Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#976

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 976
Mataram.
Baron Sekeber.

Benar saja, Baron Sekeber merasa leluasa mandi di pagi buta itu karena tak mungkin ada yang melihatnya. Bahkan ketika ia tanpa sehelai benangpun karena ia berendam di dalam air. Ia yang memang senang berenang dan menyelam dan sangat senang bermain di sungai yang airnya jernih itu. Apalagi di pagi buta seperti itu pasti belum ada yang pergi ke sungai. Ia mulai berenang ke sana ke mari dan kemudian menyelam untuk beberapa waktu. Jauh melampaui waktu menyelam bagi orang kebanyakan. Ia memang telah terbiasa melatih pernafasan dengan cara itu.
Kegemarannya itu pula mungkin yang ikut menentukan sehingga ia bisa bertahan ketika terhanyut di lautan. Ketika itu kapalnya hancur diterjang badai. Sedangkan kawan-kawannya tidak diketahui nasibnya.
Dalam pada itu, Mbok Iyem merasa gelisah karena sudah beberapa lama Baron Sekeber belum kembali. Ia khawatir terjadi apa-apa dengan tamunya yang orang asing tersebut.
“Nduk….., Baron kok belum pulang. Coba kau jenguk ke sungai, jangan-jangan terjadi apa-apa…..?!” Berkata Mbok Iyem.
“Baiklah Mbok…..! Aku juga ingin ke sungai….!” Jawab Genduk Suli.
Genduk Suli kemudian bergegas ke sungai dengan menggendong kelenting untuk membawa air dari belik di tepi sungai. Ia memang terbiasa mengambil air dari belik di bawah pohon preh yang rimbun yang airnya jernih dan segar. Ia pun terbiasa mandi di belik di sebelahnya yang biasa untuk mandi dan mencuci. Namun ia pun sering mandi langsung di sungai, berendam dan berenang.
Genduk Suli tertegun ketika melihat sarung dan baju gandul warna hitam teronggok di akar pohon di pinggir sungai itu. Namun ia tidak melihat Baron Sekeber di sungai. Walau masih pagi buta, namun jika masih ada orang di sungai tentu terlihat. Apalagi jika ia berenang atau bermain air. Genduk Suli beberapa saat mengedarkan pandangan, namun tidak terlihat ada orang di permukaan sungai. “Apakah ia di seberang sungai…..?” Batin Genduk Suli.
Namun Genduk Suli terkejut ketika tiba-tiba muncul sesosok orang di permukaan air tak jauh dari ia berdiri.
“Auuuch…..!” Genduk Suli berdesah. Hampir saja ia berteriak namun ia kemudian lega karena yang muncul adalah Baron Sekeber di sebatas dada. Walau di keremangan pagi, namun terlihat sosok yang kekar dari pria berhulu dada lebat tersebut.
“Ooh….., yuuu…. suli…..?” Baron Sekeber yang menyapa dengan caranya.
Baron Sekeber memang tadi menyelam dan meluncur di dalam air.
Genduk Suli tidak menjawab namun hanya tersenyum simpul menahan malu.
Mengetahui sepertinya Genduk Suli tersipu, Baron Sekeber kemudian berenang cepat ke seberang sungai.
Genduk Suli kagum dengan kecepatan dari Baron Sekeber dalam berenang. Belum pernah ia melihat seseorang berenang secepat itu. Ia kemudian melihat Baron Sekeber bermain air di kejauhan.
Udara yang tidak terasa dingin itu membuat Genduk Suli juga ingin berendam di sungai. Berendam di tempat biasanya ia berendam yang tak jauh dari belik dan sedikit terlindung oleh dedaunan dan akar pohon.
Ia kemudian benar-benar berendam basahan, yakni dengan jarit masih melilit di tubuhnya. Ia juga telah membawa buah lerak untuk mencuci kain yang ia pakai.
Beberapa saat ia berendam sambil menggosok tubuhnya dengan busa buah lerak pula.
Namun tiba-tiba Genduk Suli benar-benar menjerit walau masih tertahan, “Auuuuwh…..!”
Karena tiba-tiba saja Baron Sekeber telah muncul di sampingnya.
“Uuuuh….., nakal…. nakal….. nakal…..!” Seru Genduk Suli sambil menyiramkan air ke muka Baron Sekeber. Namun demikian ia tidak marah bahkan tersenyum. Dan Baron Sekeber pun tersenyum pula.
Tetapi tiba-tiba Baron Sekeber menyelam lagi dan tak terlihat. Genduk Suli justru kemudian menepi dan mentas ke daratan. Ia khawatir jika tiba-tiba Baron Sekeber mendekapnya.
Namun untuk beberapa saat ia tidak melihat Baron Sekeber. Ketika kemudian ia melihat Baron Sekeber bermain air di pinggir seberang.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *