Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1212

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1212
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Beberapa saat pendapa keraton Mataram hening. Mereka mengagumi keagungan dan kewibawaan raja mereka yang baru. Sesaat kemudian, sang raja baru berdiri dan bersabda; “Ingsun (aku) yang semula bernama Raden Mas Rangsang, kini sebagai raja Mataram dengan gelar ‘Panembahan Hanyakrakusuma’ atau ‘Pandita Hanyakrakusuma’.”
Seketika hampir semua mereka yang mendengar bergumam dan mengulang gelar baru tersebut; “Panembahan Hanyakrakusuma…. Panembahan Hanyakrakusuma….!” Seakan tidak ingin melupakan nama itu, nama yang nunggak semi dengan nama eyangnya, Panembahan Senopati dan sang ayah Hanyakrawati menjadi Panembahan Hanyakrakusuma. Bahkan yang di luar pagar pendapa pun kemudian tahu bahwa raja mereka bergelar Panembahan Hanyakrakusuma. Dan kemudian menyebar sampai di alun-alun, gelar Panembahan Hanyakrakusuma bergema di seluruh alun-alun.
Namun Panembahan Hanyakrakusuma tidak larut dalam kegembiraan wisuda nata. Ia kembali melanjutkan sabdanya yang singkat.
“Sepekan lagi akan kami selenggarakan pasewakan agung di keraton Mataram ini. Dan sekarang yang utama adalah penyelenggaraan penghormatan untuk pemakaman jasad ramanda Prabu Sinuhun Hanyakrawati. Dan sebagai pengingat sejarah, beliau mendapat gelar anumerta sebagai ‘Sinuhun Seda Krapyak’ karena beliau gugur di krapyak – kandang menjangan….!”
Seluruh yang mendengar kemudian juga mengulang nama gelar anumerta tersebut; “Sinuhun Seda Krapyak….. Sinuhun Seda Krapyak….!” Berdengung yang akhirnya juga sampai di alun-alun. Mereka pun menyebut nama itu.
Dalam sesaat, mereka telah mendengar dua gelar, yang pertama gelar Panembahan Hanyakrakusuma untuk raja mereka yang baru. Dan yang kedua Sinuhun Seda Krapyak untuk mendiang raja mereka yang telah gugur – Sinuhun Hanyakrawati.
Mereka pun mengulang-ulang kedua gelar tersebut. Mereka akan menjadikan oleh-oleh bagi saudara- saudaranya yang tidak hadi di tempat itu.
Mereka, para utusan dari berbagai kadipaten di luar kotaraja Mataram pun mengingat amanat yang disampaikan oleh raja mereka yang baru. Bahwa sepekan lagi akan dilaksanakan pasewakan agung. Mereka pun mengingat dua gelar yang baru saja mereka dengar, yakni Panembahan Hanyakrakusuma dan Sinuhun Seda Krapyak.
Tata upacara kemudian oleh Ki Tumenggung Singaranu diserahkan kembali kepada sejawatnya, Ki Tumenggung Mandurareja.
Ki Tumenggung Mandurareja kemudian melanjutkan tata upacara untuk pemakaman Sinuhun Seda Krapyak yang akan dimakamkan di makam Kotagede yang tak jauh dari keraton Mataram tersebut.
Tata upacara pun berlangsung khidmat karena hampir semua menaruh hormat kepada Sinuhun Hanyakrawati yang memimpin negeri Mataram dengan bijak.

Kini seluruh pelayat telah kembali ke tempat asal mereka. Demikian pula para adipati dan pengiringnya yang dari luar kotaraja Mataram. Namun sepekan lagi mereka akan hadir kembali di keraton Mataram untuk menghindari pasewakan agung yang pertama dari Sinuhun Panembahan Hanyakrakusuma.
Demikian pula Garwa Selir dan Pangeran Martapura telah diamankan di padepokan Gunung Pring di seberang kali Krasak dan sebelum gunung Tidar agar mendapat tuntutan keagamaan. Namun keduanya tetap dijaga oleh pasukan Gagak Ireng agar tetap tinggal di padepokan itu.
Sementara itu, Ki Patih Mandaraka yang telah sepuh itu semakin turun kesehatannya. Namun demikian, Panembahan Hanyakrakusuma tidak mengggati kedudukan patih tersebut dari Ki Patih Mandaraka sebagai kehormatan yang besar kepada beliau. Ia, bahkan seluruh kawula Mataram tahu betapa besar jasa dari Ki Patih Mandaraka yang semula dikenal dengan nama Ki Juru Martani itu. Ia yang sejak awal berjuang bersama Ki Pamanahan – eyang buyut dari Panembahan Hanyakrakusuma, Ki Panjawi yang terhitung juga sebagai eyang buyutnya serta Jaka Tingkir yang kemudian menjadi Sultan Hadiwijaya di Pajang yang juga sebagai eyang buyutnya pula. Dengan demikian, Panembahan Hanyakrakusuma adalah keturunan langsung dari empat sekawan Perguruan Sela selain Ki Patih Mandaraka sendiri.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *