. “Dengan tongkat ini, aku tidak akan membunuhmu, namun akan melumpuhkan-mu…..!” Sesumbar senopati Jenawi. “Ambil senjatamu…..!” Tantang senopati Jenawi kemudian.
Senopati Jenawi terkejut namun tersenyum ketika lawannya tiba-tiba telah menggenggam seutas cambuk yang sebelumnya melingkar di pinggangnya. Senopati Jenawi memang sebelumnya tidak memperhitungkan bahwa lawannya adalah murid orang bercambuk. Dan senjata andalan murid orang bercambuk adalah seutas cambuk. Namun senopati Jenawi tetap tersenyum. Ia yakin bahwa seutas cambuk itu tak akan mampu menembus ilmu kebalnya. Bahkan jika lawannya itu bersenjata pedang atau tombak.
“Jangan sampai ada yang terbunuh…..! Jika lawannya terbunuh, penjara atau hukuman mati bagi pembunuhnya…..!” Ancam senopati Wirasekti.
Kedua petarung menyadari bahwa ancaman dari senopati Wirasekti tersebut bukanlah ancaman kosong. Tetapi akan sungguh terjadi jika salah seorang membuat lawannya terbunuh.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

View Comments

  • Sintang sudah hadir!
    Trimakasih Part 920 sudah di apload, semoga kedepannya sehari bisa 2 Part sekaligus.
    Penasaran dengan lanjutannya.

Share
Published by
Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#919

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(919)Mataram. Pertarungan semakin keras. Senopati Jenawi mengerahkan seluruh ilmunya untuk bisa segera menundukkan…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#918

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(918)Mataram. Seluruh alun-alun Kidul hening, menunggu saat yang dinantikan. Namun sebagian besar dari…

3 hari ago

Apa Itu Phishing dan Bagaimana Menghindarinya?

Pengenalan Phishing Phishing adalah bentuk penipuan daring yang bertujuan untuk meraih informasi pribadi dari korban,…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#917

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(917)Mataram. Sementara itu, alun-alun Kidul telah hampir penuh oleh para penonton, baik dari…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#916

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(916)Mataram. Adipati Gagak Baning pun sesungguhnya tidak senang dengan sikap dari senopati Jenawi.…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#915

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(915)Mataram. "Baiklah…..! Katakan kepada Jenawi, aku ladeni kemauannya…..!" Berkata murid orang bercambuk yang…

6 hari ago