Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#960

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 960
Mataram.

Raden Mas Jolang kemudian meminta agar pasukan dari Pajang yang dipimpin oleh senopati Sawungrana itu tidak ikut menghadang pasukan cadangan dari Pati. Tetapi pasukan itu akan bersama pasukan yang dipimpin oleh Raden Mas Jolang.
Selagi mereka berbincang, datanglah utusan dari Pangeran Singasari. Setelah saling berkabar keselamatan sesuai adat Mataram, prajurit utusan itu segera menyampaikan pesan Pangeran Singasari.
“Baiklah prajurit…..! Aku telah paham maksud dari Paman Pangeran Singasari….!” Berkata Raden Mas Jolang.
Prajurit utusan itu pun kemudian minta diri.
Raden Mas Jolang kemudian segera mengatur pasukannya untuk menyesuaikan dengan rencana gelar perang yang akan laksanakan oleh pasukan Mataram yang dipimpin oleh Pangeran Singasari dan Pangeran Mangkubumi.
“Kita harus menyerang dari sisi timur setelah mendengar panah sendaren, Paman…..!” Berkata Raden Mas Jolang kepada Senopati Sawungrana.
“Baiklah, pasukan kami akan menyesuaikan pasukan Raden….!” Jawab senopati Sawungrana.
Pasukan berkuda dari Mataram dan dari Pajang itu kemudian menempatkan diri di tepi sebuah sungai yang sepi. Senopati pasukan panah kemudian menempatkan beberapa prajurit dengan jarak jangkau bunyi panah sendaren. Jika pasukan Mataram telah melontarkan panah sendaren, maka akan segera disambung dengan panah sendaren berikutnya sehingga sampai di tempat pasukan berkuda. Pasukan berkuda akan dengan cepat menuju sasaran. Pasukan yang datang dengan tiba-tiba tentu akan mengejutkan pasukan lawan. Sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Senopati Sawungrana akan ditempatkan lebih di arah utara. Dengan demikian, nanti serbuan pasukan berkuda itu akan lebih luas. Di antara kedua pasukan itu juga ditempatkan prajurit dengan panah sendaren. Dengan demikian, nanti penyerbuannya bisa serentak.

Sementara itu, pasukan Demak yang berjalan kaki telah menempatkan diri pula di sisi barat. Pasukan itu tidak terlalu jauh dari tempat yang telah direncanakan untuk penyerbuan. Namun mereka tetap terlindung sehingga tidak terpantau oleh prajurit lawan. Mereka mendapat tempat yang baik karena banyak gerumbul perdu di tepi jalan yang akan dilalui oleh pasukan Pati yang akan menuju barak prajurit Mataram di lereng gunung Kendeng itu. Senopati pasukan Demak juga sudah paham, jika nanti mendengar panah sendaren, maka mereka harus segera melancarkan serangan.

Dalam pada itu, pasukan Pati terus melangkah dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kali ini mereka yakin akan mampu menggulung pasukan Mataram. Karena Pati telah mengerahkan pasukan yang besar. Jauh lebih besar daripada pasukan Mataram yang berkemah di lereng gunung Kendeng. Hampir seluruh kademangan di telatah Pati telah mengirimkan para pengawal kademangan untuk ikut bergabung dengan pasukan Pati. Para pengawal kademangan itu merasa bangga karena terpilih menjadi bagian dari pasukan yang besar. Namun demikian, mereka sesungguhnya belum berpengalaman dengan kerasnya medan peperangan. Meskipun mereka sudah dibekali olah kanuragan, tentu tidak sekeras prajurit yang sesungguhnya. Bahkan banyak yang menganggap bahwa mereka seakan sedang berwisata saja. Dalam perjalanan ke medan perang itu, mereka masih sempat bersenda gurau. Mereka tak menyadari bahwa musuh telah mengintai mereka.
Sementara itu, para petinggi pasukan Pati telah menerima laporan yang kurang tepat. Laporan yang mereka terima sebelumnya bahwa pasukan Demak tidak akan memihak kepada Pati maupun kepada Mataram. Pasukan Demak tidak akan terlibat dalam pertempuran di pihak manapun. Namun dalam saat-saat terakhir, Panembahan Senopati sendiri yang datang ke Demak untuk membujuk Adipati Demak untuk membantu pasukan Mataram. Dan Adipati Demak yang diangkat oleh Panembahan Senopati itu tidak bisa mengelak. Yang terjadi, pasukan Demak telah bersiaga untuk menyerang pasukan Pati.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *