Berita  

Komdigi Batasi Gratis Ongkir, Perang Diskon Mulai Direm!

Gratis ongkir alias bebas biaya kirim emang jadi salah satu jurus pamungkas e-commerce buat menarik perhatian pembeli. Siapa sih yang nggak suka belanja online tanpa mikirin ongkos kirim? Tapi belakangan ini, topik soal gratis ongkir mulai jadi perbincangan hangat lagi. Apalagi sejak muncul aturan baru dari Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) yang katanya membatasi pemberian diskon ongkos kirim. Wah, ada apa nih?

komdigi batasi gratis ongkir
Image by AI

Apa Itu Komdigi dan Kenapa Ngatur Ongkir?

Komdigi alias Kementerian Komunikasi dan Digital, belakangan ini ngeluarin peraturan baru soal jasa pengiriman. Komdigi batasi gratis ongkir lewat Permen Komdigi Nomor 8 Tahun 2025, mereka bikin aturan yang intinya bilang: diskon ongkir dari perusahaan kurir nggak boleh bikin tarif jadi lebih murah dari biaya pokok layanan. Kalau sampai di bawah biaya pokok, cuma boleh kasih diskon maksimal 3 hari dalam sebulan.

Aturan ini bukan asal-asalan. Komdigi pengin jaga industri logistik supaya tetap sehat dan nggak tumbang karena perang diskon yang makin brutal. Selama ini, banyak perusahaan kurir yang banting harga demi bersaing, ujung-ujungnya malah rugi dan kualitas layanan bisa turun. Ngeri kan kalau kiriman jadi makin lama atau barang rusak karena kurir kerja dikejar target terus?

Apa Bedanya Diskon Kurir dan Subsidi E-commerce?

Nah, yang perlu diluruskan, kebijakan ini bukan ngeblok semua bentuk gratis ongkir. Gratis ongkir dari e-commerce masih aman, asal yang nanggung adalah si e-commerce itu sendiri, bukan perusahaan kurir. Jadi kalau misalnya Tokopedia atau Shopee mau kasih subsidi ongkir buat promosi, itu masih oke, karena mereka yang bayar selisihnya, bukan kurir.

Tapi kalau kurir yang dikasih beban buat ngasih diskon gila-gilaan, nah itu yang dibatasi. Jadi, aturan ini lebih fokus buat melindungi perusahaan logistik, bukan ngecut kenyamanan konsumen.

Perang Diskon dan Dampaknya

Istilah “perang diskon” udah lama jadi bagian dari dunia e-commerce. Perusahaan berlomba-lomba kasih harga termurah, bonus menarik, sampai gratis ongkir tiap hari. Emang sih, enak buat konsumen, tapi kalau terlalu lama, bisa jadi bumerang juga.

Perusahaan logistik jadi harus terus berhemat, potong biaya operasional, bahkan ada yang sampai ngorbanin kesejahteraan kurir. Banyak kurir yang kerja rodi, gaji pas-pasan, tapi target tinggi. Akibatnya, layanan bisa jadi amburadul. Dan ini yang sebenarnya pengin dicegah Komdigi lewat regulasi baru ini.

Suara dari Pelaku Industri

Banyak pelaku industri logistik dan pengusaha kurir yang justru menyambut baik aturan ini. Mereka bilang, ini jadi semacam rem buat kompetisi yang nggak sehat. Kalau semua perusahaan wajib kasih diskon gede, akhirnya yang kuat modal aja yang bisa bertahan. Yang kecil-kecil bisa gulung tikar.

Dengan adanya batasan ini, pelaku usaha logistik bisa fokus tingkatkan layanan, bukan cuma perang harga. Apalagi di era digital kayak sekarang, konsumen juga makin peduli soal kecepatan, keamanan, dan kualitas layanan.

Konsumen Masih Bisa Nikmati Gratis Ongkir

Tenang, buat kamu para penikmat gratis ongkir, nggak perlu panik. E-commerce masih boleh kasih promosi selama yang nanggung adalah mereka sendiri. Jadi, program seperti “Bebas Ongkir Extra” atau “Gratis Ongkir Sepuasnya” dari Shopee, Lazada, atau Tokopedia masih jalan terus.

Yang berubah cuma cara kerja di balik layar. Kurir nggak lagi dipaksa kasih harga murah terus-terusan. E-commerce bisa lebih transparan dalam menanggung biaya promosi, dan logistik bisa lebih fokus ke kualitas. Jadi, semua pihak tetap diuntungkan.

Ekosistem Digital yang Lebih Sehat

Kalau dilihat lebih luas, aturan Komdigi batasi gratis ongkir ini bisa jadi langkah awal buat menciptakan ekosistem digital yang lebih seimbang. Dalam dunia bisnis digital, semua pemain harus tumbuh bareng. Nggak bisa cuma satu pihak yang untung sementara yang lain megap-megap.

Komdigi sebagai regulator punya peran penting buat jaga agar semua pihak—e-commerce, perusahaan kurir, sampai konsumen—bisa dapet porsi yang adil. Dengan aturan ini, perang diskon bisa direm, tapi nggak matiin kreativitas pelaku bisnis buat tetap kasih promo menarik.

Jadi, Apa Kesimpulannya?

Aturan dari Komdigi batasi gratis ongkir ini bukan buat mematikan promosi, tapi buat ngejaga agar promosi nggak jadi bumerang. Gratis ongkir masih ada, tapi dengan sistem yang lebih bertanggung jawab. Konsumen tetap happy, kurir lebih sejahtera, dan industri logistik bisa bernafas lebih lega.

So, lain kali kamu nikmatin promo gratis ongkir, tahu ya kalau di balik itu semua ada strategi dan kebijakan yang ngatur supaya semua tetap sehat. Jangan langsung suudzon kalau promonya nggak segila dulu, bisa jadi itu bagian dari proses buat bangun sistem yang lebih adil dan berkelanjutan.

Selamat belanja online, tetap hemat, dan hargai kerja keras para kurir ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *