Home » Cerbung » Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1067

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1067

trah prabu brawijaya

Seri 1067
Mataram.
Ki Ageng Mangir
Wanabaya.

Di sisa pagi itu Ki Ageng Mangir Wanabaya masih sempat menemani sang istri di peraduan. Nyi Madusari yang kini menjadi Nyi Ageng Mangir Wanabaya bisa tidur dengan nyenyak semalam. Dua tiga hari sebelumnya memang kurang tidur dan sore kemarin telah dipijat oleh juru pijat yang berpengalaman. Yang belum tidur sama sekali justru Ki Ageng Mangir Wanabaya. Namun ia tidak mengantuk sama sekali. Dikecupnya kening sang istri. Nyi Ageng Mangir Wanabaya hanya bisa memejamkan mata. Ada perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan. Namun kecupan Ki Ageng Mangir Wanabaya tidak berhenti di kening. Dikecupnya pula pipi kanan kiri sang istri yang ranum itu. Nyi Ageng Mangir Wanabaya yang tak lain adalah Gusti Putri Pembayun itu tak berani membuka mata. Namun kecupan Ki Ageng Mangir Wanabaya tidak berhenti di pipi kiri kanan yang telah beberapa kali dikecupnya. Bulu kuduk Nyi Ageng Mangir Wanabaya meremang, namun bukan karena takut, tetapi perasaan aneh ketika kecupan sang suami menyentuh bawah telinganya. Perasaan aneh yang membuat Nyi Ageng Mangir hanya bisa mendesah pasrah.
Gusti Putri Pembayun seorang dara putri Kanjeng Panembahan Senopati yang belum pernah disentuh oleh seorang pria. Dan kini dalam pelukan seorang pria yang gagah dan tampan, kulit kuning langsat bersih dan wangi. Kumis tidak tebal namun tercukur rapi. Perilaku sang suami yang lembut membuat Nyi Ageng Mangir Wanabaya terbuai. Ia hanya bisa pasrah kepada sang suami. Bangsal tersebut merupakan kasatrian yang terpisah dari bangunan pendapa kedaton. Sehingga apa yang terjadi di dalam bangsal tersebut tidak akan ada yang mengetahui.

Sementara itu pertunjukan wayang telah usai. Namun kesibukan di pendapa terdengar riuh. Mereka membenahi peralatan gamelan dan wayang da yang lainnya untuk ditata kembali. Seperti ketika dalam persiapan yang dikerjakan dengan sat-set dan das-des demikian pula ketika menata kembali pun dikerjakan dengan penuh kegembiraan, tidak ada keterpaksaan. Meja kursi, tratak, tarup janur dan yang lainnya segera disingkirkan dari pendapa dan sekitarnya.
Rombongan Ki Sandinama pun di persilahkan untuk beristirahat di bangsal yang telah disediakan. Namun Ki Sandi Sasmita salah satu anggota rombongan itu adalah juga salah seorang prajurit sandi dari Mataram. Di antara para penonton tadi malam juga ada beberapa prajurit sandi, sejawat dari Ki Sandi Sasmita. Ki Sandi Sasmita sempat berpesan kepada sejawatnya itu untuk melaporkan semua yang terjadi di Mangir kepada Ki Patih Mandaraka yang tak lain adalah Ki Juru Martani. Jangan langsung kepada Kanjeng Panembahan Senopati. Karena ia yakin bahwa Ki Patih Mandaraka akan bersikap bijak. Ia khawatir jika langsung kepada Kanjeng Panembahan Senopati, bisa jadi beliau akan tersulut amarah. Dan jika tidak terkendali bisa saja pasukan Mataram akan langsung menyerbu Mangir.
“Katakan, bahwa semua ini memang telah dikehendaki oleh Gusti Putri Pembayun dengan penuh kesadaran….!” Pesan Ki Sandi Sasmita.
“Baiklah Kakang, aku kembali ke Mataram sekarang. Kapan rombongan Ki Sandinama akan kembali ke Mataram juga….!” Prajurit sandi berganti bertanya.
“Kami akan secepatnya pula….!” Jawab Ki Sandi Sasmita.
Tak kalah sibuknya adalah mereka yang berada di dapur. Bersih-bersih peralatan dapur pun memerlukan tenaga dan waktu. Namun semua dikerjakan dengan gembira. Tidak ada yang merasa terpaksa.
Matahari telah naik lewat dari sejengkal. Seorang abdi wanita telah menyajikan minuman hangat dan nyamikan di teras bangsal kasatrian. Sajian tersebut kemudian ia tutup dengan kerudung dari anyaman bambu yang cantik. Namun sepertinya Ki Ageng Mangir Wanabaya dan Nyi Ageng masih di dalam peraduan. Tentu saja ia tidak berani mengetuk pintu, ia hanya tersenyum sendiri, karena ia pun pernah mengalami sebagai sepasang pengantin baru.
………
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *