Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#959

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 959
Mataram.

Para petinggi pasukan Mataram kembali berembug setelah mengetahui dari laporan bahwa pasukan Pati benar-benar mengerahkan seluruh pasukan untuk menggempur pasukan Mataram yang berada di lereng gunung Kendeng. Pasukan itu tidak ingin menjadi korban karena keteledoran mereka. Mereka harus bisa menemukan cara agar bisa mengurangi jumlah prajurit lawan sebelum pertempuran yang sesungguhnya.
Selagi mereka berbincang, datanglah dua orang prajurit sandi Mataram yang ditempatkan di Pati yang berbeda dengan prajurit yang datang tadi.
“Ada perkembangan apa, prajurit….?” Bertanya Pangeran Singasari setelah mereka saling berkabar keselamatan.
Prajurit sandi itu pun kemudian melaporkan bahwa pasukan berkuda dari Pati sebagai pasukan cadangan telah bersiaga di alun-alun Pati. Bahkan mungkin sekarang telah berangkat. Walau pasukan itu tidak sebanyak pasukan yang dipimpin oleh Raden Mas Jolang. Bahkan tidak lebih banyak dari pasukan berkuda dari pasukan Jatinom.
“Baiklah…..! Terimakasih…..! Lanjutkan tugas kalian dan laporkan segera setiap ada perkembangan…..!” Berkata Pangeran Singasari.
Kedua orang prajurit sandi itu pun kemudian minta diri.
Para petinggi Mataram selalu diingatkan oleh Ki Patih Mandaraka alias Ki Juru Martani yang bijak. Bahwa pasukan Mataram tidak boleh mengabaikan peran dari prajurit sandi. Sudah banyak terjadi sebuah pasukan yang besar dan kuat bisa dikalahkan oleh pasukan yang lebih kecil karena teledor dengan mengabaikan peran dari prajurit sandi. Ki Patih Mandaraka selalu menyarankan agar seorang prajurit sandi dipilih dari prajurit yang berilmu tinggi. Disamping itu prajurit sandi juga mampu memerankan berbagai peran agar tidak mudah diendus oleh lawan.
Oleh karena itu, Pangeran Singasari dan Pangeran Mangkubumi sangat menghargai setiap laporan dari prajurit sandi. Bahkan sebuah laporan yang sepertinya sangat sederhana sekali pun. Sedangkan laporan tentang pasukan berkuda sebagai pasukan cadangan itu merupakan sebuah laporan yang sangat berharga.
Setelah beberapa saat berembug, telah disepakati gelar perang untuk menghadang pasukan lawan. Demikian juga untuk menghadang pasukan berkuda sebagai cadangan dari pasukan Pati.
Pangeran Singasari kemudian mengutus dua orang prajurit pilihan dengan berkuda untuk menjumpai Raden Mas Jolang dengan pasukannya yang pasti sudah semakin dekat dengan lereng gunung Kendeng. Berbagai pesan telah disampaikan kepada dua orang prajurit tersebut. Dua orang prajurit tersebut kemudian melakukan kuda mereka ke arah timur. Demikian pula Pangeran Singasari juga telah mengutus dua orang prajurit untuk menjumpai petinggi pasukan Demak yang juga pasti sudah semakin dekat dengan lereng gunung Kendeng. Dua orang tersebut kemudian juga segera melaju dengan kudanya ke arah barat.

Raden Mas Jolang serta senopati utama dari pasukan Jatinom dan Senopati Ki Sawungrana dari Pajang telah menerima prajurit utusan dari Pangeran Singasari.
Setelah saling berkabar keselamatan, prajurit utusan tersebut kemudian menyampaikan pesan-pesan dari Pangeran Singasari.
“Heeem…., jadi Pati telah mengerahkan pasukan secara besar-besaran….? Beruntung pasukan dari Rembang, Grobogan, Blora dan dari bang wetan tidak sempat bergabung….!” Berkata Raden Mas Jolang.
Bagaimana dengan pasukan cadangan dari Pati yang berkuda itu, Paman…..?” Bertanya Raden Mas Jolang kepada senopati utama dari Jatinom dan kepada senopati Sawungrana.
Senopati utama dari Jatinom yang kemudian menjawab; “Biarlah pasukan cadangan dari Pati itu kami yang akan menghadang. Jangan sampai mereka sempat bergabung dengan pasukan utama…..!”
“Apakah pasukan kami bisa bergabung dengan pasukan Jatinom…..?” Bertanya senopati Sawungrana.
“Menurut laporan tadi, pasukan berkuda dari Pati itu tidak lebih banyak dari pasukan Jatinom. Aku percaya bahwa pasukan Jatinom akan mampu mengatasi pasukan cadangan dari Pati itu……!” Jawab Raden Mas Jolang.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *