Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#934

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(934)
Mataram.

Kemudian maju seorang muda tampan bertubuh kencang.
“Akulah lawanmu…..! Siapa kau berani sesumbar di hadapan pasukan Mataram….?” Berkata orang muda itu.
“Ditanya belum menjawab sudah bertanya….! Dengar baik-baik….! Akulah Tumenggung Gending senopati tanpa tanding…..!” Jawab Tumenggung Gending.
“Heeem….., kau-kah Tumenggung Gending yang membelot dari Kediri ke Surabaya….? Yang aku dengar Tumenggung Gending itu orang yang licik dan culas…..!” Balas orang muda yang tampan dan gagah itu.
“Gilaaa….! Keparat kau….! Sembarangan…..! Sebut mamamu….!” Berkata Tumenggung Gending dengan marah.
“Aku Pangeran Singasari, adik dari Kangmas Panembahan Senopati…..!” Jawab orang muda yang memang Pangeran Singasari itu.
“Ha ha ha ha…..! Hari ini Panembahan Senopati kehilangan salah satu adiknya…..!” Sesumbar Ki Tumenggung Gending.
“Jangan menyesal jika yang terjadi sebaliknya….!” Jawab Pangeran Singasari.
Seketika Tumenggung Gending menyerang dengan tingkat ilmu yang tinggi. Jika lawannya adalah prajurit kebanyakan, ia pasti sudah terkapar karena tak mampu menghindar. Tetapi lawannya adalah Pangeran Singasari adik dari Kanjeng Panembahan Senopati sendiri. Ia tak jarang mendapat bimbingan langsung dari Kanjeng Panembahan Senopati. Ia dengan sederhana mencondongkan tubuhnya ke belakang sehingga hantaman Ki Tumenggung Gending itu hanya menerpa angin. Namun Tumenggung Gending yang kaya pengalaman itu tak terseret oleh tenaganya sendiri. Maka ia langsung melancarkan serangan berikutnya. Namun Pangeran Singasari pun lengah. Ia segera meloncat ke samping sambil melancarkan serangan balasan. Ki Tumenggung Gending-lah yang terkejut sehingga ia hanya bisa meloncat mundur. Pertarungan antara orang muda dengan lawannya yang telah lebih separuh baya itu pun berlangsung sengit.
Sementara itu, pertempuran di sekitarnya telah berlangsung dengan sengit. Pasukan dari bang wetan yang tidak berkuda melawan pasukan berkuda dari pasukan Mataram. Para prajurit Mataram dengan senjata tombak panjang, dengan demikian akan mudah menjangkau lawan. Soalnya bagi pasukan bang wetan yang sebelumnya jumlahnya lebih banyak. Namun dengan adanya serangan anak panah dari pasukan berkuda dari Mataram yang tiba-tiba, mengakibatkan banyak jatuh korban. Walau para korban itu tidak sampai tewas, namun tidak lagi bisa ikut bertempur.
Para prajurit bang wetan sangat kesulitan melawan prajurit berkuda dari Mataram yang sangat terlatih. Bahkan kuda-kuda-nya pun ikut menyerang dengan menyepak lawan. Sedangkan para prajurit bang wetan itu kesulitan untuk menjangkau lawannya.
Adipati Surabaya mencoba ikut bertahan bersama para prajuritnya.

Sementara itu, pertempuran di sisi utara sedang berlangsung dengan sengitnya. Pertempuran berlangsung seimbang. Namun Tumenggung Pasegi masih berharap bahwa pasukan di sisi selatan akan segera menggulung lawan sehingga nanti bisa bergabung dengan pasukan di sisi utara.
Bahkan kini Tumenggung Pasegi sebagai senopati utama dari pasukan bang wetan telah berhadapan dengan Senopati Kediri – keponakan-nya sendiri sebagai senopati agung pasukan Kediri.
“Marilah Paman…., aku layani kemauan Paman…..!” Berkata Senopati Kediri setelah berhadapan dengan sang paman, Tumenggung Pasegi.
“Anak penjilat pantat Danang Sutawijaya yang tak tahu diri….!” Jawab Ki Tumenggung Pasegi.
“Dan sekarang Paman menjilat pantat Adipati Surabaya…..?” Balas Senopati Kediri tak mau kalah.
“Keparat kau anak kemarin sore tak menghormati pamannya sendiri….!” Umpat Tumenggung Pasegi.
“Bukankah Paman yang tidak mau dihormati. Mengapa harus lari ke Surabaya….? Semestinya bersama-sama membangun Kediri…..!” Dalih Senopati Kediri.
“Aku tidak sudi dibawah ketiak Danang Sutawijaya anak pidak pedaraan – keturunan kere munggah bale…..!” Jawab Tumenggung Pasegi.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *