Penerus Trah Prabu Brawijaya-Jaka Tingkir-Part#304

penerus trah prabu brawijaya

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(304)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Ki Soreng Pati mesti menginap di perjalanan. Ia membawa bekal yang cukup untuk bekal kehidupan barunya. Namun keris berteretes emas ia bungkus rapat bersama pakaian ganti. Keris itu jika ia pakai tentu akan menjadi perhatian orang yang melihatnya.
Di hari berikutnya, tak disadari oleh Ki Soreng Pati, ia masuk wilayah Demak Bintara dari sisi timur utara. Namun ia tidak khawatir, di Demak Bintara pasti belum ada yang mengenalnya.
Ia berhenti ketika sampai di sebuah umbul, mata air yang membentuk kedung. Tempat itu masih sepi, karena berbatasan langsung dengan hutan di seberang kedung.
Ki Soreng Pati duduk beberapa waktu untuk menikmati sejuknya pepohonan yang rindang di tepian kedung. Ia tertarik dan kerasan di tempat itu, jika diperkenankan oleh Ki Demang yang menguasai tempat itu, ia ingin bertempat tinggal di daerah seberang kedung yang masih berupa hutan.

Di hari berikutnya, Ki Soreng Pati memilih untuk menjual kudanya agar tidak merepotkan kehidupan barunya. Ki Demang telah mengizinkan Ki Soreng Pati untuk babat alas di seberang kedung.
Alkisah, Ki Soreng Pati akhirnya menjadi cikal bakal kampung di seberang kedung. Ki Soreng Pati awalnya mengembangkan tanaman cabai yang belum banyak dibudidayakan di daerah itu. Kampung itu kemudian dikenal dengan nama Desa Cabean sampai saat ini.

Sementara itu, Ki Soreng Singaparna berbeda jalan dengan yang ditempuh oleh Ki Soreng Pati. Ia berusaha berkuda terus sejauh-jauhnya dari Jipang. Ia terus saja ke arah barat. Bekal yang ia bawa pun cukup untuk kehidupan barunya nanti. Terlebih ia juga memiliki bekal ilmu kanuragan yang tinggi. Asalkan dia bisa membawakan diri dan tidak mencari permusuhan tentu akan diterima di tempat barunya.

Sementara itu, Kanjeng Ratu Cempaka telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan. Bayi itu telah diberi nama Raden Benawa.
Raden Benawa kini telah mulai merangkak. Ia sebagai adik dari Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya telah berkembang menjadi seorang perjaka yang kokoh kuat. Ia selalu digembleng oleh Ki Juru Martani, Ki Pemanahan ayahnya, Ki Penjawi dan oleh sang ayah angkat, Sultan Hadiwijaya.
Ia kini telah menguasai bermacam senjata, namun yang menjadi andalan dan kesayangannya adalah senjata tombak.
Ia kini menekuni senjata lontar dengan lembing atau tombak.
Dengan menunggang kuda, ia telah mampu menombak sasaran dari jarak yang jauh.
Yang baru ia sukai sekarang adalah menombak ikan di dalam air. Ia merasa puas, karena sering mendapat ikan yang cukup banyak. Kepuasaan semakin bertambah jika ia telah membagikan ikan-ikan itu kepada orang-orang yang berkekurangan.
Kadang pula ia membawa bajing hama kelapa yang merugikan para petani.
Mereka juga senang jika diberi tangkapan bajing atau tupai. Bajing itu akan dimasak kreni – dicincang dan kemudian dicampur kelapa parut.
Raden Mas Danang Sutawijaya pun semakin disukai oleh kawula Pajang.

Yang tidak banyak diketahui oleh orang lain adalah laku tapa yang dijalani oleh Raden Mas Danang Sutawijaya. Jika malam telah tiba, ia bertapa seperti kisah Ramayana, tokoh Resi Subali yang bertapa menggantung terbalik. Kaki dikaitkan ke dahan dan kepala ada di bawah, tapa ngalong – bertapa seperti kalong – kelelawar.
Jika kelelawar sudah kembali dari berburu buah, ia akan meloncat turun dan pulang ke Ndalem Loring Pasar.
Yang belum ia jalani adalah menggabungkan bertapanya Resi Subali dengan bertapanya Dewi Anjani. Jika Resi Subali tapa ngalong, Dewi Anjani tapa nyantuka. Cantuka adalah sebutan lain untuk katak atau kodok. Ia bertapa di air seperti seekor katak.
Karena cara bertapa yang berat itu, Resi Subali menjadi tokoh yang sakti mandraguna, bahkan Prabu Rahwana saja tak mampu mengalahkannya. Bahkan kemudian ia menjadi guru dari Rahwana tersebut.
Sedangkan Dewi Anjani mendapat anugerah dari dewa seorang anak yang berupa wanara seta yang kemudian menjadi tokoh sakti mandraguna pula, Raden Hanoman.
Itulah yang mendorong Raden Mas Danang Sutawijaya tekun melakukan tapa brata.
……………….
Bersambung………..
(@SUN)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *