Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1139

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1139
Mataram.
Sinuhun Hanyakrawati.

Namun Ki Sura Kendeng dan mereka yang sempat menyaksikan terkejut bukan kepalang. Pedang besar dan panjang itu jelas terlihat menebas tangan senopati muda itu yang dibalut dengan kulit. Namun yang terdengar adalah suara berdentang seperti beradunya dengan keras besi baja. Ki Sura Kendeng-lah yang meloncat mundur. Ia ingin meyakinkan apa yang terjadi. Tadi, pedangnya benar-benar menebas kulit pembalut tangan lawannya itu. Tetapi mengapa terjadi benturan yang keras? Jika itu terjadi pada prajurit kebanyakan, tangannya pasti sudah putus walau telah dibalut dengan pelindung kulit tebal.
“Heee…. Anak setan…..!” Umpat Ki Sura Kendeng.
Ki Sura Kendeng kembali memburu lawannya yang jauh lebih muda itu. Pedang panjangnya pun terayun-ayun dengan cepat. Ia ingin menebas bagian tubuh lawannya yang tidak terlindung oleh balutan kulit. Namun ia kembali terkejut, demikian pula mereka yang menyaksikan, terutama mereka yang bukan pasukan Mataram. Kembali terdengar dentangan yang keras ketika pedang panjang dan besar itu beradu dengan sabuk kulit di tangan senopati pasukan dari barak prajurit di Jatinom itu. Bahkan, tangan Ki Sura Kendeng pun tergetar. “Gila benar anak ini….!” Batin Ki Sura Kendeng. Dan yang tidak diduga terjadilah. Ketika Ki Sura Kendeng masih tertegun, sebuah ayunan sabuk kulit lawannya menyabet bagian bawah dari Ki Sura Kendeng. Ki Sura Kendeng dengan tergesa meloncat mundur. Ia pun berdesir karena sabuk kulit itu berhasil merobek kain Ki Sura Kendeng, robek yang cukup panjang. Jika ia tidak sempat meloncat mundur, tentu kulit dagingnya telah terkelupas.
Kini Ki Sura Kendeng telah bersiaga kembali, demikian pula senopati muda tersebut.

Dalam pada itu di sayap gelar perang yang lain. Ki Singa Bergota benar-benar mengamuk. Karena ia menyaksikan sendiri, betapa para prajurit Demak terdesak oleh pasukan Mataram. Walau para prajurit Demak lebih banyak, namun mereka terdiri dari bukan hanya para prajurit saja. Dan jika mereka adalah prajurit, namun juga prajurit biasa yang belum pernah terjun di medan peperangan yang sebenarnya. Bahkan banyak yang canggung untuk menebas lawan. Sebaliknya, para prajurit dari Mataram adalah para prajurit pilihan yang telah malang melintang dalam berbagai kancah peperangan.
Ki Singa Bergota dengan senjata semacam canggah, tombak bermata dua, namun ada besi lengkung seperti pengait. Besi seperti pengait itu sangat berguna jika sedang merompak di lautan. Pengait itu bisa untuk mengait kapal lawan sehingga ia dengan mudah naik ke kapal lawan. Senjata seperti itu hampir dimiliki oleh semua bajak laut. Namun pengait itu, dalam pertempuran juga bisa untuk mengait senjata lawan hingga terlepas. Itulah yang terjadi, lawan- lawannya para prajurit dari Mataram banyak yang tak mampu mempertahankan senjatanya ketika berhadapan dengan Ki Singa Bergota. Sedikit beruntungnya, para prajurit Mataram terbiasa bertempur berkelompok dan berpasangan, bukan perang tanding. Sehingga jika salah seorang prajurit mengalami kesulitan, prajurit yang lain segera membantu. Itulah yang terjadi, walau Ki Singa Bergota beberapa kali bisa melepaskan senjata lawan, namun ia belum bisa membunuh lawan. Namun satu dua telah tergores oleh senjatanya. Ia terpaksa harus menghadapi empat lima lawan. Namun lawannya pun belum berhasil melukai Ki Singa Bergota yang memang tangguh tersebut.
“Maaf para prajurit, bantulah para prajurit yang lain. Biar aku hadapi bajak laut itu….!” Berkata seorang yang bertubuh tambun namun terlihat kuat dan kencang. Para prajurit pun kemudian memberi kesempatan kepada orang yang baru tiba tersebut. Mereka pun tahu siapa orang tersebut.
“Setan alas…..! Sombong sekali kau berani menghadapi aku seorang diri…! Siapa kau? Biar aku tahu nama orang sombong yang aku bunuh kali ini…?” Bertanya Ki Singa Bergota.
Namun jawabannya bukan dengan kata-kata, tetapi sebuah ledakan cambuk yang sangat keras menggetarkan medan pertempuran.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *