Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#477

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
477
Jaka Tingkir.
Seri Danang Sutawijaya.

Menjelang petang itu mereka yang mengerjakan pembuatan jalan baru berhenti. Mereka senang menyambut kehadiran Raden Mas Danang Sutawijaya beserta dua orang yang menyertainya.
“Selamat datang Pangeran…..!” Sambut mereka hampir serentak.
“Terimakasih atas perjuangan kalian semua…..! Gotongroyong pembuatan jalan ini tak ubahnya sebuah pertempuran. Lawan kita adalah pepohonan dan semak belukar serta tanah yang tidak rata…..! Dan hasilnya telah nyata…..! Jalan yang panjang dan lebar telah terbentang……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya memberi semangat.
Mereka bangga kepada Raden Mas Danang Sutawijaya. Ia semestinya bisa tetap tinggal di istana Pajang dan menjadi putra mahkota. Namun anak muda itu memilih ikut terjun langsung membabat hutan yang lebar ini, Alas Mentaok yang kini telah menjadi telatah Mataram. Mereka pun akrab tanpa jarak berbincang dengan putra mahkota itu.
Ku Ageng Giring kemudian menemui Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Raden baru kembali dari pertapaan Tunggulwulung……?” Bertanya Ki Ageng Giring yang tahu bahwa Raden Mas Danang Sutawijaya beserta Ki Karep dan Ki Dhandhang pergi ke pertapaan itu.
“Benar Paman. Tetapi kami pulang lewat sisi utara…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Apakah sampai ke Turgo, lereng gunung Merapi…..?” Bertanya Ki Ageng Giring.
“Belum sampai di sana Paman, tetapi suatu saat Danang akan berkunjung ke tempat itu……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Di lereng gunung Merapi di sisi selatan ada sebuah telaga yang sangat indah, kami pernah berkunjung sampai di tempat itu…..!” Lanjut Ki Ageng Giring.
“Yang kami dengar, di sisi timur dari gunung Merapi itu dahulu Eyang Kebo Kanigara gugur karena letusan gunung Merapi yang dahsyat…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Benar…..! Kami bersama Ki Ageng Mataram, dahulu pernah berkunjung ke tempat itu……!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Danang juga ingin berkunjung dan akan nyekar di tempat Eyang Kebo Kanigara gugur…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka kemudian berbincang tentang banyak hal. Ki Ageng Giring sudah sangat berpengalaman mengarungi dunia pengembaraan. Paling sering Ki Ageng Giring bersama Ki Pemanahan saat itu. Namun juga pernah berempat bersama Ki Juru Martani, Ki Penjawi, Ki Pemanahan. Bahkan mereka pernah mengembara sampai di Nusakambangan di sisi selatan dan Brebes dan Tegal di sisi utara.
Sebenarnya Raden Mas Danang Sutawijaya ingin pula mengembara sampai di berbagai wilayah, namun sepertinya berat untuk meninggalkan Mataram yang sedang dibangunnya.

Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian bercerita tentang kejadian yang terjadi di Tempel di warung brongkos yang tak jauh dari kali Krasak.
“Mungkin sekali mereka itu yang bersarang di Turgo. Syukur Raden bisa mengatasi mereka……!” Berkata Ki Ageng Giring.
” Suatu saat Danang akan ke Turgo itu, Paman. Apakah mereka masih di sana atau masih ada anggotanya yang lain….!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Baik juga, Raden…..! Turgo itu juga masih termasuk telatah Mataram. Bahkan puncak gunung Merapi itu juga bagian dari Mataram…..!” Lanjut Ki Ageng Giring.
“Danang ingin menjelajah bumi Mataram ini dari ujung ke ujung, Paman……!” Berjanji Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Tentu itu baik, Raden…..! Telatah pegunungan Sewu termasuk Sada tempat tinggalku, sesungguhnya bukan termasuk telatah Mataram. Tetapi kami ingin menjadi bagian dari negeri ini nantinya…..!” Lanjut Ki Ageng Giring.
“Terimakasih Paman, pegunungan Kidul yang keras membuat warganya menjadi orang-orang yang tangguh. Tentu nantinya akan memperkuat negeri Mataram yang sedang kita rintis ini, Paman…..!” Harapan Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Pegunungan Sewu atau juga sering disebut pegunungan Kidul yang luas, namun gersang dan penghuninya pun masih jarang……!” Lanjut Ki Ageng Giring.
………………..
Bersambung…………
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.

Sutanto Prabowo

Learn More →

2 thoughts on “Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#477

  1. Robiyanto 20/10/2023 at 12:47

    Asyik bacanya sambil belajar sejarah tentang kerajaan Mataram Islam

    Balas
  2. Triwidodo 21/10/2023 at 20:08

    Maturnuwun, pak, semoga bapak diparingi sehat selalu

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *