Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#451

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
451
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Raden Mas Danang Sutawijaya telah meloncat ke punggung kuda. Kiai Tunggulwulung menatap lega dari gapura. Demikian pula Ki Suteja dan beberapa orang penghuni padepokan.
Mereka kagum akan ketampanan dan kokohnya tubuh orang muda tersebut.
“Dia layak menjadi penguasa negeri ini……..!” Gumam Kiai Tunggulwulung seakan kepada dirinya sendiri.
“Benar Kiai….., orang muda yang genap unggah-ungguh-nya……!” Sahut Ki Suteja.
Mereka menatap kepergian Raden Mas Danang Sutawijaya sampai tak terlihat, hilang di balik tikungan.

Raden Mas Danang Sutawijaya memacu kudanya dengan kecepatan sedang. Di punggung kuda bergelayut dua beban di kedua sisi-Nya, pusaka-pusaka yang dibungkus kain.
Raden Mas Danang Sutawijaya ingin melewati jalan yang sama ketika ia berangkat. Ia memang sedang tidak mengembara dan ingin segera sampai di ringin tua yang tanahnya sedang dibersihkan dari rerumputan dan semak belukar.
Raden Mas Danang Sutawijaya kini telah sampai di dusun Berja, dusun yang tanahnya liat kemerahan. Sebelumnya ia tidak begitu memperhatikan bahwa di daerah itu ada beberapa pembuat baru bata dan genteng. Ia tertarik untuk melihat cara pembuatan genteng di tempat itu. Dan ia ingin tahu apakah genteng dan batu bata di tempat itu bagus untuk membangun rumah.
“Permissi Paman…..!” Sapa Raden Mas Danang Sutawijaya kepada seorang separuh baya yang sedang mengerjakan pembuatan genteng.
“Oooh mari, silahkan Den…..!” Jawab si pembuat genteng.
“Boleh melihat cara pembuatan genteng dan batu bata, Paman…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Silahkan, Den…..!” Jawab si pembuatan genteng.

Raden Mas Danang Sutawijaya sungguh tertarik dengan cara pembuatan genteng dan batu bata di tempat itu. Namun ia tidak hanya sekedar banyak bertanya, tetapi ia juga menawar genteng dan batu bata itu untuk diusung ke tempat rencana pembuatan bangunan di sekitar ringin tua. Bahkan ia juga tertarik dengan berbagai hiasan genteng yang dibuat di tempat itu.
Ia menganggap genteng dan batu bata serta hiasan itu cukup baik. Di samping ingin membuat sendiri di tempat yang tak jauh dari ringin tua. Ia juga ingin mendatangkan genteng dan batu bata serta hiasan genteng itu dari tempat itu.
“Apakah bisa mengantar ke tempat yang agak jauh, Paman…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian.
“Tentu saja bisa, Raden. Namun ongkos angkut ditanggung oleh pembeli. Di dusun ini ada beberapa gerobak sapi yang biasa untuk mengantarkan batu bata atau genteng……!” Berkata si pembuat genteng.
Raden Mas Danang Sutawijaya tidak ingin bolak-balik ke dusun Berja itu. Ia kemudian berembug tentang harga dan ongkosnya. Hingga kemudian telah disepakati.
Tiba-tiba Raden Mas Danang Sutawijaya merogoh kampilnya, kantong yang terselip di bengkung – ikat pinggang kulit yang melingkar di pinggangnya.
“Ini aku titip sebatang emas sebagai tanda jadi. Untuk tiga gerobak genteng dan lima gerobak batu bata. Sampai berapa pekan pesanan itu siap…..!” Bertanya Raden Mas Danang.
Si pembuat genteng terperangah mendapat pesanan yang sedemikian banyak dan mendadak. Namun ia tidak mungkin menolak pesanan itu, pesanan dengan jumlah banyak yang jarang terjadi. Ia tentu tidak ingin menyediakan pesanan itu seorang diri, tetapi bersama tetangga-tetanga yang juga sebagai pembuat dan penjual genteng dan batu bata.
“Kira-kira empat pekan, Den…..!” Jawab si pembuat dan penjual batu bata dan genteng itu.
Raden Mas Danang tidak ingin banyak tawar-menawar, ia pun kemudian menerima kesanggupan dari si penjual genteng itu. Dan ia pun telah memberi ancar-ancar tempat yang harus dituju.
“Baiklah, empat pekan lagi aku akan mengirim beberapa orang untuk mengawal pengiriman batu bata dan genteng itu….! Jika semua berjalan lancar, aku ingin pesan dalam jumlah yang lebih banyak…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
…………..
Bersambung………
(@SUN)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *