Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#1231

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
Seri 1231
Mataram.
Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Dari tempat itu, sasaran yang akan diserbu sudah tidak terlalu jauh. Namun kadipaten ini memiliki pasukan yang cukup tangguh. Berbeda dengan Lasem yang dengan mudah ditaklukkan.
Senopati telik sandi melaporkan bahwa para prajurit di kadipaten ini tekun berlatih. Namun di kadipaten itu tidak pernah terlihat pasukan berkuda yang berlatih. Jika ada kuda biasanya hanya untuk kuda beban atas penarik kereta seperti andong atau bendi. Kemudian besar pasukan lawan akan mengadakan perlawanan dengan mengandalkan pasukan. Mungkin sekali pasukan darat dari kadipaten itu pasti cukup kuat. Senopati Juminah kemudian mengusulkan agar pasukan Mataram tidak semua berkuda. Sebagian prajurit sebagai pasukan darat. Pasukan darat dari Mataram harus terdiri dari para prajurit yang berilmu tinggi. Untuk sementara kuda-kuda mereka ditambatkan di luar keraton. Namun demikian, pasukan berkuda tetap menjadi andalan. Namun sebagian besar prajurit dari Mataram itu adalah pasukan yang terdiri dari para prajurit berkuda yang masih baru yang dikirim dari berbagai kadipaten. Mereka belum sepenuhnya berpengalaman. Yang pasti sudah bisa diandalkan adalah pasukan berkuda bregada Gagak Ireng. Yang kali ini dipimpin langsung oleh Pangeran Mangkubumi. Mereka akan menjadi ujung tombak. Sedangkan Pangeran Juminah akan memimpin pasukan panah dan lembing. Kemudian disepakati, yang akan sebagai pasukan darat adalah pasukan dari barak prajurit dari Jatinom yang dipimpin oleh senopati muda yang berilmu tinggi. Meskipun sebagian prajurit dari pasukan itu telah ditinggalkan di Lasem, namun tidak mengurangi ketangguhan pasukan itu.
Dalam pertemuan itu senopati agung Jaka Umbaran memutuskan bahwa besuk menjelang dini hari sudah harus menuju ke sasaran. Sebelum matahari semburat merah harus sudah masuk alun-alun kadipaten Tuban.

Sementara itu, di keraton kadipaten Tuban di tengah malam itu Kanjeng Adipati Tuban juga sedang mengadakan pertemuan bersama para senopati. Senopati telik sandi dari pasukan Tuban telah melaporkan bahwa pasukan berkuda dari Mataram tengah berkemah. Mereka berkemah di pantai Semilir. Pantai Semilir sendiri merupakan telatah Tuban pula. Dilaporkan pula bahwa seluruh pasukan dari Mataram adalah pasukan berkuda.
Dapat dipastikan pula bahwa pasukan Mataram tersebut akan menyerbu kadipaten Tuban. Karena sasaran yang paling dekat adalah kadipaten Tuban. Pasukan Tuban harus segera bersiaga menghadapi pasukan Mataram tersebut. Karena Kanjeng Adipati Tuban mengakui bahwa Tuban tidak pernah mengirim utusan ke Mataram untuk menghadiri pasewakan. Bahkan juga tidak pernah pasok upeti atau glondhong pangarem-arem. Jadi kemungkinan besar bahwa Mataram akan menyerangnya. Tuban memang telah bersekutu dengan Surabaya untuk tidak tunduk kepada Mataram. Oleh karena itu, Kanjeng Adipati Tuban juga segera mengirim utusan ke Surabaya untuk meminta bala bantuan. Namun malam itu telah lewat tengah malam. Kecil kemungkinan bahwa Surabaya akan segera mengirim bala bantuan. Kemungkinan sekali setelah lewat tengah hari pasukan Surabaya itu baru akan tiba. Diharapkan nanti pasukan Tuban mampu bertahan sampai pasukan dari Surabaya tiba. Oleh karena itu, pasukan Tuban harus sudah bersiaga sebelum matahari terbit. Kanjeng Adipati Tuban menunjuk senopati Pringgajaya sebagai senopati agung untuk menghadapi pasukan Mataram. Senopati Pringgajaya adalah seorang senopati yang telah lewat setengah baya yang berilmu tinggi. Ia akan didampingi oleh beberapa senopati yang berilmu tinggi pula. Senopati Pringgajaya segera bertindak cepat. Ia segera memerintahkan untuk titir memukul kentongan tanda bahaya. Titir dengan irama tertentu yang telah dipahami oleh hampir seluruh prajurit Tuban bahwa mereka harus segera bersiaga dan berkumpul di alun-alun keraton Tuban.
Bersambung……..

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Ken Sagopi dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *