Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#377

penerus trah prabu brawijaya

Inspirasi Pagi …….!!
(@SUN-aryo)
(377)
Penerus Trah Prabu Brawijaya.
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Beberapa saat Raden Mas Danang Sutawijaya di warung itu, namun tidak mendengar perbincangan tentang kemenangan Pajang atas Jipang. Mereka hanya berbincang tentang hal-hal yang lumrah. Mungkin karena waktunya telah berselang beberapa lama. Mungkin di waktu-waktu lalu perang Pajang-Jipang telah menjadi perbincangan pula. Mungkin juga karena Prambanan tidak terpengaruh oleh peperangan itu.
Warung yang sedikit di luar pasar Prambanan yang sedang pasaran. Beberapa warung makanan berderet di tempat itu.
Ia nanti juga akan melihat kesibukan di dalam pasar. Ia ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan kawula Pajang.
“Hee….. sudah mendengar belum…..? Alas Mentaok itu dihadiahkan kepada Ki Pemanahan…..! Jika Alas Mentaok itu besuk dibedah pasti akan menjadi sebuah negeri…..!” Tiba-tiba seseorang nyeletuk.
“Aku juga sudah mendengar, namun mana mungkin hutan belantara itu bisa menjadi sebuah negeri….!” Sahut salah seorang pengunjung warung.
“Jika menjadi sebuah negeri, Prambanan ini pasti lebih mungkin…..!” Sahut yang lain.
Raden Mas Danang Sutawijaya mendengarkan perbincangan para pengunjung warung itu sambil minum jahe panas. Ia sengaja pesan jahe panas agar bisa berlama-lama di warung itu.
“Yang aku dengar, ternyata Mas Danang yang mampu merobek perut Harya Penangsang itu masih muda namun sakti mandraguna…..!” Celetuk pengunjung yang lain.
“Ternyata pula, Mas Danang itu bukan putra kandung dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya….!” Sahut yang lain.
“Kalau itu aku sudah tahu, tetanggaku Darmin dulu ikut berperang ke Jipang. Ia bercerita banyak tentang perang Pajang – Jipang. Juga tentang keluarga Pajang….!” Sahut yang lain tak mau kalah.
“Kalau yang mendapat hadiah telatah Pati itu namanya Ki Benawi….!” Sahut yang lain yang sok tahu pula.
“Ngawur Kang…..! Bukan Ki Benawi, tetapi Ki Penjawi….!” Sanggah pengunjung lain.
Yang lain pun tertawa karena yang berbicara tadi cukup keras.
Raden Mas Danang Sutawijaya pun ikut tersenyum pula, walau ia sambil memalingkan muka.
Namun demikian, Raden Mas Danang Sutawijaya merasa senang karena Pajang tetap menjadi perbincangan. Prambanan bukanlah jarak yang dekat dengan kotaraja Pajang. Namun ternyata dari sekitar Prambanan ada juga prajurit yang ikut berperang ke Jipang. Jika prajurit itu ada di sekitar warung itu, ia pasti bisa mengenali Raden Mas Danang Sutawijaya. Oleh karena itu, Raden Mas Danang membuat rambutnya awut-awutan. Wajah lusuhnya ia biarkan agar tidak mudah dikenali.
Beberapa saat para pengunjung warung itu masih memperbincangkan Pajang dan para punggawanya. Walau kadang yang mereka perbincangan tidak sesuai kenyataan dan bahkan berlebihan. Namun demikian Raden Mas Danang tidak ikut nimbrung perbincangan mereka. Ia hanya mendengarkan dan kadang menahan senyum jika cerita mereka lucu.

Namun pengunjung warung itu terkejut ketika mendengar ribut-ribut di samping pasar.
“Ada apa Kang…..?” Bertanya salah seorang dari mereka.
“Kita juga belum tahu, sepertinya ada orang berkelahi…..!” Sahut yang lain.
Dari luar warung ada yang berteriak; “Ooo….. Duplak bandare judi oklok dikerubut dua orang…..!”
“Duplak memang bandar curang…..! Mungkin kecurangannya diketahui orang lain…..!” Sahut yang lain.
“Ia memang lihai mempermainkan buah oklok…..! Yang hijau tiba-tiba menjadi merah, yang merah tiba-tiba menjadi lorek….!” Sahut yang lain.
“Bukan lihai tetapi curang…..! Permainan tangannya memang cepat sekali sehingga orang tidak tahu kalau dicurangi…..!” Sanggah yang lain.
Namun kemudian beberapa orang berlarian menuju ke samping pasar. Perkelahian masih berlangsung. Sepertinya perkelahian seimbang walau Duplak dikerubut dua orang.
Raden Mas Danang Sutawijaya pun tergelitik untuk melihat apa yang terjadi. Ia kemudian membayar makanan dan minuman yang ia pesan.
……………..
Bersambung…………
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *