Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#649

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(649)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Tempat pemakaman baru telah berjubel orang yang akan memberi penghormatan terakhir kepada Ki Ageng Mataram.
Mereka, para pelayat yang tidak mendapat tempat di pemakaman baru memilih untuk berkeliling di kawasan Kotagede. Mereka ingin melihat-lihat bangunan yang serba baru.
Pemukiman warga yang tertata rapi. Gang-gang-nya pun berderet rapi pula. Namun gang-gang-nya tidak lebar, tidak cukup untuk berpapasan dua dokar. Mereka tidak tahu, mengapa gang-gang itu tidak dibuat lebar sekalian.
Mereka banyak pula yang sampai di calon pasar yang cukup besar, namun pembangunan pasar itu memang belum selesai.
“Pasar ini bisa lebih besar dari Pasar Prambanan…..!” Berkata salah seorang yang sampai di tempat itu.
“Ya….., warung-warungnya juga tertata rapi…..!” Sahut kawannya.
“Suatu saat kita berkunjung lagi ke pasar ini jika sudah dibuka…..!” Sahut kawannya.

Mereka banyak pula yang mengelilingi pendapa yang telah selesai dibangun.
Mereka pun kagum akan indah dan megahnya pendapa dan sekitarnya.
“Apakah pendapa keraton itu juga seindah dan semegah ini…..?” Berkata pelayat yang berkeliling di sekitar pendapa.
“Aku belum pernah ke keraton manapun, bahkan ke kadipaten pun belum pernah…..!” Jawab kawannya.

Dua orang prajurit sandi dari Pajang sampai juga di dalam pendapa.
“Pendapa ini tak kalah megah dengan siti hinggil keraton Pajang. Seandainya ada dampar kencana tentu tak ubahnya sebuah keraton…..!” Berkata salah seorang prajurit sandi.
“Sepertinya memang dirancang untuk sebuah keraton…..!” Sahut kawannya.
“Marilah kita masuk lebih dalam, kesempatan seperti ini tentu sulit kita dapatkan.
Kedua orang prajurit sandi dari Pajang itu sudah terbiasa keluar masuk di keraton Pajang. Namun mereka tetap kagum dengan yang mereka saksikan saat itu. Hampir semua bangunan itu terbuat dari kayu yang terukir rumit namun indah dan kokoh.
“Nanti siapa yang akan kembali ke Pajang…..? Aku atau kamu…..?” Bertanya salah seorang prajurit sandi kepada kawannya.
“Kau sajalah, aku belum lama pulang ke Pajang…..!” Sahut kawannya.
“Baiklah nanti aku segera kembali ke Pajang. Banyak yang bisa kita laporkan tentang Mataram ini…..!” Berkata kawannya.
Kedua orang prajurit sandi itu masih sempat menyusuri setiap lorong di dalam kawasan itu. Mereka merasa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga bisa masuk ke kawasan itu.

Ketika matahari telah jauh condong ke barat, para pengantar jenazah Ki Ageng Mataram telah kembali. Suasana duka masih menyelimuti mereka.
Dua orang prajurit sandi dari Pajang itu sempat begitu dekat dengan Raden Mas Danang Sutawijaya yang telah bergelar Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama. Orang muda yang memang tampan dan gagah tampak kokoh kuat.
“Mungkin Jaka Tingkir ketika masih muda juga seperti itu…..!” Bisik salah seorang prajurit sandi.
“Harus kita akui bahwa keduanya adalah orang pilihan yang sulit dicari bandingannya…..!” Sahut kawannya.
“Kita berharap bahwa Mataram ini tetap menjadi bagian dari Pajang…..!” Berkata yang seorang.
“Yaaa….., sekarang dan sampai kapanpun Mataram akan tetap menjadi bagian dari Pajang……!” Jawab kawannya.
“Sayangnya, Kanjeng Sultan tidak hadir dalam pelayatan tadi, atau setidaknya ada utusan dari keraton Pajang…..!” Berkata kawannya.
“Sepertinya juga tidak ada utusan resmi yang mengabarkan mangkatnya Ki Ageng Mataram ini kepada Kanjeng Sultan…..!” Sahut kawannya.
“Ya….., kita belum mendengar tentang hal itu…..!” Jawab kawannya.
“Harapan kita tidak akan pernah terjadi perselisihan antara Pajang dan Mataram…..!” Berkata yang seorang.
“Tidak akan pernah terjadi perselisihan antara ayah dan anak angkat, antara guru dan murid…..!” Sambung kawannya.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *