Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(936)
Mataram.
Dalam pada itu, seorang punggawa Mataram tahu bahwa Senopati Kediri adalah anak angkat dari Kanjeng Panembahan Senopati yang dikasihi. Ia ingin segera mengabarkan tentang gugurnya Senopati Kediri itu ke Mataram. Tanpa berpamitan kepada siapapun, punggawa Mataram yang bernama Ranggapita itu segera berbalik dan memacu kudanya untuk kembali ke Mataram seorang diri.
Sementara itu, Dipati Jayaraga dan Ki Patrabangsa marah bukan buatan setelah tahu bahwa Senopati Kediri pun gugur. Mereka berdua kemudian mengerahkan pasukan untuk menggulung pasukan bang wetan. Pasukan Kediri yang dibantu pasukan magersari yang sebelumnya sebagai pasukan cadangan di belakang Senopati Kediri itu ikut menyerbu. Pasukan bang wetan yang sebelumnya dipimpin oleh Tumenggung Pasegi itu pun kocar-kacir. Mereka banyak yang tak mampu bertahan yang akhirnya tewas. Sebagian besar lagi melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Dalam pada itu, para prajurit yang mengusung jasad Tumenggung Pasegi tak mampu menghindar. Beberapa berhasil menyelamatkan diri, tetapi yang lain terbunuh oleh pasukan Kediri.
Sedangkan jasad Tumenggung Pasegi pun ditinggalkan begitu saja di tepi jalan. Ki Patrabangsa yang sejak semula tidak senang kepada Tumenggung Pasegi yang berkhianat kepada Kediri, tiba-tiba memenggal kepala jasad Tumenggung Pasegi.
Sementara itu, khabar tewasnya Tumenggung Pasegi telah didengar pula oleh Tumenggung Gending di sisi selatan. Demikian pula gugurnya Senopati Kediri. Dan kini cerai-berai, kocar-kacir-nya pasukan bang wetan di sisi utara juga sudah didengarnya. Dan ia pun tak mengira bahwa pasukan yang dipimpinnya tak mampu menghadapi pasukan Kediri yang mendapat bala bantuan pasukan berkuda dari Mataram. Semula Tumenggung Gending dan para senopati serta prajurit-nya akan dengan mudah menggulung pasukan Kediri. Namun kenyataannya pasukan yang dipimpinnya tak mampu menghadapi lawan, bahkan telah banyak korban.
Ki Tumenggung Gending yang licik itu segera menyingsingkan kainnya dan kemudian lari menyelamatkan diri masuk ke perkampungan. Namun Pangeran Singasari beserta pasukannya sempat melihat Tumenggung Gending. Mereka pun kemudian mengejar Tumenggung Gending. Arah larinya Tumenggung Gending pun kemudian dikepung pasukan berkuda dari Mataram. Ki Tumenggung Gending tak bisa bersembunyi lagi. Ia pun kemudian ditangkap oleh Pangeran Singasari beserta pasukannya. Sedangkan pasukan bang wetan yang dipimpin oleh Adipati Surabaya itu lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Sebagian dari mereka berhasil ditangkap dan sebagian lagi berhasil menyelamatkan diri termasuk Adipati Surabaya.