Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#938

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(938)
Mataram.

Namun demikian, Kanjeng Panembahan Senopati tidak marah kepada Ki Ranggapita yang telah melaporkan dengan tidak lengkap. Ia menghargai niat dari Ki Ranggapita itu untuk segera melaporkan gugurnya Senopati Kediri. Beruntung ketika kemudian ada laporan menyusul yang mengabarkan bahwa gejolak di bang wetan, terutama di Kediri telah teratasi.

Setelah beberapa waktu setelah gugurnya Senopati Kediri yang mati sampyuh bersama Tumenggung Pasegi. Keadaan di bang wetan benar-benar telah reda, tidak ada gejolak lagi. Para petinggi dari Mataram dan pasukan prajurit pun telah ditarik kembali ke Mataram. Mereka yang berjasa telah menerima anugerah sesuai dengan jasanya. Tumenggung Gending telah menjalani masa hukumannya. Karena kelakuannya baik, ia diterima untuk membantu Pangeran Purbaya.

Alkisah, yang kemudian terjadi gejolak adalah di wilayah utara. Wilayah Pati dan sekitarnya. Adipati Pati kembali merasa kurang diperhatikan oleh Mataram. Ia kemudian menghubungi beberapa kadipaten di telatah utara seperti Lasem, Blora, Warung bahkan sampai Tuban. Mereka telah bersepakat untuk menggalang kekuatan.
Namun demikian, Adipati Pati masih mencoba untuk membujuk Mataram. Adipati Pati mengutus Ki Patrahita untuk menghadap ke Mataram. Dengan dalih bahwa Pati mendapat ancaman dari wilayah timur, maka Pati minta bantuan senjata tombak yang banyak untuk mensenjatai diri.
Tanpa prasangka, Panembahan Senopati menyerahkan 100 mata tombak kepada Ki Patrahita.
“Apakah tidak sekalian dengan tangkainya, Kanjeng Panembahan….?” Bertanya Ki Patrahita.
“Untuk tangkai, kalian di Pati bisa melengkapi….!” Jawab Kanjeng Panembahan Senopati.
Dengan senang hati Ki Patrahita kembali ke Pati. Adipati Pati pun gembira menerima seratus mata tombak dari Mataram. Tentu akan besar artinya bagi pasukan Pati.
Kemudian terlintas di benak Adipati Pati untuk memperluas wilayahnya. Ia akan membatalkan rencana perlawanan ke Mataram jika permohonannya dikabulkan. Adipati Pati kemudian mengutus kembali Ki Patrahita beserta para pengiringnya untuk menyampaikan permohonan kepada Mataram. Adipati Pati menginginkan batas wilayah Pati di sisi barat bagian selatan sampai di gunung Kendeng. Dengan demikian wilayah Pati akan semakin luas.
Ki Patrahita dan pengiringnya pun telah berangkat ke Mataram.

Sementara itu, prajurit sandi dari Mataram yang ditempatkan di telatah utara telah mencium rencana pemberontakan dari para adipati. Para prajurit di Lasem, Rembang, Blora, Warung dan Tuban melaporkan hal yang hampir sama. Pasukan-pasukan dari beberapa kadipaten itu akan bergabung dengan pasukan Pati. Pasukan Pati akan sebagai kekuatan utama. Pati mamang memiliki pasukan yang cukup kuat.
Kanjeng Panembahan Senopati dan Ki Mandaraka menanggapi dengan sungguh-sungguh laporan tersebut. Laporan dari para prajurit sandi selama ini selalu bisa dipercaya.
“Awasi terus pergerakan mereka…..! Laporkan selalu setiap ada perkembangan……!” Perintah dari Kanjeng Panembahan Senopati.
Panembahan Senopati dan Ki Mandaraka kemudian berembug untuk mencari cara terbaik untuk menanggapi laporan tersebut.
“Jika kekuatan dari beberapa kadipaten telatah lor itu sempat bergabung, tentu akan sangat berat di hadapi oleh Mataram…..!” Berkata Ki Mandaraka.
“Benar Uwa…..! Kita harus bisa mencari cara untuk mengatasinya…..!” Jawab Panembahan Senopati.
Mereka pun kemudian melanjutkan perbincangan.
Dalam pada itu, utusan dari Pati, Ki Patrahita dan pengiringnya telah kembali tiba di Mataram.
Panembahan Senopati dan Ki Mandaraka menerima dengan senang hati kedatangan utusan dari Pati tersebut. Namun demikian, rencana Pati dan beberapa kadipaten telatah lor telah sampai di Mataram. Oleh karena itu Panembahan Senopati harus berhati-hati. Terlebih Mataram telah menyerahkan seratus mata tombak kepada Pati beberapa waktu yang lalu.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *