Home » Cerbung » Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1062

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1062

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1062
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.

Para Korawa pun menghentikan langkahnya. Mereka khawatir ancaman dari Ki Demang Udawa tersebut akan terjadi. Tentu nyawa kakak mereka, Raden Dursasana lebih berharga dari nyawa Ki Demang Udawa. Jika Raden Dursasana benar-benar tewas, tentu akan mendapat amarah dari ayah mereka Prabu Drestarastra yang sekarang sebagai raja Hastinapura pura. Ibu mereka, Dewi Gendari tentu juga akan marah kepadanya. Raden Dursasana adalah orang kedua dalam trah Korawa setelah Raden Duryudana.
“Kau licik Udawaaa…..!” Tegur Ki Patih Sengkuni.
“Yang licik itu Raden Dursasana, menyerang aku tanpa peringatan. Lagi pula lebih licik para Korawa yang akan mengeroyok aku…..!” Dalih Ki Demang Udawa.
Para penonton wayang di seputar pendapa kedaton Mangir pun bertepuk tangan riuh, karena jagoan mereka Ki Demang Udawa bisa membuat malu Ki Patih Sengkuni dan para Korawa. Ki Dalang Sandinama bisa membawakan lakon dengan apik.
“Hiyuuung…. hiyuuung…hiyuuung….!
Seratus Korawa kok bertekuk lutut di hadapan seorang demang… hiyuung hiyuuung hiyuuung…..!” Keluh Ki Patih Sengkuni.
“Tinggal pilih Ki Patih, yang menjadi tanggungan Raden Dursasana atau Ki Patih Sengkuni. Para Korawa harus segera meninggalkan telatah Kademangan Widarakandang. Salah satu menjadi tanggungan, belum aku lepaskan jika para Korawa belum jauh dari dari Widarakandang. Pasukan Mandura yang akan mengawal….!” Ancam Ki Demang Udawa.
“Hiyuuung hiyuuung hiyuuung….! Biar Dursasana yang aku tinggal saja.Tetapi jangan kau bunuh, Udawa….!” Berkata Ki Patih Sengkuni.
Patih Sengkuni dan para Korawa beserta para prajurit pengiringnya segera meninggalkan gelanggang.
Para penonton wayang pun kembali bertepuk tangan riuh karena berhasil mempermalukan Ki Patih Sengkuni kembali. Mereka memang belum pernah menonton lakon wayang tersebut. Apalagi kali ini tokohnya hanyalah seorang demang yang bisa dikatakan mewakili orang kebanyakan seperti para penonton tersebut. Seorang demang yang mampu mengalahkan jagoan Korawa yang mewakili orang yang pongah, sombong dan angkuh. Bahkan dengan akalnya, Ki Demang Udawa mampu memulangkan seluruh Korawa dan prajurit pengiringnya yang ratusan jumlahnya.
Para Korawa yang ingin memboyong Larasati dan kemudian menguasai Widarakandang, kini gagal total. Bahkan pulang dengan menanggung malu.
Para peserta sayembara yang lain banyak yang belum sempat menyaksikan perkelahian antara Ki Demang Udawa melawan Raden Dursasana. Namun yang mereka lihat Dursasana telah ditelikung oleh Ki Demang Udawa dan para Korawa beserta para prajuritnya telah meninggalkan gelanggang. Mereka tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Namun mereka mengira bahwa Udawa pasti berbuat licik atau lawannya yang lengah sehingga bisa diringkus oleh Ki Demang Udawa dengan mudah. Mereka, para peserta sayembara yang lain tetap yakin akan dengan mudah menundukkan Ki Demang Udawa.
Dalam percepatan cerita, Ki Demang Udawa mampu mengalahkan semua pelamar. Dan anehnya, semua pelamar yang semua tentu memiliki bekal ilmu yang cukup itu terkapar karena diseruduk oleh Ki Demang Udawa dengan kepalanya yang memakai udeng.
Saat itu, Raden Harjuna dan Dewi Wara Sumbadra beserta para punakawan sudah sampai di Widarakandang. Mereka sempat menyaksikan bagaimana Ki Demang Udawa mampu mengalahkan semua lawannya. Sehingga saat itu tidak ada seorang pun yang berhasil memenangkan sayembara. Dengan demikian tidak ada yang berhasil memboyong Larasati.
Para penonton wayang, termasuk Ki Ageng Mangir Wanabaya belum tahu siapakah yang akhirnya memboyong Larasati. Namun mereka sebagian kecil dari para penonton tahu bahwa Larasati dalam perang Baratayuda menjadi salah satu yang ikut berperang. Dan Larasati sebagai istri dari Raden Harjuna. Namun bagaimana Larasati akhirnya menjadi istri Harjuna, itulah yang mereka tunggu.
………..
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *