Trah Prabu Brawijaya.
Seri 956
Mataram.
Para prajurit bang wetan yang melarikan diri ke dalam hutan tentu tidak hanya mereka berdua. Namun bisa puluhan bahkan ratusan. Mereka masing-masing tentu memiliki ceritanya sendiri. Tentu ada juga yang tersesat jauh sehingga kesulitan untuk mencari jalan untuk kembali. Yang tak kalah memilukan adalah mereka yang terluka dan terluka parah. Di samping mereka bergelimpangan jasad-jasad prajurit yang tak mampu bertahan. Sedangkan mereka yang masih mampu berlari telah berlari meninggalkan mereka. Mereka yang terluka itu tidak semua menyadari apa yang terjadi. Mereka tahu-tahu telah mendapat serangan hujan anak panah dan lembing serta kemudian serbuan pasukan berkuda dari Mataram. Sedangkan pasukan Mataram itu kini telah meninggalkan mereka setelah mengambil semua senjata yang ada.
“Ooh….., punggungku tertancap anak panah dan kakiku terinjak kaki kuda….!” Keluh seorang prajurit yang tak mampu berdiri.
“Aku juga disepak kuda di dadaku…..! Sangat sakit. Jangan-jangan patah tulang igaku….!” Keluh prajurit bang wetan yang lain.
“Hampir semua yang tergeletak itu terluka karena anak panah dan kemudian terinjak-injak kuda….!” Sahut kawannya.
“Heeem…..! Sungguh kejam para prajurit Mataram…..!” Geram prajurit itu.
“Yaaa….., inilah peperangan. Dibunuh atau membunuh atau terluka parah seperti kita sekarang ini….!” Dalih prajurit yang seorang.
Sedikit beruntung karena anak panah – anak panah itu telah dicabut oleh para prajurit Mataram. Sedikit beruntung pula bahwa anak panah itu tidak beracun. Namun tak sedikit anak panah yang menghujam di lambung atau ulu hati sehingga mereka tak mampu bertahan. Dan yang tak mampu bertahan itu sekarang bergelimpangan di jalan setapak di tepi hutan itu. Itulah peperangan yang menimbulkan pedih perih pilu menyayat hati. Tak sedikit para istri yang kemudian menjadi janda. Lebih banyak lagi anak-anak yang menjadi yatim.
Hari telah petang, namun mereka belum mendapat bantuan. Erang kesakitan terdengar hampir di sepanjang jalan setapak itu.
Jika tidak segera ditolong maka korban gugur akan semakin bertambah. Sedangkan mereka yang masih mampu berjalan mecoba mencari selamat masing-masing. Tempat itu pun jauh dari dusun tempat tinggal.
Sementara itu, pasukan berkuda Mataram telah melaju dengan kecepatan sedang. Karena sekarang ada kereta kuda yang membawa banyak beban. Beban senjata-senjata rampasan dan juga perbekalan makanan. Pasukan yang sekarang menjadi semakin besar karena telah bertambah pasukan cadangan dari Pajang. Atas perkenan Raden Mas Jolang, pasukan dari Pajang itu juga akan bergabung dengan pasukan yang berada di lereng gunung Kendeng.
Para petinggi pasukan Mataram menyadari bahwa lawan yang sesungguhnya adalah pasukan dari Pati. Karena pasukan-pasukan yang berdatangan itu akan bergabung dengan pasukan Pati yang akan menyerbu Mataram.
Maka pasukan berkuda itu akan bergabung dengan pasukan Mataram yang berjalan kaki yang telah berkemah di lereng gunung Kendeng. Namun pasukan itu pasti akan bermalam di perjalanan. Para petinggi pasukan itu berharap belum terjadi peperangan antara pasukan Mataram di lereng gunung Kendeng dengan pasukan Pati.
Namun mereka telah mengutus tiga orang prajurit untuk mendahului melaporkan kepada para petinggi pasukan Mataram di lereng gunung Kendeng.
Sementara itu, pasukan Mataram yang dipimpin sepasang pangeran, Pangeran Singasari dan Pangeran Mangkubumi masih berkemah di lereng gunung Kendeng. Mereka telah menerima khabar bahwa pasukan berkuda dari Mataram telah berhasil mencegah dengan mengalahkan pasukan dari Grobogan, dari Rembang dan dari Blora. Yang mereka dengar kemudian, pasukan berkuda itu telah melanjutkan lawatannya ke timur. Perhitungan dari para petinggi pasukan di lereng gunung Kendeng itu, tentu telah terjadi pertempuran antara pasukan berkuda dari Mataram melawan pasukan dari bang wetan. Tentu pasukan berkuda dari Mataram itu akan mendapat perlawanan yang berat dari pasukan bang wetan.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.