Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#940

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(940)
Mataram.

Kemudian masing-masing senopati memanggil pasukan masing-masing. Sebelum matahari di puncak cakrawala, pasukan yang besar, lebih besar dari dahulu yang berangkat ke Kediri telah berkumpul. Bahkan pasukan berkuda yang terdiri dari para prajurit baru pun ikut diberangkatkan. Mereka ingin diperkenalkan dalam peperangan yang sesungguhnya. Namun, walau mereka para prajurit baru, tetapi mereka adalah para prajurit pilihan yang telah digembleng. Panembahan Senopati tidak ingin gagal dalam menegakkan wibawa Mataram. Setiap pemberontakan harus dihadapi dengan kekuatan penuh. Bahkan Panembahan Senopati juga memerintahkan pasukan berkuda di Jatinom untuk bergabung dengan pasukan Mataram. Segera diutus dua orang prajurit untuk menghubungi senopati pasukan yang berada di Jatinom.
“Sampaikan kepada Kakang Senopati di Jatinom. Pasukan Mataram akan berangkat siang hari ini juga dari Mataram…..!” Perintah Kanjeng Panembahan Senopati.
“Daulat, Kanjeng…..!” Jawab dua orang prajurit itu. Mereka pun segera berangkat mendahului pasukan Mataram menuju ke Jatinom.
Panembahan Senopati memang tidak ingin terlambat. Pasukan dari telatah lor yang berangkat dari timur harus dicegat sebelum bergabung dengan pasukan Pati. Para prajurit sandi pun dikerahkan untuk mengawasi setiap pergerakan pasukan lawan.
Sementara itu, pasukan darat juga segera disiapkan oleh Panembahan Senopati yang dibantu oleh para sentana dan para senopati. Bahkan sang putra mahkota – Raden Mas Jolang diberi kesempatan untuk ikut dalam barisan pasukan itu. Para sentana seperti Pangeran Mangkubumi, Pangeran Singasari, Pangeran Juminah, Pangeran Purbaya pun ikut serta dalam pasukan darat tersebut. Mereka akan berbeda jalan dengan pasukan berkuda. Jika pasukan berkuda menuju ke arah timur, ke arah Blora, sedangkan pasukan darat akan mendekati kotaraja Pati melewati pegunungan Kendeng. Bahkan pasukan dari Menoreh dan dari Kedu juga ikut dalam pasukan yang besar tersebut. Bahkan Panembahan Senopati juga telah memerintahkan, pasukan Pengging walau tidak banyak untuk ikut bergabung. Demikian juga pasukan Demak yang masih tetap setia kepada Mataram akan bergabung juga.
Namun demikian, pasukan darat itu tentu belum bisa berangkat hari ini. Namun diharapkan besok sudah bisa berangkat.
Dalam pada itu, kawula Mataram di sisi timur kembali dibuat kagum. Pasukan berkuda yang beriringan sangat panjang telah berderap ke arah timur. Kali ini pasukan itu jauh lebih panjang iring-iringannya dibandingkan dengan yang mereka saksikan sebelum-sebelumnya. Dari yang mereka dengar, pasukan itu akan menuju ke arah Blora atau lebih ke arah timur lagi. Kawula Mataram itu pun mengelu-elukan pasukan berkuda tersebut. Karena mereka tahu bahwa pasukan itu selalu berjaya setiap menghadapi musuh. Kini mereka pun percaya bahwa pasukan itu akan membawa kemenangan.
Pasukan itu tidak akan melewati Pajang, namun akan melewati Jatinom. Pasukan Jatinom pasti sudah menunggu di tempat yang telah disepakati.
Dalam pada itu, pasukan Jatinom telah menyediakan makan sore bagi seluruh prajurit dari pasukan yang besar itu. Dalam kesempatan itu, mereka juga memberi kesempatan kuda-kuda untuk beristirahat sambil makan dan minum.
Walau telah sore, namun pasukan itu kemudian tetap melanjutkan perjalanan. Mereka nantinya bisa bermalam di Tingkir setelah melewati Pengging.

Sementara itu, para prajurit sandi telah mengabarkan, bahwa pasukan Tuban telah berangkat menuju ke arah barat. Pasukan yang cukup besar juga. Namun pasukan itu bukan pasukan berkuda, tetapi pasukan darat yang berjalan kaki.
Para prajurit sandi juga mengabarkan bahwa pasukan dari Lasem dan dari Warung juga sudah mulai bergerak. Pasukan-pasukan itu akan bergabung dengan di Blora bersama pasukan Blora pula. Dan menurut yang mereka dengar pasukan besar itu akan bergabung dengan pasukan Pati yang besar dan kuat.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Share
Published by
St. Sunaryo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#941

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(941)Mataram. Jika pasukan-pasukan dari beberapa kadipaten di telatah lor itu sempat bergabung dengan…

6 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#939

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(939)Mataram. Setelah saling berkabar keselamatan selaras dengan unggah-ungguh keraton, Ki Patrahita kemudian menyampaikan…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#938

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(938)Mataram. Namun demikian, Kanjeng Panembahan Senopati tidak marah kepada Ki Ranggapita yang telah…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#937

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(937)Mataram. Sementara itu, Pangeran Singasari dan Pangeran Mangkubumi beserta pasukan di sisi selatan…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#936

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(936)Mataram. Dalam pada itu, seorang punggawa Mataram tahu bahwa Senopati Kediri adalah anak…

5 hari ago

Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Pengenalan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam era modern ini, pengembangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan (green…

6 hari ago