Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#644

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(644)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Orang yang dari Berja yang ikut mengalami kejadian itu kemudian meluruskan cerita yang disampaikan oleh orang yang hanya mendengar cerita. Namun orang yang hanya mendengar cerita itu bercerita lebih menggebu dari mereka yang mengalami. Dan cerita mereka pun banyak yang tidak sesuai dan lebih banyak dibesar-besarkan.
“Ketika kami mendorong juga rame-rame, tetapi tenaga Raden Mas Danang Sutawijaya memang jauh lebih kuat dari kami. Dan kami pun juga menariknya dengan tambang…..!” Berkata orang yang dari Berja itu.
“Ooo….., begitu ya…..?” Berkata orang yang ikut mendengarnya.
Mereka yang memperbincangkan Raden Mas Danang Sutawijaya hampir merata di tempat-tempat yang baru saja disalami oleh putra Ki Ageng Mataram tersebut.
“Tempat ini dahulu adalah tempat yang angker. Tidak ada orang yang berani bertempat tinggal di tempat ini. Itu saksinya, pohon beringin tua di tengah alun-alun itu. Itu sengaja tidak ditebang karena ada penunggunya…..!” Berkata orang yang hanya mendengar cerita.
Perbincangan mereka pun kemudian berkembang tentang cerita para penunggu pepohonan di hutan Alas Mentaok dahulu. Cerita mereka lebih seram dari pada kejadian yang sesungguhnya.
“Hee…., katanya Raden Mas Danang Sutawijaya itu bersahabat dengan penguasa laut selatan…..!” Berkata salah seorang dari mereka.
“Ssssttt…..! Jangan kau sebut-sebut itu di sini. Mungkin beliau juga hadir di sini dan kita tidak tahu. Bisa-bisa kita kena tulah…..!” Peringatan salah seorang dari mereka. Mereka pun kemudian terdiam.
Namun demikian, bahan perbincangan bagi mereka tak ada habis-habisnya. Bahkan cerita tentang terbunuhnya Harya Penangsang oleh Raden Mas Danang Sutawijaya pun tak bosan menjadi perbincangan. Tentang Ki Juru Martani, tentang Ki Penjawi dan tentu saja cerita tentang Ki Pemanahan sendiri juga menjadi perbincangan.
Tak kalah serunya ketika mereka memperbincangkan tentang Jaka Tingkir yang sekarang menjadi Sultan di Pajang yang bergelar Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Bagaimana Jaka Tingkir ketika itu mampu mengalahkan seribu buaya serta menaklukkan penunggu Kedung Srengenge.
“Buaya-buaya itu kemudian mendorong getek yang ditumpangi oleh Jaka Tingkir sampai di Demak…..!” Sahut yang lain, seakan lebih tahu dari yang lain.
Mereka pun bersahutan bercerita tentang buaya-buaya itu. Dan lebih banyak cerita itu jauh dari yang sesungguhnya. Cerita dari satu daerah dengan daerah lain pun bisa menjadi berbeda. Mereka bercerita berdasarkan cerita dari mulut ke mulut.
Mereka yang pernah mendengar cerita tentang Dadung Awuk, seorang pendekar sakti calon tamtama prajurit yang tewas oleh Jaka Tingkir pun diceritakan pula.
“Katanya, Dadung Awuk itu seorang yang sakti mandraguna penguasa Alas Roban yang dikalahkan oleh Jaka Tingkir yang masih muda saat itu dengan mudah…..!” Berkata orang itu bersemangat.
“Apa bukan penguasa Alas Gombel…..?” Sahut yang lain.
“Yang aku dengar, Dadung Awuk itu dari Gunung Kendeng…..!” Sahut yang lain.
Mereka pun tidak ada yang menengahi karena sama-sama ragu.
Cerita tentang Kebondanu yang mengamuk yang kemudian kepalanya pecah di hantam oleh Jaka Tingkir pun tak kalah serunya menjadi bahan perbincangan.
“Jaka Tingkir yang sekarang menjadi Sultan di Pajang itu memang seorang yang sakti mandraguna. Dan Raden Mas Danang Sutawijaya tadi adalah putra angkat dan juga muridnya……!” Berkata salah seorang dari mereka.
“Yaaa….., pantas saja jika Raden Mas Danang Sutawijaya pun menjadi seorang yang sakti mandraguna pula. Mungkin sekarang Raden Mas Danang Sutawijaya lebih sakti dari Kanjeng Sultan Pajang tersebut…..!” Sahut yang lain.
“Heee…., kira-kira Kanjeng Sultan Pajang akan hadir di sini tidak ya…..?” Berkata salah seorang dari mereka.
“Aku juga ingin tahu seperti apa Jaka Tingkir yang sekarang menjadi sultan itu…..!” Sahut yang lain.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *