Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#978

trah prabu brawijaya

.
Trah Prabu Brawijaya.
Seri 978
Mataram.
Baron Sekeber.

Wedang yang masih sedikit hangat itu terasa nikmat bagi Baron Sekeber. Minuman yang tidak tidak terdapat di negerinya.
“Itu tela-nya dimakan….!” Berkata Genduk Suli sambil menunjuk hidangan ketela pendem yang berada di cobek tanah liat.
“Oooh…. te – la – nya …., te la nya…..!” Baron Sekeber mencoba mengeja nama makanan yang ditunjuk oleh Genduk Suli.
“Te….la…. ke te la…. bukan te la nya….!” Genduk Suli mencoba membetulkan ucapan dari Baron Sekeber.
“Bu…. kan… te… la…nya…..!” Baron Sekeber berusaha mengulang, namun semakin keliru maksudnya.
“Aaah…., mbuuuh…..! Bingung aku….!” Berkata Genduk Suli.
“Whi…. ngung…. a…ku…..!” Baron Sekeber kembali mengulang kata-kata Genduk Suli. Namun Genduk Suli semakin bingung.
“Mbuuuh…..mbuuuh….mbuuuh…..!” Genduk Suli sewot.
“Whuuh….whuuuh….whuuuh…..!” Baron Sekeber tetap mengulang kata-kata Genduk Suli yang tidak ia mengerti dengan logat anehnya.
Namun Genduk Suli kemudian tertawa. Sedangkan Baron Sekeber pun ikut tertawa pula, walau tidak tahu apa yang ia tertawakan.
Ketika Genduk Suli mengambil ketela pendem yang disajikan itu, Baron Sekeber pun ikut mengambilnya pula.
“I ni…. ke…te… la….!” Berkata Genduk Suli sambil mengangkat sepotong ketela.
“I….nyi…. khe… thee…lhaaa….!” Berkata Baron Sekeber mencoba mengeja seperti yang dikatakan oleh Genduk Suli, namun dengan logat yang aneh.
Walau demikian, Genduk Suli tersenyum senang. Baron Sekeber pun ikut tersenyum pula.

Baron Sekeber merasa senang bergaul dengan Genduk Suli, seorang gadis pantai yang lugu namun periang. Ia belajar kata demi kata yang diajarkan oleh Genduk Suli. Sedangkan Mbok Iyem sering pergi ke ladang dan kemudian ke pasar untuk menjual hasil kebunnya dan kemudian belanja keperluan secukupnya. Sedangkan jika malam, mereka tidur bertiga di satu amben yang tidak terlalu besar. Begitu seringnya sehingga Baron Sekeber dengan sengaja sering memeluk Genduk Suli jika Mbok Iyem membelakanginya. Genduk Suli pun merasakan kehangatan yang aneh yang belum pernah ia rasakan.
Banyak kesempatan Baron Sekeber dan Genduk Suli hanya berdua di rumah gubuknya.
Pada akhirnya, para tetangga yang sedikit berjauhan itu mengetahui pula bahwa di rumah Mbok Iyem ada tamu asing yang telah menginap beberapa lama. Bahkan ketika Baron Sekeber bermain air, berenang dan menyelam di sungai sering diintip oleh beberapa orang, termasuk para gadis. Genduk Suli pun sering ikut bermain air bersama Baron Sekeber. Bahkan tak jarang para gadis ikut bermain air bersama.
Namun seorang tetua kampung kemudian melaporkan keberadaan orang asing tesebut kepada Ki Demang Kliripan.
“Baiklah…..! Besuk aku akan melihat orangnya…..!” Berkata Ki Demang kepada tetua kampung.

Mbok Iyem gelisah ketika kemudian mengetahui bahwa Genduk Suli anaknya sering muntah-muntah. Ia yang telah berpengalaman tahu bahwa itu bukan karena masuk angin. Tetapi itu karena Genduk Suli sedang ngidam.
“Waaah….., hamil anak itu….!” Batin Mbok Iyem.
Ketika Genduk Suli sedang sendiri, Mbok Iyem berkata kepadanya; “Nduuuk….., kamu hamil…. meteng itu…..!”
“Haaah….., aku hamil…..? Ada bayi di perutku…..?” Bertanya Genduk Suli yang heran.
“Yaa….., itu pasti. Kamu pasti sering bermain dengan Si Baron…..!” Tegur Mbok Iyem.
“Yaaa Mbok….., kalau Simbok nggak di rumah….!” Berkata Genduk Suli jujur dan lugu.
Mbok Iyem tidak bisa mengelak jika hal itu mesti terjadi. Ia pernah menjadi seorang gadis yang pernah merasakan hal serupa dengan suaminya dahulu. Sayang sang suami, ayah Genduk Suli itu telah tiada.
Bagaimana pun, Mbok Iyem harus menerima kenyataan itu.
Ketika mereka sedang berbincang, Baron Sekeber datang dengan membawa ikan tangkapannya.
“Heee…..! Itu ikan lele….!” Seru Genduk Suli.
“Ikhaaan lhe… lhee….?” Baron Sekeber mengulang dengan logat anehnya.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *