Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#428

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
428
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Di keremangan malam, dua buah kapal besar itu berlabuh meninggalkan pantai Jepara. Semakin lama kedua kapal itu semakin tampak mengecil dan kemudian hilang di balik cakrawala malam.
Matahari telah semburat merah ketika para prajurit Jepara kembali ke keraton kadipaten dengan membawa kemenangan. Sebuah peperangan yang aneh namun membawa kemenangan yang besar terhadap pasukan yang besar dengan persenjataan yang kuat. Meskipun demikian ada tiga orang prajurit yang terkena sasaran tembak dari lawan. Beruntungnya, ke tiga korban itu tidak membahayakan dirinya.
Prajurit Sandi dari Pajang yang berada dalam bagian pasukan Jepara itu segera bergegas meninggalkan Jepara untuk mengabarkan kemenangan pasukan Jepara menuju ke Panjang.

Sementara itu, perjalanan Ki Ageng Giring dan Ki Pemanahan lancar tanpa hambatan. Meskipun demikian, mereka sempat berbincang dengan penjual makanan di sekitar Granting. Penjual itu sempat menceritakan bahwa di lereng gunung Merapi terdapat sekelompok orang yang berdatangan dari berbagai wilayah. Ia bisa bercerita seperti itu karena mereka banyak yang mampir ke warungnya. Beruntungnya, mereka tidak mengganggu usahanya. Mereka jajan seperti orang pada umumnya, membayar sesuai harganya.

Ki Ageng Giring dan Ki Pemanahan sempat juga melewati Jatinom. Di sana terdapat sepasukan prajurit Pajang menjaga keamanan di sisi tenggara gunung Merapi. Sesungguhnya pasukan itu juga mengawasi segerombolan orang yang berada di lereng gunung Merapi.
Beruntungnya Ki Pemanahan dan Ki Ageng Giring, karena di Jatinom tidak ada yang mengenali.
Mereka kemudian lancar sampai di Pajang pada malam hari.
Ketika ia sampai di rumahnya di Pajang yang ditanyakan kepada sang istri adalah tentang Danang Sutawijaya apakah sudah kembali.
“Kami juga khawatir, sampai saat ini belum ada khabar tentang Jebeng anak kita….!” Berkata Nyi Pemanahan.
“Aku yakin ia bisa membawa dirinya sehingga terhindar dari marabahaya. Dan aku berharap ia akan kembali sebelum pasewakan agung berlangsung…..!” Berharap Ki Pemanahan.

Dalam pada itu, Raden Mas Danang Sutawijaya juga sudah menuntaskan laku tapa brata di tempuran kali Opak dan laut Selatan.
Raden Mas Danang Sutawijaya merasa mendapat banyak hal selama berada di tepian laut Selatan.
Dengan bekal itu ia bersama para pendukungnya nanti akan mampu bedhah Alas Mentaok nantinya, entah kapan.
Namun Raden Mas Danang Sutawijaya telah bertekad untuk mewujudkan Alas Mentaok menjadi sebuah negeri.
Ia kemudian mersamadi seakan minta restu kepada Hyang Illahi melalui semilirnya angin laut Selatan.

Dengan wajah berseri, Raden Mas Danang Sutawijaya meninggalkan tepian laut Selatan. Ia tak ingin mendapat hambatan di perjalanan. Jika ia melewati jalan setapak yang sepi, maka ia akan berlari kencang dengan ilmunya. Namun jika melewati perkampungan, ia akan berjalan sewajarnya. Ia harus sudah sampai di kasatrian Loring Pasar sebelum hari menjelang bulan purnama. Karena ia tahu bahwa sehari menjelang bulan purnama itu di keraton Pajang akan diadakan pasewakan agung. Ia harus hadir pada saat itu agar tidak membuat Kanjeng Sultan marah kepadanya.

Sementara itu, Kanjeng Sultan Hadiwijaya prihatin karena belum mendengar bahwa Ki Pemanahan telah kembali. Demikian pula putra angkat yang ia kasihi telah beberapa pekan juga meninggalkan keraton. Ia berharap bahwa pada saat pasewakan agung nanti Ki Pemanahan maupun Danang Sutawijaya bisa menghadap.

Kanjeng Sultan Hadiwijaya gembira ketika Ki Juru Martani telah menghadap dan mengabarkan kalau Ki Pemanahan tadi malam telah pulang. Namun memang belum sempat menghadap. Dan menurut Ki Juru Martani, besuk pada saat pasewakan, Ki Pemanahan akan menghadap.
“Syukurlah Kakang jika Kakang Pemanahan besuk bisa menghadap. Bagaimana khabar tentang Mas Danang, Kakang……?” Bertanya Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Kami juga belum mendengar khabarnya, Kanjeng…..!” Berkata Ki Juru Martani.
………………..
Bersambung………..
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

One thought on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#428

  1. TRI Widodo 01/09/2023 at 23:53

    Matur nuwun pak Maswo salam sehat selalu

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *