Penerus Trah Prabu Brawijaya-Gendhuk Jinten-Part#119

gendhuk jinten

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Ki Ageng Pengging.

Sultan Trenggono telah berhasil menyatukan negeri-negeri di wilayah bang kulon dan bang tengah dalam kesatuan dengan Kasultanan Demak Bintara. Penyatuan yang terbilang lancar tanpa gejolak yang berarti, apalagi terjadi peperangan antar negeri. Itu semua berkat peran para ulama yang sangat dihormati oleh Sultan maupun para nayaka praja dan para petinggi prajurit. Para ulama dan Sultan beserta para pimpinan negeri seiring sejalan. Sultan memperkuat kekuasaan sedangkan para ulama berdakwah untuk menyebarkan keyakinan baru.
Ketika negeri-negeri bang kulon dan bang tengah telah bersatu dalam pemerintahan kekuasaan Demak Bintara, namun tidak demikian dengan negeri-negeri di bang wetan. Negeri-negeri seperti Blambangan, Tuban, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Kediri, Singasari bahkan Majapahit pun telah bangkit untuk tidak tunduk kepada kekuasaan Sultan Trenggono di Demak Bintara.
Namun Sultan Trenggono tidak tinggal diam, ia menyatukan pasukan dari berbagai negeri dari bang kulon dan dari bang tengah untuk menaklukkan negeri-negeri di bang timur. Cara seperti itu pernah dilakukan oleh Adipati Unus sebelum penyerbuan ke Semenanjung Malaka. Dan ketika itu berhasil dengan gemilang menyatukan negeri-negeri di bang wetan. Cara seperti itu, kini dilakukan lagi oleh Sultan Trenggono. Sultan Trenggono berbesar hati karena ia selalu didampingi oleh seorang ulama besar saat itu, Sunan Kudus. Sunan Kudus menjadi penasehat utama bagi Sultan Trenggono.
Seperti penyerbuan yang dilakukan oleh Adipati Unus sebelumnya, namun kini Pasukan Demak di sokong pasukan dari Sunda Kelapa, Banten dan Cirebon. Pasukan dari bang kulon tersebut telah bersatu dengan pasukan Demak Bintara. Sungguh pasukan besar dan kuat. Di arah timur, pasukan gabungan dari Lasem, Jepara, Kudus dan dari Jipang Panolan telah berkumpul di seberang Bengawan Sore telatah Jipang Panolan. Pasukan gabungan ini pun pasukan yang besar dan kuat.
Sedangkan dari sisi tengah pulau ini, telah terhimpun pasukan yang terdiri dari negeri Bagelen, Banyumas, pasukan dari Jatinom dan dari Pajang. Pasukan gabungan ini pun tak kalah kuat dan besar dari pasukan gabungan yang telah berada pusat pemerintahan Demak Bintara maupun yang berada di Jipang Panolan.
Pasukan-pasukan gabungan itu lebih besar dan lebih kuat dari yang pernah dihimpun oleh Adipati Unus sebelumnya. Dengan demikian, Sultan Trenggono yakin akan mampu menaklukkan negeri-negeri di bang wetan.
Ketiga pasukan gabungan itu, kini telah bergerak dari tempatnya masing-masing. Mereka kemudian akan menjadi satu kesatuan pasukan yang sangat besar dan kuat. Mereka semua dibawah pimpinan langsung oleh Sultan Trenggono sendiri.
Masing-masing satuan pasukan mengibarkan rontek, umbul-umbul dan bendera kebanggaan mereka masing-masing. Bahkan mereka juga membunyikan tetabuhan untuk membakar semangat.
Arak-arakan pasukan yang panjang dan besar itu pasti menggetarkan pasukan lawan yang akan di sasar.

Pasukan-pasukan gabungan di tiga titik kumpul itu tak lepas dari pengamatan para prajurit telik sandi dari negeri-negeri di bang wetan. Mereka segera melaporkan rencana penyerbuan itu ke negeri mereka masing-masing.
Pasukan dari negeri Gresik pun telah bersiaga untuk menghadapi kedatangan pasukan gabungan pimpinan Sultan Trenggono. Karena Gresik bisa jadi menjadi sasaran pertama dalam penyerbuan itu. Demikian pula pasukan Surabaya, Pasukan Kediri, Pasukan Majapahit dan negeri-negeri yang lain. Namun pasukan-pasukan di bang wetan itu tidak terhimpun menjadi satu kesatuan pasukan yang terpadu, tetapi menyiapkan di masing-masing negeri mereka sendiri. Karena masing-masing negeri memang tidak memiliki ikatan yang kuat di antara mereka. Mereka juga tidak mau dipimpin oleh salah satu negeri dari bang wetan tersebut.
………..
Bersambung………..

Petuah Simbah: “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”
(@SUN)

**Kunjungi stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *