Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#929

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(929)
Mataram.

Kemudian senopati Wirasekti melanjutkan kata-katanya; “Sedangkan senopati Birawa tidak mendapat hukuman, namun harus berpindah tempat. Senopati Birawa harus pindah ke Demak, tidak lagi di Pajang…..!”
“Huuuuuu……!” Seru dari para prajurit. Mereka memang menjadi tidak suka kepada senopati Birawa. Namun kemudian terdengar tepuk tangan dan sorak sorai setelah mengetahui bahwa senopati Birawa tidak lagi di Pajang. Jika masih di Pajang tentu akan sulit diterima di pasukan manapun.
Kemudian senopati Wirasekti kembali melanjutkan kata-katanya; “Sedangkan senopati Jenawi juga harus pindah tempat, tidak lagi di Pajang tetapi harus pindah ke Jipang…..!”
“Huuuuuu……!” Namun kemudian ditimpali tepuk tangan dan sorak sorai dari para prajurit. Seperti halnya terhadap senopati Birawa, demikian juga sikap mereka terhadap senopati Jenawi. Mereka senang karena senopati Jenawi juga tidak bertugas di Pajang lagi.
Senopati Birawa maupun senopati Jenawi hanya bisa menunduk. Mereka tak mungkin menolak perintah dari Kanjeng Panembahan Senopati melalui senopati Wirasekti. Kedua senopati tersebut sesungguhnya masih beruntung karena tidak mendapat hukuman badan, dikurung misalnya. Kanjeng Panembahan Senopati dan Adipati Gagak Baning telah bersepakat bahwa kedua senopati tersebut dipisah tempat tugasnya agar tidak sempat bersekongkol untuk membuat keributan lagi. Karena sesungguhnya keduanya orang-orang yang berilmu tinggi pula. Belum tentu para senopati yang lain mampu mengimbangi ilmunya. Namun demikian ilmu murid orang bercambuk memang jauh lebih tinggi. Seandainya keduanya tidak bisa ditundukkan oleh dua orang murid orang bercambuk, kemungkinan sekali akan menantang siapapun.
Namun akhirnya senopati Wirasekti telah membubarkan seluruh prajurit dan para penonton. Sedangkan Adipati Gagak Baning kemudian menambahkan bahwa besuk pagi senopati Birawa dan senopati Jenawi sudah harus meninggalkan Pajang. Keduanya akan diantar oleh masing-masing satu bregada prajurit yang dipimpin oleh masing-masing seorang senopati yang berilmu tinggi pula.
Senopati Birawa maupun senopati Jenawi kembali hanya bisa menunduk dan tak mungkin membantah apalagi menolak perintah dari Kanjeng Adipati Gagak Baning. Dan kemudian senopati Birawa maupun senopati Jenawi dipersilahkan untuk kembali ke tempat tinggalnya agar segera berbenah dan besuk pagi harus segera meninggalkan Pajang.
Bahkan Kanjeng Panembahan Senopati sempat mengatakan kepada dua orang senopati tersebut bahwa murid orang bercambuk yang melawan senopati Birawa tersebut belum mengerahkan seluruh ilmunya. Panembahan Senopati tahu bahwa sahabatnya itu memiliki ilmu yang jarang dikuasai oleh orang-orang berilmu tinggi sekali pun. Yakni, ia mampu melontarkan ilmunya lewat sorot matanya yang bisa membakar apa pun.
Senopati Birawa maupun senopati Jenawi kembali hanya bisa menunduk. Mereka telah menyadari kesombongan mereka. Mereka mengira bahwa ilmunya tidak ada orang yang mampu menandingi. Bahkan Kanjeng Adipati Gagak Baning atau pun Kanjeng Panembahan Senopati sendiri.
Adipati Gagak Baning kemudian berterima kasih kepada dua orang murid orang bercambuk yang telah mengangkat wibawa pasukan pengawal adipati. Dan mulai besuk sudah harus menjalankan tugas barunya. Kanjeng Adipati Gagak Baning yakin tak akan ada seorang pun senopati atau prajurit yang iri terhadap kedua orang murid orang bercambuk tersebut. Mereka semua telah menjadi saksi betapa tingginya ilmu olah kanuragan dan jayakasantikan keduanya.
Yang terjadi memang demikian. Hampir semua prajurit mengagumi kesaktian kedua orang murid orang bercambuk tersebut. Sambil mereka kembali ke kesatuan masing-masing, mereka masih memperbincangkan perang tanding yang baru saja mereka saksikan. Hampir semuanya belum pernah menyaksikan pertunjukan ilmu yang sedemikian dahsyat.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *