Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#986

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 986
Mataram.
Baron Sekeber.

Kanjeng Adipati Pragola telah menentukan ketentuan. Jika Baron Sekeber kalah, maka ia tidak boleh bertempat tinggal di kadipaten Pati. Bahkan akan diserahkan ke Mataram tanpa bersama anak dan istrinya. Sedangkan jika ia menang ia akan diperbolehkan tetap tinggal di kadipaten Pati. Bahkan ia akan diangkat sebagai nayaka praja. Baron Sekeber tak bisa menolak ketentuan yang ditetapkan oleh Kanjeng Adipati Pragola tersebut. Karena ia dinilai lalai tidak melaporkan dirinya sejak awal di kademangan setempat. Itu adalah kesalahan yang besar bagi orang asing yang telah tinggal beberapa lama di wilayah Kadipaten Pati.
Tidak boleh tidak, ia harus melayani tantangan dari Kanjeng Adipati Pragola tersebut. Namun Baron Sekeber yang seorang bangsawan Spanyol itu cukup percaya diri, karena ketika di negerinya ia rajin berlatih olah kanuragan berbagai jenis. Tak mengherankan jika otot-otot Baron Sekeber terlihat kencang ketika harus melepas baju. Kegemarannya berenang dan menyelam membuat tubuhnya tampak segar dan bugar. Terlebih lagi perawakan Baron Sekeber lebih besar, lebih tinggi dan lebih kekar dibandingkan dengan Adipati Pragola. Namun demikian, Kanjeng Adipati Pragola juga percaya diri untuk mampu mengalahkan lawannya yang lebih tinggi dan lebih besar itu. Ia telah berguru di berbagai perguruan olah kanuragan. Dan ia pun telah cukup berpengalaman di beberapa medan pertarungan.
Kanjeng Adipati Pragola dan Baron Sekeber telah bersiap untuk perang tanding tanpa senjata. Namun demikian, perang itu tidak untuk saling membunuh. Mereka boleh adu pukul atau bergelut, namun tidak boleh menggigit dan menculek mata.
Baron Sekeber berdiri tegap untuk menunggu serangan dari Kanjeng Adipati Pragola. Ia akan mengandalkan jangkauan tangannya yang lebih pajang dan tendangan kakinya yang lebih panjang pula.
Adipati Pragola mulai dengan pancingan-pancingan ringan. Namun Baron Sekeber masih tetap berdiri kokoh dengan kedua tangannya melindungi diri namun siap melancarkan serangan balasan.
Kanjeng Adipati Pragola benar-benar melancarkan hantaman ke arah rahang lawannya. Namun Baron Sekeber sempat mencondongkan kepalanya ke belakang sehingga hantaman Kanjeng Adipati Pragola hanya menerpa angin. Sekejap kemudian Baron Sekeber membalas dengan sodokan kepalan tangannya ke arah wajah lawannya. Namun Kanjeng Adipati Pragola telah meloncat mundur. Hantaman Baron Sekeber susul menyusul. Namun Kanjeng Adipati Pragola masih sempat menghindar dengan ringan. Kini Kanjeng Adipati Pragola yang berganti menyerang. Baron Sekeber terkejut ketika tiba-tiba saja lawannya menyapu kakinya dengan tendangan yang kuat. Baron Sekeber tak sempat menghindar. Kaki Baron Sekeber terasa ngilu. Namun ia kemudian meloncat mundur sambil melancarkan serangan hantaman ke lambung lawannya. Namun Kanjeng Adipati Pragola sempat melindungi dengan ujung sikunya. Kini perkelahian saling silih berganti menyerang dan bertahan.

Sementara itu, Genduk Suli benar-benar kebingungan karena kedua anak kembarnya belum diketemukan. Ketika bertanya kepada seorang Abdi keraton dijawab bahwa ia tadi melihat dua anak kembar dibawa ke arah halaman belakang oleh beberapa orang.
“Ayo antarkan aku ke tempat mereka Den…..!” Pinta Genduk Suli.
“Maaf….., tidak sembarang orang boleh masuk ke bagian belakang keraton tanpa izin dari senopati prajurit……!” Jawab abdi keraton.
“Tetapi aku akan bertemu dengan anak-anak-ku…..!” Dalih Genduk Suli.
“Sebaiknya kau temui prajurit jaga dan minta ijin kepadanya…..!” Saran abdi keraton tersebut.
‘Aaah…..! Bagaimana ta ini kok ribet sekali…..!” Genduk Suli ngedumel. Namun ia kemudian berbalik menuju ke pintu gerbang untuk menemui prajurit jaga.
Sebelumnya ia telah berbincang dengan prajurit jaga di pintu gerbang.
Dalam pada itu, prajurit jaga di pintu gerbang telah berganti orang ketika Genduk Suli tiba.
“Maaf gusti prajurit, saya mohon izin untuk bisa masuk ke halaman belakang keraton….!” Pinta Genduk Suli.
…………
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi youtube : https://www.youtube.com/@stsunaryo4601 , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *