Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#922

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(922)
Mataram.

Perasaan amat nyeri mendera kakinya. Ia tak mengira sama sekali bahwa ujung juntai cambuk lawannya mampu menembus ilmu kebalnya. Bahkan melukai sampai berdarah. Ketika ia sedang tertegun dengan kejadian yang tidak diperhitungkan itu, senopati Jenawi kembali terkejut. Ketika tiba-tiba tombak tongkatnya telah dililit juntai cambuk. Dan tenaga yang sangat kuat telah merenggut tombak tongkatnya. Ia pun tak mampu mempertahankan tombak tongkat itu.
Para penonton yang menyaksikan terperangah. Mereka melihat murid orang bercambuk itu memutar cambuknya dan kemudian melemparkan tombak yang dililit juntai cambuk itu. Tombak pun melayang jauh dan kemudian jatuh di luar alun-alun. Beruntung tidak menimpa seorang pun. Mereka sungguh kagum akan kekuatan murid orang bercambuk itu. Senopati Jenawi tertegun melihatnya. Namun semua orang kemudian terkejut bukan kepalang. Tiba-tiba murid orang bercambuk itu melecutkan cambuknya sehingga terdengar ledakan sangat keras. Sedangkan senopati Jenawi terjengkang ke belakang, karena ledakan itu tepat di atas kepalanya. Sesungguhnya, jika murid orang bercambuk itu mau, ia bisa saja meledakkan cambuknya itu di kepala senopati Jenawi, tetapi itu tidak dilakukannya. Namun yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh senopati Jenawi kembali terjadi. Bahkan oleh siapa pun mereka yang menyaksikan. Tiba-tiba juntai cambuk murid orang bercambuk itu melilit kaki senopati Jenawi yang tadinya sedikit terangkat ketika jatuh terjengkang.
“Cukup……..!” Teriak senopati Wirasekti sambil meloncat mendekati kedua petarung.
Murid orang bercambuk itu pun berhenti melangkah, namun juntai cambuk masih melilit laki senopati Jenawi.
“Senopati Jenawi…..? Apakah kau belum menyerah…..?” Bertanya senopati Wirasekti.
Senopati Jenawi tidak segera menjawab, karena memang ia tidak siap dengan pertanyaan itu. Yang ia bayangkan sebelumnya, pertanyaan seperti itu semestinya ditujukan kepada lawannya yang tak berdaya karena hantaman tombak tumpulnya. Namun kenyataannya yang terjadi sebaliknya. Ia sendiri yang tak berdaya karena dililit juntai cambuk lawannya. Sedangkan besi-besi kecil di ujung juntai cambuk itu sebagian menancap di kakinya, sungguh ia tak berdaya.
“Senopati Jenawi…..? Apakah kau belum menyerah…..?” Bertanya senopati Wirasekti lebih keras lagi.
Senopati Jenawi tidak memiliki pilihan lain. Apalagi ketika terasa lilitan juntai cambuk itu terasa semakin kencang. Karena murid orang bercambuk itu memang sedikit menarik cambuknya.
“Ya….., ya….., aku menyerah…..!” Berkata senopati Jenawi terbata sambil tanpa sadar mengangkat kedua tangannya ke atas sebagai tanda menyerah.
Tiba-tiba terdengar tepuk tangan dan sorak sorai yang dimulai dari kelompok para prajurit pengawal Kanjeng Adipati Gagak Baning. Yang kemudian diikuti oleh sebagian besar para prajurit yang memenuhi alun-alun Kidul itu. Sedangkan mereka yang sebelumnya menjagoi senopati Jenawi hanya terdiam ternganga tak mengira yang terjadi tak seperti yang mereka duga. Bahkan berkebalikan dengan harapannya. Sedangkan senopati Jenawi pucat pasi dibuatnya. Sedangkan para prajurit yang tergabung dalam pasukan Gagak Ireng yang bersama Kanjeng Panembahan Senopati pun kagum pula kepada murid orang bercambuk yang tambun namun kekar itu. Walaupun sebelumnya mereka telah mendengar bahwa murid orang bercambuk memang berilmu tinggi. Namun setelah mereka menyaksikan sendiri, mereka semakin kagum. Sedangkan Kanjeng Panembahan Senopati sendiri hanya tersenyum kecil karena ia memang percaya kepada murid orang bercambuk itu.
Namun yang tidak diduga oleh siapa pun terjadilah. Tiba-tiba seseorang meloncat bagai melayang ke tengah-tengah arena.
“Jangan besar kepala…..! Lawanlah aku…..!” Teriak orang yang kemudian telah mendarat di depan murid orang bercambuk itu.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#926

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(926)Mataram. Mereka yang tidak tahu apa yang terjadi heran, mengapa senopati Birawa selau…

4 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#925

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(925)Mataram. Senopati Birawa berputar setengah lingkaran. Namun kemudian ia kembali melancarkan serangan dengan…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#924

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(924)Mataram. Senopati Jenawi tertatih-tatih pincang dituntun oleh dua orang prajurit.Sedangkan murid orang bercambuk…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#923

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(923)Mataram. Senopati Wirasekti yang terkejut dengan tindakan orang yang telah dikenalnya dengan baik…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#921

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(921)Mataram. Oleh karena itu, mereka harus cukup perhitungan agar lawan jangan sampai terbunuh.…

5 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#920

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(920)Mataram. Hantaman kaki lawan yang tentu saja dilambari dengan ilmunya yang tinggi. Senopati…

6 hari ago