Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(939)
Mataram.
Setelah saling berkabar keselamatan selaras dengan unggah-ungguh keraton, Ki Patrahita kemudian menyampaikan pesan dari Kanjeng Adipati Pati. Yakni meminta izin untuk memperluas telatah Pati sampai gunung Kendeng.
Kanjeng Panembahan Senopati berkerut dahinya. Itu adalah permintaan yang tidak wajar. Itu sama saja dengan memperluas wilayah kekuasaan. Kadipaten Pati sesungguhnya sudah merupakan kadipaten terbesar dan terkuat di telatah lor. Jika kekuasaan wilayahnya sampai perbatasan gunung Kendeng, tentu akan menjadi kadipaten yang luas dan kuat. Bahkan akan lebih luas dari telatah Mentaok yang menjadi cikal bakal negeri Mataram ini. Kanjeng Panembahan Senopati pun ingat ketika dahulu Pati tidak pernah mengirim upeti dan juga Adipati Pragola sang adik ipar itu tidak hadir dalam setiap pisowanan agung. Adipati Pati selalu beranggapan bahwa kedudukan Pati dan Mataram itu setara. Dan bahkan terjadi pemberontakan.
Namun pemberontakan saat itu bisa direndam. Apakah niat lamanya timbul kembali…..?” Batin Panembahan Senopati.
Kanjeng Panembahan Senopati kemudian memberi jawaban kepada Ki Patrahita; “Aku belum bisa memberi jawaban. Katakan kepada Dimas
Adipati Pati bahwa di kemudian hari akan mengirim utusan ke Pati…..!”
Ki Patrahita tidak bisa memaksa Kanjeng Panembahan Senopati, karena dia hanyalah utusan.
Ki Patrahita pun segera kembali ke Pati.
Setelah utusan dari Pati kembali, Ki Mandaraka dan Panembahan Senopati kemudian berembug. Setelah beberapa saat berbincang, kemudian ditemukan kesepakatan. Terutama setelah mendengar perkembangan dari kadipaten-kadipaten di telatah lor. Para prajurit sandi telah melaporkan bahwa pasukan dari Tuban, Rembang, Warung telah menyiapkan pasukan untuk pergi ke Pati. Namun mereka akan berkumpul di Blora.
“Pasukan dari timur itu harus diputus. Jangan sampai bergabung dengan pasukan Pati…..!” Saran dari Ki Patih Mandaraka yang bijak itu.
“Benar Uwa…..! Jika pasukan dari timur itu sempat bergabung dengan pasukan Pati, tentu akan menjadi kekuatan yang besar…..!” Jawab Kanjeng Panembahan Senopati.
Kemudian Kanjeng Panembahan Senopati melanjutkan; “Akan kita potong pergerakan pasukan dari timur itu. Akan segera kita siapkan pasukan berkuda yang besar dan kuat untuk menuju ke Blora…..!”
“Ya jangan sampai terlambat, lebih cepat lebih baik…..! Kalau perlu, Blora dikuasai terlebih dahulu…..!” Saran Ki Mandaraka.
“Baik Uwa…..! Sekarang juga akan aku persiapkan…..!” Jawab Kanjeng Panembahan Senopati.
Saat itu juga Kanjeng Panembahan Senopati memerintahkan kepada Senopati Utama pasukan berkuda untuk segera bersiap menuju ke Blora.
“Siapkan pasukan yang besar dan kuat……!” Tegas Kanjeng Panembahan Senopati.
Pasukan berkuda dari Mataram memang sudah dikenal besar dan kuat. Pasukan itu juga sudah banyak pengalaman meredakan pemberontakan-pemberontakan di berbagai wilayah. Mereka pernah ke Pajang, ke Madiun, ke Kediri dan bahkan pernah menghadapi pasukan Pati. Pasukan besar yang terlatih dan berpengalaman dan didukung oleh kuda-kuda teji yang tinggi besar dan kuat. Kuda-kuda itu bibitnya semula dari Pati. Ketika itu, kuda teji yang tinggi besar milik Adipati Pati Wasis Jayakusuma ditukar dengan sapi pragola yang tinggi besar yang jauh dari sewajarnya. Begitu senangnya Adipati Pati – Wasis Jayakusuma mendapat sapi yang sangat bagus itu. Bahkan kemudian ia bergelar Adipati Pragola Pati. Sapi-sapi itu kemudian menjadi bibit di Pati dan kemudian berkembang biak di Pati. Sedangkan kuda-kuda teji berkembang biak di Mataram. Dan kuda-kuda itu yang kini menjadi andalan pasukan Mataram. Dan memang benar, pasukan berkuda Mataram menjadi pasukan yang kuat yang disegani setiap lawan.
Dalam waktu singkat, pasukan inti dari pasukan berkuda itu telah berkumpul di alun-alun Mataram.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(941)Mataram. Jika pasukan-pasukan dari beberapa kadipaten di telatah lor itu sempat bergabung dengan…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(940)Mataram. Kemudian masing-masing senopati memanggil pasukan masing-masing. Sebelum matahari di puncak cakrawala, pasukan…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(938)Mataram. Namun demikian, Kanjeng Panembahan Senopati tidak marah kepada Ki Ranggapita yang telah…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(937)Mataram. Sementara itu, Pangeran Singasari dan Pangeran Mangkubumi beserta pasukan di sisi selatan…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(936)Mataram. Dalam pada itu, seorang punggawa Mataram tahu bahwa Senopati Kediri adalah anak…
Pengenalan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam era modern ini, pengembangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan (green…