Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#943

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(943)
Mataram.

Meskipun demikian, Pangeran Singasari telah mengutus dua orang prajurit untuk mendahului pasukan. Mereka berdua agar mengabarkan akan bergabungnya pasukan berkuda dari Jatinom.
Raden Mas Jolang bergembira setelah menerima kabar akan bergabungnya pasukan dari Jatinom. Dengan demikian, pasukannya menjadi semakin besar dan kuat.
“Mereka telah berangkat di belakang kami…..!” Lanjut prajurit itu.
“Kami tunggu di tepi hutan perbatasan Blora…..!” Berkata Raden Mas Jolang.

Sementara itu, prajurit sandi telah mengabarkan bahwa pasukan Blora juga sudah bersiap untuk menerima kedatangan pasukan dari timur maupun dari Rembang. Namun kabar yang mereka dengar, pasukan itu tidak akan di terima di alun-alun Blora. Tetapi di perbatasan kadipaten sisi utara.
“Jika demikian, pasukan kita juga akan mendekati hutan perbatasan sisi utara, bukan sisi barat seperti rencana semula…..!” Berkata Raden Mas Jolang kepada para senopati pengiringnya.
“Baik Raden, sebaiknya pasukan dari Jatinom kita tunggu dahulu dan kemudian kita berangkat bersama ke sisi utara…..!” Usul salah seorang senopati.
“Baiklah…..! Aku setuju…..!” Jawab Raden Mas Jolang.

Sementara itu, Adipati Pragola Pati heran setelah menerima laporan bahwa pasukan besar dari Mataram telah bergerak menuju perbatasan Pati. Heran karena begitu cepat pasukan Mataram bersiaga dan telah berada di perbatasan. Padahal pasukan dari timur dan dari Rembang maupun dari Blora sedang dalam perjalanan. Jika pasukan Pati langsung berhadapan dengan pasukan berkuda dari Mataram yang besar dan kuat, tentu sangat berat bagi Pati. Saat itu Adipati Pragola juga belum mendapat laporan tentang pasukan Grobogan yang telah membatalkan untuk tidak bergabung dengan pasukan Pati. Demikian pula belum ada laporan bahwa pasukan Mataram yang lain telah berkemah di perbatasan Blora.
Ketika itu, pasukan Mataram yang besar telah berada di sisi selatan Gunung Kendeng.

Dalam pada itu, Raden Mas Jolang telah menerima kehadiran pasukan yang kuat, pasukan Jatinom. Pasukan yang dipimpin oleh seorang senopati utama berpengalaman yang berilmu tinggi. Dia adalah kakak dari murid orang bercambuk yang tinggi langsing. Dia juga didampingi oleh para senopati yang berilmu tinggi pula. Tak heran jika pasukan dari Jatinom itu dihormati kawan dan disegani lawan.
Para petinggi dari Mataram dan dari Jatinom itu kemudian berembug untuk menentukan tindakan yang paling menguntungkan.
“Kami setuju jika kita memotong ranting-rantingnya terlebih dahulu. Dan pasukan Blora itu salah satunya…..!” Berkata Senopati Utama pasukan Jatinom.
Akhirnya mereka bersepakat untuk menyerang pasukan Blora yang akan berkemah di sisi utara.
“Jika demikian, secepatnya kita berangkat, agar pasukan Rembang dan yang lain belum sempat bergabung….!” Berkata Raden Mas Jolang.
Pasukan yang telah bergabung itu kemudian berangkat menuju ke sisi utara perbatasan kadipaten Blora.
Pasukan berkuda itu tentu memiliki kelebihan pergerakan dari pada pasukan darat. Sedangkan pasukan Blora yang tidak sebesar pasukan Pati hanya berjalan kaki.
“Sebaiknya kita hadang saja sebelum sampai di tempat yang direncanakan. Mereka pasti tidak siap…..!” Usul salah seorang senopati.
“Kita siapkan pula pasukan panah dari segala arah…..!” Usul senopati pasukan panah.
“Kami dari pasukan lembing juga akan bersiap untuk memperkuat pasukan panah….!” Berkata senopati pasukan lembing.
“Dari Jatinom juga ada satu bregada pasukan panah dan satu bregada pasukan lembing. Mungkin kami bisa ikut bergabung, atau dari arah lain…..!” Berkata senopati utama pasukan Jatinom.
Raden Mas Jolang berbesar hati karena memiliki para senopati yang menguasai berbagai gelar perang. Karena ia tahu bahwa gelar perang akan ikut menentukan keberhasilan dalam sebuah peperangan.
“Kami yang akan menjadi petunjuk jalan, dan di mana rencana penyerangan itu sebaiknya dilaksanakan…..!” Berkata senopati telik sandi yang telah mengusai medan itu.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *