Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#417

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
417
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Mereka hampir semuanya merasa tidur sangat nyenyak. Demikian pula gadis cantik yang sempat dibopong oleh Jaka Pradapa tak menyadari bahwa hampir saja akan menjadi korban kebiadaban seseorang.
“Nyamuk sepertinya juga pergi semua tak berani mengganggu kita…..!” Celetuk yang lain lagi.
“Yaa benar, sepertinya obat nyamuk itu juga membuat tidur kita nyenyak…..!” Sahut yang lain yang masuk akal. Namun ia pasti tidak tahu bahwa itu memang disengaja oleh seseorang untuk mendukung niat jahatnya.
Para pengawal pun tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Mereka semua kemudian mempersiapkan diri untuk bersama-sama berangkat untuk menyeberangi hutan Alas Tambakbaya yang memang tempat yang berbahaya. Demikian pula Ki Kamuda yang akan ke Denggung dan Ki Pemanahan serta Ki Ageng Giring yang akan menuju ke arah pegunungan Menoreh.

Sebelum matahari semburat merah, mereka telah bersiap meninggalkan Grogol. Gerobak dan kereta juga sudah bersiap. Gerobak bermuatan beras dan jagung dan berbagai palawija untuk dibawa ke pasar Mlati.
Ki Kamuda, Ki Pamanahan dan Ki Ageng Giring akan bersama mereka. Yang merasa beruntung adalah para pengawal. Mereka menjadi tenang dengan bersamanya tiga orang yang berilmu tinggi. Mereka tidak khawatir akan berjumpa dengan perampokan seganas apapun.

Sementara itu, kisah cerita ini kilas balik ke belakang. Di tepi kali Progo telah bermukim serombongan pelarian trah Majapahit sejak beberapa pulah tahun yang lalu. Mereka bermukim di dusun Timoho. Mereka di pimpin oleh Kiai Tunggulwulung.
Alkisah, ketika negeri Majapahit diserbu oleh pasukan Demak, pasukan Majapahit tak mampu bertahan. Serbuan di saat hujan deras itu membuat kacau seluruh penghuni keraton Majapahit. Banyak sentana yang berusaha menyelamatkan diri. Suasana sungguh kalang kabut. Mereka tidak sempat saling berhubungan sehingga tercerai berai ke segala arah. Seperti yang terjadi pada Ki Teja Tanu dengan putrinya Genduk Jinten, demikian pula para sentana yang lain. Di antara mereka adalah Ki Tunggulwulung yang dipercaya untuk mengamankan gendong pusaka Majapahit.
“Pusaka-pusaka ini harus diselamatkan, Nyi…..! Jangan sampai jatuh ke tangan musuh…..!” Berkata Ki Tunggulwulung saat itu.
“Terserah Kakang saja asalkan kita bisa selamat…..!” Jawab Nyi Tunggulwulung yang cemas.
“Ajak siapa pun sentana atau abdi yang bisa bersama kita. Aku akan menghadap Kanjeng Prabu. Semoga belum terlambat….!” Berkata Ki Tunggulwulung.

Ki Tunggulwulung dengan membawa bungkusan berbagai macam senjata pusaka andalan Majapahit segera menghadap Sang Prabu Brawijaya yang juga sedang berkemas untuk meninggalkan keraton!.
“Maaf Gusti Prabu, Tunggulwulung menghadap…..!” Berkata Ki Tunggulwulung.
“Ooh kau Kakang…..! Apakah sanak saudaramu semua selamat…..?” Bertanya Sang Prabu Brawijaya.
“Berkat restu Kanjeng Gusti Prabu kami selamat….!” Jawab Ki Tunggulwulung.
“Katakan segera keperluamu, tidak waktu untuk berbincang….!” Berkata Prabu Brawijaya yang memang telah bersiap untuk meninggalkan keraton.
“Maaf Gusti Prabu, Tunggulwulung ingin menyerahkan beberapa pasuka andalan keraton Majapahit yang berhasil kami amankan….!” Berkata Ki Tunggulwulung.
Sang Prabu Brawijaya tercenung sejenak. Jika ia membawa serta pusaka-pusaka itu tentu sangat merepotkan dan belum tentu aman. Maka Prabu Brawijaya kemudian menjawabnya.
“Kakang……! Sebaiknya pusaka-pusaka itu kau selamatkan, entah bagaimana caranya. Jika keadaan keraton telah kembali pulih, kembalilah ke keraton. Namun jika keadaan sebaliknya, pusaka-pusaka itu tetap kalian amankan. Atau jika suatu saat bertemu dengan trah Majapahit yang berbudi luhur dan kau percaya, serahkan pusaka-pusaka itu kepadanya…..!” Berkata Prabu Brawijaya yang sedang tidak banyak waktu untuk berbincang itu.
“Baiklah Gusti Prabu. Tunggulwulung mohon diri…..!” Berkata Ki Tunggulwulung.
………….
Bersambung………
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

2 thoughts on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#417

  1. TRI Widodo 21/08/2023 at 23:04

    Matur nuwun pak Maswo salam sehat selalu lanjutkan

    Balas
  2. TRI Widodo 21/08/2023 at 23:05

    Matur nuwun pak Maswo salam sehat selalu

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *