Home » Cerbung » Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1063

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1063

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1063
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.

Sementara itu, Nyi Madusari alias Nyi Ageng Mangir Wanabaya yang tak lain adalah Gusti Putri Pembayun bisa tidur dengan nyenyak. Karena ia memang kelelahan dan kurang tidur dua tiga hari kemarin. Lagi pula pijatan juru pijat dari Mangir memang nikmat. Nyi Madusari memang tidak tertarik untuk menyaksikan pentas wayang di pendapa karena memang ia pernah menyaksikan. Dan sang dalang juga sama yakni Ki Dalang Sandinama yang tak lain adalah Adipati Mertalaya. Gusti Putri Pembayun tidak menyesal telah disunting oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya, bahkan merasa bangga. Tidak terpikir olehnya untuk berkhianat dengan menjalankan gelar perang Rantai Emas. Jika ia mau, tentu tidak sulit untuk membuat celaka, bahkan membunuh Ki Ageng Mangir Wanabaya yang sekarang menjadi suaminya. Namun Gusti Putri Pembayun kini sungguh-sungguh mencintai sang suami lahir batin.

Dalam pada itu, di pentas wayang, Ki Demang Udawa telah kehabisan lawan. Lawan dari berbagai negeri dan juga dari berbagai latar belakang tak ada yang mampu menandingi Ki Demang Udawa. Ada para raja, para putra mahkota, para pengembara, para murid perguruan, bahkan para resi dan para pendeta.
Raden Dursasana pun telah dilepaskan pula untuk kembali ke Hastinapura. Sedangkan para Korawa telah jauh meninggalkan Widarakandang.
“Waaah….. U ne dawa ampuh tenan ya Kang….!” Celetuk Bagong.
“Lhaaa Udawa kok U ne dawa ta Gong…., Bagong…..!” Sahut Gareng.
“Mereka tidak tahu kalau Ki Demang Udawa itu sesungguhnya patra dari Prabu Basudewa sendiri….!” Sahut Petruk.
“Kalau Demange U ne dawa sudah tidak ada lawan, aku yang akan maju sayembara….! Larasati jadi istriku….!” Seloroh Bagong.
“Apa kamu brani, Gong….?” Sahut Gareng.
“Siapa yang bilang aku brani. Apa dikira aku tidak takut….!” Banyolan Bagong.
“Dapurmu Gong…., Bagong….!” Petruk yang menyahut.
“Lagi pula, Larasati yang diaku putra Ki Antagopa dan Nyi Ken Sagopi itu sesungguhnya putra Prabu Bismaka alias Raden Prabu Rukma, Gong. Bukan gadis sembarangan…..!” Sahut Gareng.
“Tuwas mau aku jadikan ibu tirinya Galiuk anakku ragil….!” Celoteh Bagong.
“Ada ada saja kau ini, Bleeeh… Dobleh….!” Ledek Gareng yang memang sering menyebut Bagong dengan sebutan Dobleh karena bibirnya yang ndobleh – lebar dan tebal.
“Mereka, lawan-lawan Ki Demang Udawa juga tidak kalau ilmu kanuragan Ki Demang Udawa itu aneh namun sulit ditundukkan….!” Berkata Petruk.
“Ilmu apa Truk….?” Bertanya Gareng.
“Nama ilmunya pun aneh, dinamai sendiri oleh Ki Demang Udawa, ajian Wedus Prucul….! Kambing jantan yang menyeruduk….!” Jawab Petruk.
Para penonton wayang dibuatnya terpingkal oleh candaan para punakawan. Bahkan Ki Ageng Mangir Wanabaya pun ikut tertawa senang.

Sementara itu, Dewi Wara Sumbadra bertanya kepada Ki Demang Udawa yang juga sebagai kakak angkatnya.
“Bagaimana Kakang, kalau tidak ada yang mampu mengalahkanmu, apakah Larasati juga tidak akan bersuami….?”
“Aku yakin pasti ada, Gusti Putri….!” Jawab Ki Demang Udawa singkat.
Namun sampai menjelang sore hari tidak ada lagi satu pun pelamar yang masuk arena untuk mengikuti sayembara. Para calon pengikut sayembara yang hanya memiliki ilmu kanuragan pas-pasan pasti jeri menyaksikan sepak terjang Ki Demang Udawa. Cara berkelahi yang aneh, namun tidak ada yang mampu mengalahkannya.
Namun para penonton di arena sayembara di alun-alun Widarakandang masih tetap menunggu. Mereka menantikan bagaimana akhir dari sayembara itu. Apakah ada yang mampu mengalahkan Ki Demang Udawa, pimpinan mereka. Mereka juga bangga kepada Ki Demang Udawa yang ternyata berilmu tinggi. Walau cara berkelahi-nya sangat aneh. Dengan cara menyeruduk. Ataukah sayembara akan diperpanjang sampai besuk, atau sampai ada yang mampu mengalahkan Ki Demang Udawa. Seandainya akan dilanjutkan besuk, mereka besuk juga akan menyaksikan lagi.

Sesungguhnya, Dewi Wara Sumbadra tidak ingin berpisah dengan Larasati. Larasati memang menjadi teman paling dekat dari Dewi Wara Sumbadra sejak masa kanak-kanak.
…………
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *