Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#603

penerus trah prabu brawijaya

Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(603)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Orang dari perguruan Kaliangkrik itu kemudian melanjutkan ceritanya.
Bahwa ketika itu hanya karena kesalahan pahaman kecil, perguruan Kaliangkrik kemudian diserbu oleh perguruan Bukit Tidar. Yang datang menyerbu jauh lebih banyak dari yang diserbu.
“Kami tidak mampu bertahan, bahkan banyak yang terbunuh. Sedikit beruntung kami bertiga bisa lolos dari maut dan kemudian melarikan diri dengan dua kuda itu…..!” Berkata orang dari perguruan Kaliangkrik yang sesungguhnya memiliki bekal ilmu kanuragan yang cukup. Namun karena kalah jumlah, maka mereka tak mampu membendung penyerbu dari Bukit Tidar.
“Apakah kejadian itu belum lama? Kami baru mendengar kabar burung yang belum jelas. Mungkin bisa bercerita lebih banyak…..!” Bertanya Ki Demang Mungkid.
“Baru tiga hari yang lalu, Ki…..! Kami melarikan diri ke arah selatan dan kemudian akan menyeberang kali Praga agar tidak terkejar oleh orang-orang Bukit Tidar. Dan kemudian kami bertemu dengan Raden Mas Danang Sutawijaya di penyeberangan kali Praga tersebut. Dari sana kami kemudian akan ke Bukit Tidar tetapi kemalaman dan kami singgah di kademangan ini. Beruntungnya kami diterima dengan sangat baik oleh keluarga Ki Demang dan bahkan juga oleh Ki Jagabaya……!” Lanjut orang dari perguruan Kaliangkrik itu dengan tersenyum. Namun demikian, ia tidak menceritakan bahwa mereka ingin merampas kuda milik Raden Mas Danang Sutawijaya. Raden Mas Danang Sutawijaya pun juga tidak mengungkit kejadian itu.
“Apakah tidak berbahaya jika nanti kalian bertiga dikenali oleh mereka yang berada di Bukit Tidar…..?” Bertanya Ki Demang Mungkid.
“Kejadiannya sore menjelang petang. Semoga saja mereka tidak mengenali kami satu persatu….!” Berkata orang dari perguruan Kaliangkrik yang lain.
“Nanti kalian bertiga akan aku katakan sebagai pengawal dari Mataram…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“He he he….., terlalu terhormat jika kami diaku sebagai pengawal dari Mataram…..!” Berkata orang dari perguruan Kaliangkrik.
“Kami kira baik agar tidak terjadi salah paham lagi…..!” Ki Demang Mungkid yang menyahut.
“Terimakasih Raden…..!” Berkata orang dari perguruan Kaliangkrik yang lain.
“Jika demikian, nanti aku yang akan memperkenalkan kepada Ki Singa Dangsa……!” Berkata Ki Demang Mungkid.
“Terimakasih Ki Demang, itu lebih baik……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Semetara mereka berbincang, datanglah Ki Jagabaya.
“Mari Ki Jagabaya……!” Berkata Ki Demang Mungkid.
“He he he he……, aku kalah mruput……!
Aku sengaja mruput juga agar bisa sarapan bareng di sini, he he he he ….!” Seloroh Ki Jagabaya.
Mereka pun tertawa mendengar candaan dari Ki Jagabaya.
“Apakah itu yang dinamakan guyon parikena? – candaan yang tepat sasaran…..?” Canda orang dari perguruan kaliangkrik tak mau kalah.

Hari masih pagi, namun di teras pendapa kademangan itu sudah terdengar tawa ria. Ketika kemudian Nyi Demang mempersilahkan mereka untuk sarapan pagi.
“He he he he……., pagi hari ini hitungan weton hari pasaran-ku jatuh kemil lagi ha ha ha ha……!” Seloroh Ki Jagabaya yang berkumis tebal namun suka bercanda itu.
“Kita semua jatuh pada hitungan kemil hari ini, he he he he he…!” Sahut orang dari perguruan Kaliangkrik yang juga senang bercanda.
“Semoga hitungan weton hari pasaran-ku juga jatuh kemil sehingga nanti mendapat suguhan hidangan lezat di Bukit Tidar…..!” Canda Ki Demang Mungkid tak mau kalah.
Mereka tidak tertawa, tetapi justru tersenyum masam. Mereka baru menyadari bahwa kemungkinan terburuk di Bukit Tidar adalah mendapat suguhan senjata telanjang dari penghuni Bukit Tidar.
“Silahkan sarapan dahulu Kisanak, seadanya saja. Kali ini kami buatkan pecel cipir dan bunga turi putih…..!” Berkata Nyi Demang Mungkid.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *