Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#449

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
449
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Dari kisah yang lain, Raden Mas Danang Sutawijaya pernah mendengar kisah penyerbuan pasukan Demak ke keraton Majapahit. Bahkan sampai saat itu, kisah tentang Prabu Brawijaya belum bisa diketahui keberadaan beliau.

Kiai Tunggulwulung kemudian mulai menceritakan bagaimana kacaunya keraton Majapahit di saat hujan yang lebat itu diserbu oleh pasukan Demak.
Pasukan Majapahit benar-benar tak mampu menahan serbuan pasukan Demak yang tiba-tiba itu.
Hampir semua nayaka praja dan kerabat keraton Majapahit berusaha untuk menyelamatkan diri. Tak terkecuali Kiai Tunggulwulung bersama rombongannya.
Kiai Tunggulwulung yang saat itu sebagai senopati pengamanan gedong pusaka pun berusaha untuk menyelamatkan beberapa pusaka keraton. Diantara pusaka-pusaka itu terdapat sebuah pataka berwarna hitam kelam. (Pataka itu dikemudian hari disebut Pataka Kiai Tunggulwulung juga).
Kiai Tunggulwulung berkisah pula bahwa Sang Prabu Brawijaya yang saat itu juga sedang berusaha menyelamatkan diri bersama banyak kerabat keraton merestui pengamanan pusaka-pusaka itu. Bahkan pesan dari Sang Prabu Brawijaya agar dikemudian hari supaya pusaka-pusaka itu diserahkan kepada seseorang yang berbudi luhur dan berhati mulia. Jika pusaka-pusaka itu jatuh ke tangan orang yang berwatak jahat tentu sangat berbahaya bagi ketenteraman hidup bersama.
Dikisahkan oleh Kiai Tunggulwulung, pelariannya yang panjang, lama dan sangat jauh, berakhir di tepi kali Progo dipertapaan Timoho ini.
“Ksatria yang kami harapkan ada pada Ki Pemanahan, Raden….!” Berkata Kiai Tunggulwulung kemudian.
“Terimakasih Kiai, dan Ki Pemanahan itu adalah bapak kami, orang tua saya dan adik-adik saya. Karena saya adalah yang sulung…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Aku yang telah renta ini percaya, Raden. Dan nurani batinku juga berbisik bahwa yang Raden katakan adalah benar…..!” Berkata Kiai Tunggulwulung.
“Terimakasih Kiai atas kepercayaan ini….!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Yang aku tunggu puluhan tahun ini, sekarang sudah di depan saya. Oleh karena itu, terimalah pusaka-pusaka warisan Majapahit demi kedamaian dan kesejahteraan sebuah negeri, Raden….!” Berkata Kiai Tunggulwulung kemudian.
“Tentu dengan senang hati saya terima, Kiai…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya yang memang kedatangannya ke pertapaan di tepi kali Progo ini adalah untuk itu.
Seperti pesan dari sang ayah, Ki Pemanahan saat itu. Beruntungnya, Ki Tunggulwulung sepertinya telah tanggal sehingga ia tidak perlu mengatakan kepada Kiai Tunggulwulung.

Kiai Tunggulwulung kemudian minta kepada Ki Suteja.
“Teja….., ajaklah teman untuk mengangkut dipan kayu di pojok sanggar ini…..!”
“Baiklah Ki…..!” Jawab Ki Suteja yang belum tahu persis apakah maksud dari Kiai Tunggulwulung.

Tak lama kemudian, datanglah orang untuk membantu Ki Suteja.
“Angkatlah dipan ini ke tengah…..!” Pinta Kiai Tunggulwulung.
Dipan pun segera diangkat ke tengah sanggar.
Kiai Tunggulwulung kemudian tertatih berjalan ke tempat yang sebelumnya ada dipan-nya.
“Kalian berdua, gali-lah di tempat ini, kira-kira sampai sepengadeg setinggi orang dewasa berdiri…..!” Pinta Kiai Tunggulwulung lagi.
Tanpa bertanya untuk apa harus menggali lubang di dalam sanggar, Ki Suteja dan kawannya melakukan permintaan dari Kiai Tunggulwulung.
Bagi Ki Suteja dan kawannya tersebut, pekerjaan itu bukanlah pekerjaan yang berat. Mereka para penghuni pertapaan itu adalah para pekerja keras seperti menggarap lahan pertanian.
“Hati-hati jika telah mendekati setinggi badan kalian….!” Berkata Kiai Tunggulwulung.
“Baiklah Kiai…..!” Berkata Ki Suteja dan kawannya hampir berbarengan.
Dengan hati-hati keduanya melanjutkan menggali lubang di pojok sanggar itu.
………….
Bersambung………
(@SUN)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *