Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(949)
Mataram.
Lebih dari dua ratus prajurit berkuda dari Pajang telah berderap meninggalkan alun-alun. Senopati Wirasekti mempercayakan kepada seorang senopati berpengalaman dalam meminpin pasukan berkuda, dialah senopati Sawungrana. Derap kaki kuda yang cukup banyak itu menjadi perhatian mereka yang menyaksikan. Mereka tidak tahu ke mana prajurit itu akan pergi, yang mereka tahu arahnya ke timur. Para prajurit sandi dari Tuban pun menyaksikan iring-iringan barusan pasukan berkuda itu. Beberapa saat mereka mencari tahu, pasukan itu akan pergi ke mana. Namun akhirnya mereka tahu bahwa pasukan itu disiapkan untuk membantu pasukan Mataram yang akan menghadapi pasukan bang wetan. Pasukan bang wetan yang dipimpin oleh pasukan Tuban. Namun para prajurit sandi itu memang terlambat beberapa saat. Ketika mereka mendapat kepastian tentang pasukan berkuda itu, pasukan itu telah melaju cukup jauh. Namun demikian, prajurit sandi itu harus mengabarkan kepada pasukan bang wetan yang mereka dengar akan beristirahat di sekitar kali Batokan. Dan mereka tidak akan mungkin melewati jalan yang dilalui oleh pasukan berkuda dari Pajang itu. Mereka harus mencari jalan lain yang tentu harus memutar lebih jauh. Dan mereka juga harus berkuda. Bagi prajurit sandi, kecepatan dan ketepatan itu sangat penting, terutama menyangkut pasukan perang.
Demikian pula para prajurit sandi dari Mataram yang ditugaskan untuk merintis jalan ke tepian hutan Menggung. Mereka dengan lancar menjalankan tugasnya, sehingga perjalanan pasukan Mataram yang besar pun lancar sampai tujuan. Mereka sampai di tempat itu telah menjelang tengah malam. Namun bagi mereka para prajurit, hal itu tidak menjadi masalah.
Sementara itu, para prajurit sandi yang selalu mengikuti perjalanan pasukan bang wetan telah berpacu pula untuk mengabarkan tentang pasukan bang wetan.
Raden Mas Jolang dan senopati utama dari pasukan Jatinom telah menerima laporan itu. Jarak dari tepi hutan Menggung ke Batokan tidak-lah terlalu jauh bagi pasukan berkuda. Namun cukup jauh bagi pasukan yang berjalan kaki.
“Gelar perang apakah yang akan kita gunakan untuk menghadapi mereka, Paman Senopati…..?” Bertanya Raden Mas Jolang yang memang masih muda itu.
“Gelar perang yang hampir serupa dalam tiga kali penyerangan cukup berhasil. Jika gelar perang serupa namun disesuaikan mungkin akan berhasil pula…..!” Jawab senopati utama dari pasukan Jatinom.
Mereka bersama para senopati yang lain kemudian berembug untuk menentukan langkah.
Selagi mereka berembug, datanglah dua orang prajurit sandi yang diutus ke Pajang. Dua orang prajurit sandi itu kemudian melaporkan tentang pasukan berkuda dari Pajang yang lebih dari dua ratus prajurit. Pasukan berkuda dari Pajang akan berkemah di Kandangan disebelah timur Bengawan Sore.
Mereka para petinggi pasukan yang besar itu kembali melanjutkan berembug. Terlebih setelah mendapat kepastian tentang bantuan pasukan dari Pajang.
Setelah lewat tengah malam, mereka telah mendapatkan kesepakatan. Mereka tidak akan menyerang pasukan bang wetan di tempat peristirahatan, namun akan menghadang di jalan. Jika dalam perjalanan, pasukan itu pasti berbaris memanjang. Dan penyergapan akan dilaksanakan mirip dengan ketika menyergap pasukan Rembang. Namun kini mereka mendapat tambahan kekuatan dari pasukan Pajang. Setelah kesepakatan itu, mereka mengirim utusan lagi ke pasukan Pajang yang berkemah di Kandangan. Diharapkan pasukan dari Pajang itu akan menyergap pasukan lawan di tempat yang telah direncanakan dari arah selatan. Mereka, para petinggi pasukan Mataram itu menyadari bahwa pasukan dari bang wetan itu lebih banyak jumlahnya, itu menurut laporan dari para prajurit sandi. Oleh karena itu, mereka harus bisa mengurangi jumlah lawan sebelum berhadapan langsung. Lagi pula, pasukan berkuda memiliki banyak kelebihan dari pada pasukan berjalan kaki.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Punya mobil itu nggak cuma soal bisa jalan-jalan atau terlihat keren di jalan raya. Tapi,…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(948)Mataram. Matahari telah jauh condong ke barat, namun pasukan berkuda dari Mataram dan…
Bicara soal asuransi, banyak orang yang langsung berpikir tentang biaya tambahan yang harus dikeluarkan setiap…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(947)Mataram. Terlebih pasukan Rembang sudah banyak yang terluka tertembus anak panah. Mereka tak…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(946)Mataram. Senopati utama dari pasukan Jatinom itu kemudian membeberkan rencana gelar untuk menghadapi…
Memahami Jenis-Jenis Web Hosting Pada era digital saat ini, pemilihan layanan web hosting yang tepat…