Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(945)
Mataram.
Mereka yang berada di barisan belakang pasukan Blora belum menyadari sepenuhnya apa yang terjadi. Mereka hanya mendengar jerit pilu kesakitan dan kemudian kekacauan pasukan yang di depan. Mereka pun kemudian menghunus senjata andalan mereka masing-masing untuk menghadapi segala kemungkinan. Namun pasukan yang di depan justru menyerukan untuk di tarik mundur seluruh pasukan. Sedangkan yang terluka oleh anak panah dan lembing tak terkira jumlahnya.
“Munduuur…..! Munduuur….! Munduuur……! Teriak salah seorang senopati Blora sambil menangkis hujan anak panah. Tak urung ia pun tertancap anak panah di kakinya. Dengan terpincang-pincang ia lari ke arah selatan. Dan yang terjadi kemudian, hujan anak panah juga mencapai barisan belakang pasukan Blora. Kini hampir seluruh pasukan Blora cerai berai mencari selamat sendiri-sendiri. Beruntungnya, mereka yang terkena anak panah sebagian besar masih bisa berlari walau menahan sakit. Hanya sebagian kecil yang harus dipapah oleh kawan-kawannya. Namun ada juga yang tak mampu bangkit karena anak panah menghujam di ulu hati.
Pasukan Mataram memang terlalu kuat untuk dihadapi oleh pasukan Blora tanpa bergabungnya pasukan lain. Beberapa saat pasukan Mataram masih mengejar pasukan Blora dengan menghujani anak panah. Sasarannya adalah para prajurit lawan yang masih bugar. Mereka akan terluka, namun kecil kemungkinan sampai tewas.
Dengan demikian, pasukan itu tak akan mampu lagi untuk menghimpun kekuatan. Namun juga tak banyak korban yang sampai gugur. Pasukan Blora benar-benar telah kacau balau.
Para petinggi pasukan Blora itu juga belum mendengar bahwa pasukan dari Grobogan pun telah tertahan sehingga tidak bisa ikut bergabung.
Raden Mas Jolang dan senopati pasukan Jatinom telah meyakini bahwa pasukan Blora benar-benar telah tercerai berai. Mereka sudah tidak mungkin lagi untuk dihimpun.
Dengan demikian, dua pasukan telah mereka lumpuhkan, pasukan Grobogan dan Pasukan Blora. Dan dari pihak pasukan Mataram maupun pasukan dari Jatinom hampir tidak jatuh korban sama sekali.
Namun demikian, Raden Mas Jolang dan senopati dari pasukan Jatinom tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Masih ada beberapa ranting atau bahkan dahan yang harus dipotong. Yang paling dekat adalah pasukan dari kadipaten Rembang. Menurut prajurit sandi yang ditempatkan di rembang, pasukan Rembang akan bertemu dengan pasukan Blora di perbatasan. Sebelum para petinggi pasukan Rembang mengetahui bahwa pasukan Blora telah kocar kacir, maka pasukan itu harus segera diatasi dulu.
“Sepertinya pasukan kita masih utuh dan masih bugar. Marilah kita hadang pasukan Rembang…..!” Perintah Raden Mas Jolang.
“Baiklah Raden…..! Kita tinggalkan saja pasukan Blora yang telah tercerai berai itu…..!” Jawab senopati pasukan Jatinom.
Pasukan Mataram dan pasukan dari Jatinom yang masih utuh dan masih bugar itu segera melanjutkan perjalanan untuk menghadang pasukan Rembang. Mereka masih akan menggunakan pasukan panah dan pasukan lembing untuk mengurangi jumlah lawan. Namun demikian tentu tidak semudah ketika menghadang pasukan Blora yang telah disanggong lebih dahulu. Ketika tadi pasukan Blora benar-benar terjebak seperti ikan ke dalam wuwu.
Jika bertemu dengan pasukan Rembang kemungkinan besar akan beradu muka.
“Kita langsung menyerbu pasukan lawan dengan gelar diradameta. Pasukan yang kuat berada di ujung gelar, seperti gajah menerjang lawan…!” Usul senopati dati pasukan Jatinom.
“Ya aku setuju….! Para senopati tangguh langsung berada di ujung gelar. Para pemanah jitu berada di samping kiri kanan ujung pasukan….!” Jawab Raden Mas Jolang.
“Kita siapkan mulai sekarang agar nanti tidak canggung….!” Lanjut Raden Mas Jolang.
Raden Mas Jolang dan senopati utama dari pasukan Jatinom dan para senopati yang lain segera dikumpulkan oleh Raden Mas Jolang.
Senopati utama dari pasukan Jatinom itu yang kemudian membeberkan rencana gelar perang untuk menghadapi pasukan Rembang.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.