Trah Prabu Brawijaya.
Seri 999
Mataram.
Sedah Merah.
Mereka masih memperbincangkan tentang Raden Mas Jolang. Lurah prajurit yang mendahului untuk menemui para prajurit sandi di Blambangan kemudian mengatakan, bahwa malam nanti, pasukan besar dari Mataram akan bermalam di hutan di luar kota raja Blambangan. Raden Mas Jolang minta keterangan tentang keadaan kotaraja Blambangan. Jika memungkinkan besuk pagi sebelum matahari terbit, pasukan Mataram akan menyerbu keraton Blambangan.
Disampaikan oleh prajurit sandi yang ditempatkan di Blambangan yang menyamar sebagai penjual dawet itu. Bahwa keadaan Blambangan aman tanpa gejolak apapun. Namun dikatakan pula bahwa pasukan Blambangan memang kuat dan banyak. Hampir semua lelaki di Blambangan dibekali olah kanuragan walau mereka bukan prajurit. Mereka sewaktu-waktu bisa ikut terlibat untuk membela negrinya. Itu semua terbentuk karena Blambangan telah ada sejak zaman Majapahit awal. Dan Blambangan telah membentengi diri sejak pertentangannya dengan Majapahit dahulu. Dan kemudian negeri itu membentengi diri dari kemungkinan serbuan dari negeri-negeri di sekelilingnya. Dan itulah keadaan kekuatan pasukan Blambangan sampai saat ini.
Prajurit sandi yang ditempatkan di Blambangan itu kemudian melanjutkan. Bahwa tidak akan mudah menaklukkan Blambangan jika pasukan Mataram tidak benar-benar besar dan kuat. Hal itu disampaikan bukan untuk menganggap kecil pasukan Mataram, namun untuk mengingatkan agar pasukan Mataram siap menghadapi segala kemungkinan. Panjang lebar prajurit itu melaporkan tentang keadaan Blambangan.
“Jika demikian, kau ikut kami saja untuk melaporkan langsung kepada Raden Mas Jolang…..!” Berkata lurah prajurit yang memimpin rombongan kecil itu.
“Baiklah….! Tetapi tunggu sebentar. Kalian mesti minum dawetku dulu daripada nanti harus singgah di warung….!” Berkata prajurit sandi penjual dawet itu.
Sambil menyiapkan dawet untuk para tamunya. Prajurit sandi itu bercerita tentang hal lain. Bahwa yang menjadi perbincangan di Blambangan saat ini bukan tentang keraton atau pasukannya. Tetapi tentang bunga keraton yang sedang mekar, yakni sang putri Sedah Merah. Salah seorang putri Prabu Siung Laut yang cantik jelita.
“Aku sering berjualan sampai di dalam taman. Dan gusti putri itu sering membeli langsung dawatku ini. Bahkan sering diborong…..!” Cerita dari prajurit sandi penjual dawet itu.
“He he senangnya menjadi penjual dawet bisa blusukan sampai taman sari….!” Sahut salah seorang prajurit.
“Sang putri Sedah Merah sungguh-sungguh cantik jelita. Selama ini aku belum pernah melihat seorang gadis secantik sang putri itu….!” Tambah prajurit sandi penjual dawet itu.
“Apakah putri kedaton itu sudah memiliki tunangan…..?” Bertanya salah seorang prajurit.
“Menurut cerita para emban, sang putri belum memiliki tunangan. Jika orang kebanyakan pasti tak punya nyali untuk mendekati sang putri….!” Jawab prajurit sandi penjual dawet.
“He he he he……, itu nanti kau ceritakan kepada Raden Mas Jolang juga. Siapa tahu bisa berjodoh…..!” Seloroh salah seorang prajurit.
“He he he he….., baik juga…..!” Jawab prajurit sandi penjual dawet.
Setelah mereka minum dawet sepuasnya, mereka cukup kenyang.
“Pantas gusti putri sering mborong dawetmu. Sungguh mantap rasanya…..!” Celetuk salah seorang prajurit.
“He he he he….., jika besuk aku kembali ke Mataram, aku akan jualan dawet di Bogem…..!” Canda prajurit sandi penjual dawet itu.
“Mestinya di sekitar keraton biar nanti menjadi langganan para putri keraton Mataram….!” Canda prajurit yang lain.
“Rumahku di Randugunting tak jauh dari Bogem…..!” Berkata prajurit sandi penjual dawet.
Setelah semuanya siap, mereka – para prajurit bersama prajurit sandi penjual dawet itu meninggalkan rumah itu untuk segera menghadap Raden Mas Jolang.
Perjalanan dari rumah itu ke tempat para prajurit Mataram singgah tidaklah terlalu jauh. Perjalanan mereka lancar tanpa halangan apapun.
Mereka segera menghadap Raden Mas Jolang yang didampingi oleh beberapa orang senopati.
…….
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.