Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#553

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(553)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Gadis itu juga rajin ikut mengerjakan seperti para wanita yang lain. Pekerjaan dapur, bersih-bersih maupun pekerjaan kasar lainnya ia kerjakan dengan gembira. Setiap orang senang kepadanya, namun tidak ada seorangpun yang betani menggoda gadis cantik jelita itu karena tahu ia adalah bagian keluarga dari Ki Ageng Mataram. Bahkan banyak yang tahu bahwa gadis itu adalah titipan dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya di Padang.
Gadis cantik jelita yang sering dipanggil Ni Mirah itu juga tak luput dari perhatian Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya tahu persis siapakah gadis itu. Namun petang hari itu Raden Mas Danang Sutawijaya tertegun ketika melihat Ni Mirah pergi ke pakiwan – kamar kecil di luar pondok yang ditinggali. Ni Mirah yang menyingsingkan kainnya sampai di atas lutut itu membuat jantung Raden Mas Danang Sutawijaya berdegup. Sayangnya, Raden Mas Danang Sutawijaya tidak segera meninggalkan tempat itu, namun justru berlindung di balik pohon perdu untuk bisa melihat lagi Ni Mirah keluar dari pakiwan.
Yang diharapkan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya pun terjadi. Ni Mirah keluar dari pakiwan dalam keadaan seperti sebelumnya. Bahkan kain yang disingsingkan oleh Ni Mirah lebih tinggi dari sebelumnya.
Gadis itu sama sekali tidak mengira bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan. Petang hari itu memang sudah gelap sehingga kecil kemungkinan ada orang yang melihatnya. Namun bagi Raden Mas Danang Sutawijaya, gelapnya malam tidak menjadi masalah. Ia mampu dengan jelas melihat pemandangan yang menggetarkan jantung itu.
Raden Mas Danang Sutawijaya masih melihat Ni Mirah masuk ke dalam pondok dan kemudian menutup pintu. Namun demikian, Raden Mas Danang Sutawijaya tidak segera meninggalkan tempat di balik pohon perdu itu. Jiwa lelakinya sungguh bergelegak. Ia masih menimbang apa yang mesti akan ia lakukan. Jika ia kembali ke kasatrian, tentu akan selalu terpikirkan gadis cantik titipan ayah angkatnya itu – Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Namun jika ia masuk ke dalam pondok itu khawatir jika gadis itu berteriak dan menolak kehadirannya.
Raden Mas Danang Sutawijaya masih beberapa saat merenung, apa yang akan ia lakukan. Ia sudah beberapa kali berkunjung ke Laut Kidul, dan ia menerima perlakuan yang istimewa dari wanita penguasa laut itu. Namun yang ia rasakan tentu berbeda dengan jika terhadap seorang wanita yang sebangsanya. Dan wanita yang ia bayangkan itu sekarang berada di dalam pondok di hadapannya.
Gejolak jiwa lelaki Raden Mas Danang Sutawijaya mengalahkan kekhawatiran- nya sendiri. Dengan jantung berdegup, Raden Mas Danang Sutawijaya melangkah pelan menuju pintu yang tadi ditutup oleh Ni Mirah.
“Tok tok tok tok……!” Ketikan pelan dari Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Ooh ya sebentar Bibi…..!” Sahutan dari dalam.
Ni Mirah mengira yang datang adalah seorang bibi dapur yang sering berkunjung dan menemani berbincang.
“Oooh….. Raden…..!” Seru Ni Mirah setelah tahu yang berada di balik pintu adalah Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Sssst…..! Benar aku yang datang…..! Apakah aku boleh masuk…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya yang ragu.
Ni Mirah tidak segera menjawab karena sangat terkejut. Bahkan beberapa saat ia seperti ternganga.
“Jika tidak berkenan, aku minta maaf dan mohon diri…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya karena Ni Mirah tidak segera menjawab.
“Raden…..! Tentu saya tidak akan bisa menolak kehadiran Raden…..!” Jawab Ni Mirah namun tidak segera mempersilahkan Raden Mas Danang Sutawijaya untuk masuk. Mereka hanya saling beradu pandang. Namun setelah Ni Mirah mampu menguasai perasaannya, ia segera mempersilahkan Raden Mas Danang Sutawijaya masuk.
“Silahkan Raden…..! Namun di sini tidak ada kursi untuk duduk berbincang, yang ada hanyalah amben yang juga sebagai tempat tidur ini…..!” Jawab Ni Mirah.
…………….
Bersambung………
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula channel saya di YouTube.
Cari; St Sunaryo

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *