Manusia Adalah Makhluk Pencerita

Manusia adalah makhluk pencerita.
Tahukah anda bahwa dari sebuah cerita bisa mempengaruhi orang lain? Terlepas dari itu cerita fiksi ataupun cerita nyata.
Di tengah-tengah riuhnya informasi yang berseliweran dan mengelilingi kita, terkadang cerita bisa membuat kita bingung. Hoax adalah salah satunya. Hoax yang saat ini membanjir, turut andil dan ambil bagian dalam menambah kacaunya suasana. Tidak semua orang memiliki “Filter” yang baik untuk bisa memilih dan memilah setiap cerita atau informasi yang di temui.

Dan parahnya, masih banyak orang yang dengan bulat-bulat menelan semua cerita yang di dengarnya. Bahkan ada yang meyakininya sebagai kebenaran tanpa mencari dan memeriksa dulu sumber dan referensinya. Bagaimana tidak hal-hal ini akan mempengaruhi kehidupan seseorang apabila didengar, dibaca dan dilihatnya setiap saat?

Teman-teman semua pasti setuju bahwa kita semua membutuhkan cerita-cerita yang manusiawi. Cerita yang terkadang merepresentasikan dan bicara tentang diri sendiri. Tentang semua keindahan yang ada di sekitar. Cerita yang bisa membuka hati seseorang untuk dapat memandang dunia dan kejadian-kejadian yang ditemui dengan penuh kelembutan dengan pikiran yang positif.

Cerita yang mampu membukakan kenyataan bahwa setiap orang adalah bagian dari komunitas hidup yang saling terhubung. Yang mampu membuka tabir akan indahnya jalinan yang bisa dibangun untuk saling bergandengan tangan satu sama lain.

Manusia adalah makhluk pencerita

Disadari atau tidak, manusia pada dasarnya adalah makhluk pencerita. Dari Sejak masih kecil, setiap orang senang saat mendengarkan cerita. Bahkan ada yang bilang bahwa tidak bisa tidur kalau belum dibacakan cerita atau dongeng oleh orangtua kita.

Rasa “lapar” akan cerita ini terbawa sampai dewasa dan mempengaruhi kehidupan kita. Cerita-cerita ini pasti sangat membekas dan ikut membentuk perilaku kita.

Manusia tidak hanya makhluk hidup yang butuh pakaian, makan dan tempat tinggal, tapi juga pribadi yang membutuhkan sarana untuk menceritakan dirinya, untuk dapat senantiasa merasa “hidup” dan dicintai. Kemampuan bercerita ini pasti berbeda satu sama lain, akan tetapi tetap saja manusia butuh bercerita.

Bagaimana cerita-cerita ini mampu mempengaruhi kehidupan kita? Tentu saja bisa karena denganc sebuah cerita seseorang akan bisa mewujudkan mimpi-mimpinya, dengan berani menghadapi saat-saat sulit, mempu melawan segala hal yang dirasanya tidak baik dengan gagah berani.

Lalu cerita apa yang sebaiknya menguasai setiap orang?
Tentu saja cerita-cerita yang bersumberkan dari cinta kasih. Cerita yang menentramkan dan menguatkan kehidupan bersama. Dongeng yang memotivasi dan menawarkan solusi dalam menghadapi tantangan hidup dan bukan malah yang sebaliknya, yang justru memperkeruh dan mengotori hati.

Sekali lagi, manusia adalah makhluk pencerita yang akan terus belajar dan berkembang untuk dapat menemukan dirinya. Dia di gembleng oleh situasi dengan kisah dan jalan cerita yang ditemui sepanjang perjalanannya. Namun jangan lupa, bahwa tidaklah selalu baik cerita yang ditemui, pasti ada “cerita jahat” yang akan senantiasa mengancam dan mengiringi sepanjang langkah. Nah, bagaimana dengan ceritamu?

Salam Perdamaian!

Sutanto Prabowo

Learn More →

2 thoughts on “Manusia Adalah Makhluk Pencerita

  1. Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#35 - 18/08/2022 at 00:36

    […] kau pernah ke sana…..?” tanya pangeran itu.“He he he…., belum…..! Itu adalah cerita dari para pengembara….!” jawab prajurit itu sambil tersenyum. Kemudian katanya; […]

    Balas
  2. Ashleigh Sims 21/08/2022 at 11:43

    This was beautiful Admin. Thank you for your reflections.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *