Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#980

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 980
Mataram.
Baron Sekeber.

Mbok Iyem yang masih sedikit takut itu pun menjawab; “Benar gusti….., dia menantuku…..!”
“Ooo…., lha di mana sekarang…..?” Bertanya salah seorang prajurit.
“Oooh…., mereka sedang di sungai. Baron, Suli dan dua anaknya….!” Jawab Mbok Iyem.
“Pulangnya masih lama atau tidak….?” Bertanya prajurit yang lain.
“Saya tidak tahu. Jika mereka sudah di sungai kadang lama juga….!” Jawab Mbok Iyem.
Tiga orang prajurit itu saling berpandangan dan kemudian saling berbincang. Kemudian katanya kepada Mbok Iyem; “Bagaimana jika kau susul dan katakan bahwa kami prajurit Pati ingin bertemu….!”
Mbok Iyem tidak segera menjawab. Mungkin ia ragu.
“Bagaimana Mbok…..? Apakah aku yang mesti menyusul….?” Bertanya salah seorang prajurit.
“Oooh….., tak perlu gusti. Biar aku yang menyusul ke sungai…..!” Berkata Mbok Iyem.
Mbok Iyem segera berlari kecil menuju sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Sedangkan para prajurit menunggu sambil melihat-lihat rumah yang sederhana namun terlihat ada sentuhan seni yang enak di pandang. Walau hanya berbahan baku dari bambu, namun tidak sembarang pasang. Rumah yang memang berbeda dengan rumah kebanyakan di daerah itu. Halaman dan pekarangan pun tertata rapi dan bersih. Para prajurit pun mengagumi yang mereka saksikan itu.
“Mungkin ini rumah seperti di negerinya di seberang lautan sana….!” Berkata salah seorang prajurit.
“Yang baik tentu bisa dicontoh oleh orang lain, termasuk warga di sekitar tempat ini…..!” Sahut yang lain.

Dalam pada itu, Mbok Iyem telah sampai di tepi sungai. Ia menyaksikan anak, menantu dan kedua cucu kembarnya sedang bermain air di sungai yang jernih itu.
“Heiii….., pulang….. ada tamu….!” Teriak Mbok Iyem.
“Apaaa…..?” Bertanya Genduk Suli dari tengah sungai.
“Ada tamuuu…..!” Teriak Mbok Iyem mengulangi.
Mereka yang sedang mandi dan bermain air pun kemudian menepi.
“Ada tamu siapa Mbok…..?” Bertanya Genduk Suli setelah dekat dengan emboknya.
“Ada tiga orang prajurit dari Pati yang ingin bertemu dengan Baron…..?” Jawab Mbok Iyem.
“Ingin beltemu aku…..?” Sahut Baron Sekeber yang mulia wasih berbahasa setempat.
“Yaaa….., tiga orang prajurit ingin bertemu dengan kau….!” Jawab Mbok Iyem.
“Ada apa Mbok…..? Apakah kita salah karena Baron…..?” Bertanya Genduk Suli yang khawatir.
“Aku juga tidak tahu, tetapi temuilah sekarang…..!” Berkata Mbok Iyem.
“Whaiik….., Whaiik…..! Akan aku temui mereka…..!” Berkata Baron Sekeber.
Danurwenda dan Sirwenda sebenarnya belum mau pulang karena masih senang bermain air. Bahkan keduanya sudah mulai diajarkan berenang oleh sang ayah, Baron Sekeber. Walau sesungguhnya kedua anak kembar tersebut masih terlalu kecil untuk berenang. Namun sepertinya keduanya berbakat seperti ayah mereka.
“Ayo kita pulang….., besuk pagi kita berlatih renang lagi…..!” Ajak sang ibu, Genduk Suli.
Dengan sedikit kecewa, kedua anak tersebut akhirnya ikut pulang pula.
Setelah yakin bahwa mereka akan segera pulang, Mbok Iyem mendahului mereka.
“Kok sendiri Mbok…..?” Bertanya salah seorang prajurit ketika Mbok Iyem sudah sampai di rumah seorang diri.
“Oooh….., mereka baru berbenah, lagi pula cucuku kembar masih ingin bermain. Tetapi mereka akan segera pulang.
Mbok Iyem justru kemudian pergi ke dapur untuk menyerang air.
” Tak perlu menjerang air untuk kami, Mbok. Kami hanya seperlunya saja…..!” Cegah salah seorang prajurit.
“Ooh ya gusti….!” Jawab Mbok Iyem. Namun ia tetap menjerang air. Ia ingin menyibukkan diri agar tidak banyak mendapat pertanyaan dari para tamunya tersebut.
Namun yang ditunggu akhirnya pulang juga, Baron Sekeber, Genduk Suli dan kedua anak kembar mereka.
Para prajurit sedikit tercengang melihat Baron Sekeber orang asing yang belum pernah mereka lihat. Perawakannya yang tinggi besar dan berkulit putih serta matanya yang kebiruan sungguh berbeda dengan orang kebanyakan di kadipaten Pati. Mereka juga kagum akan kecantikan anak Mbok Iyem, Genduk Suli walau ia orang pantai. Dan berdandan serta penampilannya telah berbeda dengan kebanyakan gadis di tepi pantai.
…………..
Bersambung……….

**Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *