Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#616

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(616)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Ki Sura Patil tidak mengira bahwa tangan yang tidak dibebat dengan kain ikat kepala itu juga keras bagai wesi gligen – besi batangan. Tulang kaki Ki Sura Patil sangat nyeri menghantam tangan kanan Raden Mas Danang Sutawijaya.
Ki Sura Patil tidak mau dipermalukan di hadapan Ki Singa Dangsa dan para muridnya. Ia harus bisa menundukkan dan bahkan membunuh anak muda yang telah mengalahkan Ki Singa Dangsa itu.
Tiba-tiba Ki Sura Patil telah memegang pisau belati rangkap, di tangan kanan dan tangan kiri.
Pisau belati rangkap itu adalah pusaka andalan dari Ki Sura Patil seperti ikan lele yang bersenjatakan patil di kiri dan kanan.
Jika ia sudah bersenjatakan sepasang pisau belati itu amat sulit lawan akan mengalahkannya. Kedua senjata itu saling mengisi. Jika yang satu untuk menyerang yang satu untuk bertahan. Atau jika serangan lawan gencar, keduanya bisa untuk bertahan. Namun bisa juga tiba-tiba keduanya untuk menyerang. Jika lawan sedikit lengah, maka pisau belati itu akan mengakhiri perlawanan lawannya.
Namun tiba-tiba semua orang yang menyaksikan terkejut ketika tiba-tiba Raden Mas Danang Sutawijaya juga sudah menggenggam dua bilah pisau di kedua tangannya. Namun kedua pisau belati itu lebih kecil dari pada yang dipegang oleh Ki Sura Patil.
“Ha ha ha ha ha……! Jangan bermain- main dengan pisau dapur di hadapanku Jebeng…..!” Ledek Ki Sura Patil.
“Yaaa benar…..! Aku memang ingin bermain-main dengan pisau dapur untuk melawan pusaka andalanmu….!” Sindir Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Gila……! Jangan sombong di hadapanku…..!” Umpat Ki Sura Patil yang langsung menerjang lawannya.
Ki Sura Patil yakin tidak sampai lima jurus lawannya pasti sudah tumbang bersimbah darah. Terlebih lawannya yang bersenjata sejenis dengan miliknya namun jauh lebih kecil. Jika keduanya berbenturan, maka yang kecil itu pasti akan terlepas.

Raden Mas Danang Sutawijaya sengaja ingin mengetahui sejauh mana tingkat ketinggian ilmu lawannya dalam bermain pedang rangkap. Walau senjatanya jauh lebih kecil, namun ia ingin bertempur dengan cara yang sama.. Pisau belati di tangan kanan Ki Suta Patil melanda Raden Mas Danang Sutawijaya. Namun Raden Mas Danang Sutawijaya mengimbangi dengan menangkis serbuan lawan dengan pisau belatinya. Meskipun demikian, ia masih menggunakan tenaga sewajarnya. Terdengar dentangan yang keras setiap kali pisau belati beradu. Kiri kanan Ki Sura Patil bergantian menyerang dengan garang. Raden Mas Danang Sutawijaya mengimbangi setiap setiap serangan lawan. Bahkan Raden Mas Danang Sutawijaya memperagakan cara bertahan yang sangat rapat. Pisau belatinya bergantian berputar seperti baling-baling yang sangat sulit ditembus serangan lawan. Ki Sura Patil yang telah merasa tuntas ilmu pedang rangkapnya, namun belum sekalipun bisa menyentuh kulit lawannya. Bahkan kadang-kadang kedua pisau belati di tangan Raden Mas Danang Sutawijaya berputar secara bersamaan melindungi dirinya. Ki Sura Patil semakin sulit untuk menerobos pertahanan Raden Mas Danang Sutawijaya. Sudah sangat sering pisau-pisau itu beradu yang menimbulkan percikan api. Namun pisau belati di tangan Raden Mas Danang Sutawijaya yang jauh lebih kecil tak kunjung terlepas.
Mereka yang menyaksikan terpukau dengan permainan pedang rangkap keduanya. Ki Sura Patil dengan garang menyerbu Raden Mas Danang Sutawijaya yang dengan sangat rapat melindungi dirinya. Namun yang mereka saksikan, Ki Sura Patil seperti di atas angin. Raden Mas Danang Sutawijaya hanya mampu bertahan. Dan jika perkelahian seperti itu terus berlangsung, maka hanya menunggu waktu salah satu serangan Ki Sura Patil akan menembus pertahanan lawan.
Ki Sura Patil juga mengira bahwa lawannya itu hanya mampu bertahan dan tidak mendapat kesempatan untuk menyerang balik.
Namun tiba-tiba Ki Sura Patil memekik keras dan meloncat mundur.
“Aoooch……!”
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *