Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#311

penerus trah prabu brawijaya

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(311)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Arya Penangsang.

Sultan Harya Penangsang segera berdiri setelah menyadari keteledorannya. Ia merasa badannya lemas. Seandainya saat itu ia mendapat serangan dari orang yang baru belajar olah kanuragan pun pasti tak mampu mengelak. Apalagi jika yang menyerang adalah Jaka Tingkir Sultan Hadiwijaya. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Sultan Pajang itu. Namun demikian, Sultan Hadiwijaya tetap dalam kesiangan tertinggi, karena ia pun tidak tahu apa yang terjadi dengan Sultan Harya Penangsang.
“Sarungkan keris itu, Angger Hadiwijaya…..!” Pinta Kanjeng Sunan Kudus setelah Sultan Harya Penangsang menyarungkan kerisnya terlebih dahulu.
Keris pusaka Kiai Carubuk segera disarungkan oleh Sultan Hadiwijaya.

Kanjeng Sunan Kudus sudah tidak mungkin untuk melanjutkan pertemuan dengan kedua orang muridnya itu. Suasana sudah tidak memungkinkan. Terlebih ia tahu bahwa Sultan Harya Penangsang sudah tak berdaya terkena jebakan mantram yang ia pasang. Jika kemudian terjadi perselisihan, pasti Sultan Harya Penangsang tidak akan mampu bertahan.
“Angger Hadiwijaya……, rupanya terjadi salah paham sehingga terganggu rencanaku untuk mbabar ilmu. Oleh karena itu, hari ini aku batalkan, dan pada lain kesempatan akan aku undang kembali……!” Berkata Kanjeng Sunan Kudus.
Sultan Hadiwijaya tanggap akan maksud dari Kanjeng Sunan Kudus itu. Dan ia tidak mungkin berlama-lama di Kudus, apalagi sampai menginap. Oleh karena itu, ia segera mohon diri untuk kembali ke Pajang.
Ia pun mohon diri pula kepada Sultan Harya Penangsang.
Namun Sultan Hadiwijaya heran, karena Sultan Harya Penangsang hanya menjawab singkat dan terlihat pucat. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Sultan Harya Penangsang itu.

Sementara itu, Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan gelisah menunggu keluarnya Sultan Hadiwijaya dari sanggar olah kanuragan tersebut. Mata batinnya merasakan ada yang tidak wajar. Mengapa Sultan Hadiwijaya diterima di sanggar olah kanuragan, bukan di sanggar pamulangan. Telinga Ki Juru Martani yang tajam beberapa kali mendengar perbincangan yang sedikit kencang. Namun karena jaraknya yang tidak dekat dan tersekat tembok, Ki Juru Martani tidak jelas menangkap kata-kata yang terucap. Namun sepertinya memang ada ketegangan di sanggar olah kanuragan itu. Ia hampir saja mendekat ke sanggar itu, tetapi pasti akan diingatkan oleh prajurit jaga. Di samping itu juga merupakan tindakan yang tidak pantas bagi orang sepuh seperti Ki Juru Martani maupun Ki Pemanahan.

Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan segera berdiri setelah melihat Sultan Hadiwijaya keluar dari sanggar. Mereka menjadi tenang karena Sultan Hadiwijaya dalam keadaan selamat.
“Ooh Yayi Sultan…..!” Sapa Ki Juru Martani seakan lepas dari ketegangan.
Namun demikian, Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan juga heran karena begitu cepat keluar untuk sebuah undangan mbabar ilmu. Lebih heran lagi karena Kanjeng Sunan Kudus maupun Sultan Harya Penangsang tidak mengantar tamunya paling tidak sampai di depan pintu seperti adat kebiasaan yang berlaku.
“Marilah kita segera meninggalkan tempat ini, nanti kita berbincang di tempat yang tenang…..!” Berkata Sultan Hadiwijaya yang kemudian melangkah meninggalkan pringgitan bersama Ki Juru Martani dan Ki Pemanahan.

Dalam pada itu, Sultan Harya Penangsang tampak lemas dan pucat.
“Haduuuh Bapa…..! Mengapa Penangsang begitu bodoh. Bagaimana ini, badan terasa lemas…..!” Keluh Sultan Harya Penangsang.
“Itulah jika kemarahan menguasai hati, pikiran tidak berjalan, perasaan menjadi tumpul. Akibatnya kau rasakan sendiri…..!” Berkata Kanjeng Sunan Kudus.
“Bagaimana Bapa, apakah kekuatan Penangsang bisa pulih kembali…..?” Bertanya Sultan Harya Penangsang.
“Mantram itu sangat kuat, jika orang kebanyakan tentu sudah tewas. Tenaga Angger Penangsang akan bisa pulih, namun memerlukan waktu yang cukup lama…..!” Berkata Kanjeng Sunan Kudus.
……………..
Bersambung………….
(@SUN).

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *