Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#625

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(625)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian mencegah mereka bersikap seperti itu.
“Maaf Paman dan kalian semua. Tak perlu bersikap seperti itu. Saya sekarang adalah seorang pengembara yang sedang singgah. Saya-lah yang seharusnya hormat kepada tuan rumah…..!” Dalih Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Tetapi apa yang telah Raden lakukan memang pantas untuk kami hormati…..!” Dalih salah seorang dari mereka.
“Kami jengah selalu berseteru dengan berbagai perguruan. Yang kami harapkan hidup rukun berdampingan. Dan Raden-lah yang telah merukunkan kami…..!” Berkata yang lainnya.
“Yaaa….., kita memang harus menjalin persahabatan. Mataram ingin bersahabat dengan tetangga-tetangga terdekat. Dan Kaliangkrik ini tidak jauh dari Mataram. Kami justru mengundang warga di sini untuk berkunjung ke Mataram…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Terimakasih Raden, suatu saat kami akan berkunjung untuk menjalin persahabatan dan juga among dagang……!” Berkata yang lain lagi.
“Bahkan jika ingin menetap di Mataram pun, tanah kami masih terlalu luas……!” Raden Mas Danang Sutawijaya menawarkan.
“Terimakasih Raden, mungkin dari kami yang tanahnya tinggal sejengkal untuk dibagi waris bisa boyongan ke telatah Mataram…..!” Berkata yang lain lagi.

Masih beberapa saat mereka berbincang, namun hari sudah menjelang larut malam. Wedang jahe gula aren yang disuguhkan pun telah dinikmati, demikian pula tela godoknya.
Raden Mas Danang Sutawijaya juga perlu beristirahat.
Beberapa orang dari mereka telah pulang, namun masih ada beberapa yang tinggal dan berbincang di padepokan itu.
Kini mereka sudah tidak khawatir akan ada penyerbuan lagi dari perguruan Bukit Tidar. Dan juga tidak ada penyerbuan dari perguruan manapun.
Mereka masih memperbincangkan tentang orang muda yang mengagumkan yang ternyata adalah Raden Mas Danang Sutawijaya. Yang sebelumnya hanya mereka dengar sebagai sebuah dongeng yang belum yakin akan kebenarannya. Namun setelah mendengar cerita dari kawannya yang bersamanya itu, mereka menjadi yakin bahwa dongeng yang mereka dengar sebelumnya itu adalah sebuah kenyataan.
Mereka sebelumnya menganggap bahwa pertempuran antara Pajang dan Jipang di tapi Bengawan Sore hanyalah dongeng yang dibesar-besarkan. Tewasnya Harya Penangsang yang sakti mandraguna oleh seorang anak muda yang bernama Danang Sutawijaya pun hanyalah sebuah cerita.
Mereka sebelumnya juga tidak yakin bahwa hutan Alas Mentaok yang angker bisa dibedah. Namun semua menjadi kenyataan.
“Ayooo….., kita suatu saat berkunjung ke Mataram…..!” Berkata salah seorang dari mereka.
“Tentu aku senang agar kita juga bertambah wawasan tentang daerah lain…..!” Sahut yang lain.
“Yang kita dengar, Mataram tidak jauh dari Candi Prambanan. Aku ingin melihat candi itu……!” Berkata yang lain lagi.
“Menurut cerita nenek moyang, dahulu di Budur juga ada candi yang sangat besar, namun sudah tertutup lumpur hutan dan rawa-rawa……!” Cerita yang lain lagi.
“Konon ceritanya dahulu ada pralaya yang mengubur banyak candi di sekitar gunung Merapi….!” Timpal yang lain.
“Yang selamat adalah candi-candi di Gedong Sanga, tetap utuh. Aku pernah mengembara sampai di sana…..!” Berkata yang lain lagi.
“Lhaaah….., dahulu kan bersama aku juga…..!” Timpal kawannya.
“Yaa….., dahulu kita berempat…..! Candi Gedong Sanga memang elok….!” Berkata kawannya.

Mereka berbincang sampai larut malam. Walau cerita-cerita itu pernah mereka ceritakan, namun tak bosan diceritakan lagi. Namun kini suasana menjadi berbeda karena tidak ada kekhawatiran akan diserbu oleh perguruan manapun. Mereka pun perlu beristirahat. Namun mereka telah bersepakat bahwa besuk pagi akan berkumpul lagi. Mereka senang karena telah dikunjungi oleh seseorang yang sungguh mengagungkan.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *