Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#970

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 970
Mataram.

Baron Sekeber mencoba melambaikan tangan dan tersenyum agar dua orang yang datang tidak ragu apalagi takut.
“Dia tidak galak kok Nduk…..! Lihatlah ia tersenyum….!” Berkata si Embok.
“Sepertinya bukan orang seperti kita, Mbok….!” Sahut wanita yang lebih muda.
Setelah dekat, si Embok terperangah, karena pakaian orang itu tidak lengkap. Ia kemudian melemparkan kain selendang yang ia bawa kepada orang itu. Baron Sekeber menangkapnya.
“Itu dipakai untuk tutup…..!” Teriak si Embok.
Namun sepertinya Baron Sekeber tidak paham maksud dari si Embok. Si Embok baru menyadari bahwa orang itu tidak bisa berbicara dengan bahasa setempat. Ia kemudian memberi tahukan dengan bahasa isyarat dengan contoh pada dirinya dengan kain yang di pakai oleh wanita yang lebih muda. Akhirnya Baron Sekeber bisa memahami maksud dari si Embok. Setelah dipakainya, ia berdiri dan tersenyum lebar sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
“Oooh tinggi sekali…..!” Gumam wanita yang lebih muda.
“Ho oh Nduk….., tinggi dan besar dan berkulit putih…..!” Berkata si Embok sambil menerima uluran tangan dari Baron Sekeber dengan ragu.
Baron Sekeber mengucapkan kata-kata yang tidak dimengerti oleh si Embok maupun wanita yang lebih muda.
Baron Sekeber kemudian mengeja namanya sendiri sambil menunjuk ke dadanya sendiri beberapa kali.
“Ba…ron…. Se…. ke…. ber…..! Ba…. ron…. Se…. ke….ber….!” Berkata Baron Sekeber dengan diulang.
Si Embok kemudian paham bahwa orang itu menyebutkan namanya sendiri.
“Oooh….. Ba… ron…. Se… ke… ber…..!” Wanita muda itu yang mengulang kata-kata dari Baron Sekeber.
“Oooh…. yeeees…., aiii Baron Sekeber….!” Berkata Baron Sekeber sambil tersenyum lebar karena kata-katanya dipahami sambil kembali menunjuk ke dadanya sendiri.
Kemudian sambil menunjuk ke arah wanita muda itu, dengan nada bertanya ia berkata; “Eeeen yuuuu…..? Yuuu… niiim…..? Yuuu….?” Masih dengan tersenyum.
“Sepertinya ia bertanya namamu, atau kamu dipanggil mbakyu….!” Berkata si Embok.
“Hi hi hi…., mosok aku dipanggil mbakyu….!” Berkata wanita yang lebih muda.
Namun wanita yang lebih muda itu pun menyebut dengan mengeja namanya sendiri; “Gen…nduk…. Su….li….!” Sambil menunjuk ke dirinya sendiri.
“Oooh….! Jennn….njuuk…. Suh…li…..?” Baron Sekeber mengulang kata-kata wanita muda yang ternyata namanya Suli dengan panggilan Genduk Suli.
Genduk Suli tertawa karena namanya dieja dengan lucu oleh Baron Sekeber. Si Embok pun ikut tertawa pula. Dan ketiganya tertawa pula. Namun Genduk Suli kemudian mengeja kembali namanya dengan lebih pelan dan jelas.
“Geeeen…..nduuuk….. Su….. li…..!” Ulang Genduk Suli.
“Genjuk Suliii….!” Ulang Baron Sekeber.
Genduk Suli dan si Embok kembali tertawa karena genduk diucapkan dengan kata genjuk.
Namun setelah diulang beberapa kali, akhirnya Baron Sekeber bisa mengucapkan nama Genduk Suli walau terasa lucu bagi Genduk Suli sendiri. Baron Sekeber pun tertawa gembira. Dengan isyarat pula Baron Sekeber bertanya kepada wanita yang lebih tua.
Si Embok pun sudah paham maksud dari Baron Sekeber.
Sambil menunjuk ke dirinya, si Embok mengeja nama panggilannya sendiri.
“Mboook…. I…. yem…..!” Berkata si Embok.
“Oooh….., Mbuuuk…. aii….yeeem…!” Ulang Baron Sekeber dengan logat yang lucu.
Si Embok yang biasa dipanggil Mbok Iyem dan Genduk Suli pun tertawa bareng karena logat yang lucu dari orang asing yang bernama Baron Sekeber itu.
Namun setelah diulang beberapa kali, akhirnya Baron Sekeber bisa mengucapkan nama Mbok Iyem walau masih terdengar lucu. Namun yang lucu itu membuat mereka menjadi tidak canggung. Genduk Suli yang adalah anak dari Mbok Iyem itu kemudian dengan isyarat mengajak Baron Sekeber untuk singgah di rumah gubuknya. Dengan senang hati Baron Sekeber mengikuti langkah dari Mbok Iyem dan Genduk Suli.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *