Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#923

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(923)
Mataram.

Senopati Wirasekti yang terkejut dengan tindakan orang yang telah dikenalnya dengan baik itu.
“Apa maksudmu Adi…..?” Bertanya senopati Wirasekti.
“Tentu akan aku bela nama besar perguruanku, Kakang…..! Adi Jenawi adalah adik seperguruan ku. Aku tak rela ia dipermalukan seperti ini…..!” Berkata orang itu.
“Heeem…..! Bisa berkepanjangan masalah ini…..!” Berkata senopati Wirasekti.
Senopati Wirasekti tahu bahwa orang itu memang memiliki ilmu yang lebih tinggi dari senopati Jenawi. Dia adalah senopati Birawa, kakak seperguruan dari senopati Jenawi.
“Itu tidak adil……! Dia baru saja bertempur yang tentu menguras tenaga…..!” Sanggah senopati Wirasekti yang ingin berlaku adil.
“Bagi orang berilmu itu bukan alasan, Kakang senopati Wirasekti…..!” Dalih senopati Birawa.
Tiba-tiba murid orang bercambuk yang tambun kekar itu melecutkan cambuknya dan meledak sangat keras sehingga menggetarkan alun-alun.
“Biar aku lawan, gusti senopati……!” Tantang murid orang bercambuk yang meledakkan cambuk itu.
“Ha ha ha ha ha….., ledakan cambuk gembala kambing dipamerkan di hadapanku……!” Ejek senopati Birawa.
Namun semua orang tertegun ketika melihat seseorang yang tinggi langsing berjalan pelan menuju ke tengah arena.
Sebagian dari mereka telah tahu bahwa orang itu adalah juga sebagai pengawal pribadi Kanjeng Adipati Gagak Baning. Sebagian kecil tahu bahwa orang itu merupakan kakak seperguruan dari murid orang bercambuk yang tambun kekar itu.
Senopati Wirasekti tersenyum kecil. Ia tahu bahwa orang yang datang itu bisa menjadi lawan yang sepadan dengan senopati Birawa. Lagi pula, jika itu terjadi tentu akan lebih adil. Namun demikian, senopati Wirasekti berusaha untuk mencegah agar perkelahian itu tidak berkepanjangan.
“Di sini bukan tempat untuk saling balas dendam antar perguruan. Lagi pula Kanjeng Adipati Gagak Baning belum tentu berkenan……!” Dalih senopati Wirasekti.
“Biar aku layani, gusti senopati…..!” Murid orang bercambuk yang tambun kekar tak mau direndahkan.
“Biar adil beristirahat-lah Adi. Biar orang itu aku layani…..!” Sahut murid orang bercambuk yang langsing yang telah sampai di tengah-tengah alun-alun itu.
“Aku belum lelah untuk melayani orang itu, Kakang…..!” Sanggah murid orang bercambuk yang tambun kekar.
“Ha ha ha ha ha……! Kalian berdua boleh melawan aku…..! Jangan berebut……!” Sesumbar senopati Birawa.
Senopati Wirasekti sepertinya sulit untuk mencegah terjadinya perkelahian selanjutnya. Karena jika dicegah sekarang, tentu akan terjadi di waktu dan tempat lain yang tidak terawasi. Dan itu tentu lebih berbahaya. Oleh karena itu ia kemudian menengahi; “Baiklah…..! Aku bersidia menjadi saksi. Tetapi syaratnya sama. Tidak boleh ada rajapati – terjadi pembunuhan. Seorang melawan seorang. Yang masih segar melawan yang masih segar…..!”
“Biar aku lawan senopati yang sombong itu…..!” Berkata murid orang bercambuk yang tambun kekar.
“Ikuti saja saran dan syarat dari gusti senopati Wirasekti. Beliau cukup bijak….!” Dalih murid orang bercambuk yang tinggi langsing.
“Ha ha ha ha…..! Aku senang jika kalian mengerubut aku. Tentu akan menjadi tontonan yang menarik. Apalagi aku tahu Panembahan Senopati ikut menyaksikan. Dia pun layak menjadi lawanku berikutnya ha ha ha ha…..!” Sesumbar senopati Birawa.
‘Cukup…..! Jangan berkepanjangan. Bersiap-lah kalian berdua…..!” Berkata senopati Wirasekti dengan keras dan tegas. Ia pun tidak senang dengan sikap dari senopati Birawa itu. Yang Ia tahu, senopati Birawa tidak pernah bersikap dan berkata sesombong itu.
“Kalian kembalilah ke tepi…..!” Berkata senopati Wirasekti kepada senopati Jenawi dan murid orang bercambuk yang tambun kekar.
Dengan kecewa murid orang bercambuk yang tambun kekar itu terpaksa menuruti perintah dari senopati Wirasekti.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *