Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#550

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(550)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Perjalanan dari Lamongan sampai ke Pajang bukanlah perjalanan yang pendek. Mereka harus beberapa kali beristirahat di perjalanan. Bahkan harus menginap di perjalanan. Namun demikian, mereka mengabaikan rasa lelah dan kantuk agar segera bisa mengabarkan kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya di Pajang.
Berita urungnya peperangan bagi Kanjeng Sunan Mrapen lebih berharga daripada sebuah kemenangan dalam peperangan. Kemenangan dalam sebuah peperangan pasti akan memakan korban dari kedua belah pihak. Sedangkan urungnya sebuah peperangan tanpa korban seorang pun.

Sementara itu, hampir seluruh pasukan dari kedua belah pihak telah berbalik kanan kembali menuju ke asal mereka masing-masing. Demikian pula pasukan Pajang yang terdiri dari gabungan berbagai kadipaten serta pasukan Madiun. Pasukan Madiun pun terdiri dari beberapa kadipaten pula. Sebuah iring-iringan pasukan yang panjang. Mereka bersuka ria dengan membunyikan berbagai tetabuhan. Mereka bagai pasukan yang menang perang. Para prajurit akan bertemu kembali dengan sanak saudara dalam keadaan selamat dan bugar.
“Ha ha ha….., kami akan segera melangsungkan pernikahan setelah tertunda karena ikut dalam pasukan ini……!” Seloroh anak muda tambun namun kokoh dari kademangan Sangkalputung.
“Siapa tahu sekarang gadis Menoreh itu telah dilamar oran…..!” Sahut kawannya.
“Tidak ada yang berani melamar gadis itu. Bukankah ia pun seorang gadis berilmu tinggi……!” Sahut yang lain.
“Akan aku tantang siapapun yang berani mengganggu gadis itu…..!” Berkata anak muda tambun itu bercanda. Karena sesungguhnya anak muda itu juga seorang yang berilmu tinggi. Namun ilmunya belum sempat dipertunjukkan karena urungnya peperangan.
“Apakah akan nikah bersamaan dengan adik gadismu, Adi…..?” Bertanya kawan yang lainnya.
“Ha ha ha ha….., bisa jadi…..! Itu pertanyaan yang bisa menjadi usulan….!” Jawab anak muda putra Ki Demang Sangkalputung yang suka bercanda itu.
Mereka, para prajurit yang berasal dari pasukan pengawal kademangan Sangkalputung itu tahu bahwa anak gadis Ki Demang Sangkalputung juga sudah bertunangan dengan seorang anak muda dari Jatinom. Bahkan anak muda itu sekarang juga ikut dalam pasukan besar dari Pajang. Anak muda yang berilmu tinggi yang dipercaya mendampingi Ki Penjawi sebagai pendamping senopati agung.
Suasana kelakar canda ria hampir terjadi di semua bregada prajurit.

Sementara itu, di Pajang Kanjeng Sultan Hadiwijaya masih menunggu kabar tentang pasukan yang di kirim ke bang wetan. Meskipun demikian, Kanjeng Sultan telah bersiaga pula dengan pasukan cadangan yang pilih tanding. Jika pasukan yang dikirim mengalami kesulitan, Kanjeng Sultan Hadiwijaya beserta pasukan cadangan itu akan segera menyusul ke medan perang. Namun demikian, ia tetap yakin bahwa pasukan yang dikirim akan mampu mengatasi lawan. Ia belum sepenuhnya yakin bahwa usaha dari Kanjeng Sunan Mrapen akan membuahkan hasil. Namun demikian harapan itu tetap ada.
Selagi Kanjeng Sultan Hadiwijaya memikirkan hal itu, ia terkejut ketika seorang prajurit jaga melaporkan bahwa Kanjeng Sunan Mrapen beserta pengiringnya telah tiba.
“Begitu cepat beliau telah kembali ke Pajang…..? Baiklah akan aku songsong sendiri…..!” Berkata Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
Kanjeng Sultan Hadiwijaya sendiri belum tahu kabar apa yang akan dibawa oleh Kanjeng Sunan Mrapen. Apakah kabar suka cita atau sebaliknya.
“Salam hormat kami haturkan, Kanjeng…..!” Sapa Kanjeng Sultan Hadiwijaya setelah saling sapa dengan sapaan keagamaan yang mereka anut.
Perasaan Kanjeng Sultan Hadiwijaya menjadi tenang karena melihat wajah-wajah yang tenang namun cerah dari para tamunya.
Mereka kemudian diterima di pendapa keraton Pajang.
………….
Bersambung………..
(@SUN-aryo)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *