Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#651

penerus trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(651)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Malam hari itu Kotagede terasa sangat sepi. Hampir semuanya terlelap karena kecapaian. Hanya beberapa orang yang tetap terjaga karena memang sedang berjaga. Ki Juru Martani dan Ki Ageng Giring tetap terjaga pula. Bahkan kedua sesepuh itu sedang berbincang. Sedangkan Ki Demang Karanglo sedang pulang ke kademangan, ia pasti juga kelemahan.
Ki Juru Martani dan Ki Ageng Giring berbincang tentang berbagai hal, terutama tentang masa depan dari Mataram.
“Bagaimana pun, Mataram saat ini adalah tetap sebagai bagian dari Kasultanan Pajang. Sebaiknya kita yang di sini tidak menunjukkan sikap perlawanan kepada Pajang…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Ya memang seharusnya demikian…..!” Jawab Ki Ageng Giring.
“Ooh ya….., apakah sudah ada utusan yang mengabarkan tentang mangkatnya Adi Pemanahan ke Pajang…..?” Bertanya Ki Ageng Giring.
“Sepertinya belum….., memang seharusnya segera utusan ke Pajang….!” Jawab Ki Juru Martani.
“Apakah aku yang diutus ke Pajang……?” Tawaran dari Ki Ageng Giring.
“Aku kira baik juga…..! Tetapi Ki Ageng jangan sendiri. Bisa bersama Ki Karep besuk…..!” Jawab Ki Juru Martani.
“Aku tadi melihat Ki Karep sedang berbincang di pringgitan. Coba aku lihat apakah masih ada…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Baiklah Ki…..!” Jawab Ki Juru Martani.
“Besuk aku yang akan mengatakan kepada Panembahan Senopati…..!” Lanjut Ki Juru Martani.

Ki Ageng Giring memang sudah mengenal Kanjeng Sultan Hadiwijaya sejak masa muda. Walau mereka tidak satu perguruan. Ki Ageng Giring adalah saudara seperguruan Ki Pemanahan, tetapi bukan siswa Pengging. Namun Ki Ageng Giring sering diajak oleh Ki Pemanahan ke Pengging sehingga akrab dengan Ki Juru Martani, Ki Penjawi dan Jaka Tingkir saat itu. Jaka Tingkir pun tahu bahwa Ki Ageng Giring juga salah seorang yang berimu tinggi. Bahkan Jaka Tingkir suatu saat pernah berkunjung ke Kembanglampir. Namun Ki Ageng Giring memang tidak banyak terlibat di keprajuritan atau punggawa praja. Ia lebih banyak tinggal di pegunungan Kidul dengan olah tani dan mengurusi pertapaan Kembanglampir.

Ki Karep Kariya senang ketika diajak oleh Ki Ageng Giring untuk pergi ke Pajang.
“Apakah tidak sebaiknya kita berangkat sebelum terang tanah, Ki…..?” Tawaran dari Ki Karep.
“Bisa…..! Kita bertemu di gerbang alun-alun. Dan sekarang kita beristirahat di sisa malam ini……!” Berkata Ki Ageng Giring.

Sementara itu, Panembahan Senopati malam itu memerlukan menemani sang istri yang sedang mengandung. Sudah beberapa pekan sang istri ditinggalkan untuk pergi ke arah barat. Dan ketika tiba, didapati Ki Ageng Mataram sedang sakit keras yang kemudian mangkat. Kemudian disibukkan oleh upacara pemakaman. Dan esok hari Panembahan Senopati sudah harus pergi ke pantai selatan yang selalu dijalani setiap menjelang bulan purnama sampai purnama itu tiba.
Sang istri menyadari keadaan yang sedang terjadi, walau menahan rindu yang amat sangat.
Tidak diceritakan apa yang terjadi di bangsal pribadi sang istri itu. Sepasang suami-istri yang sedang dilanda rindu.

Sementara itu, setelah terang tanah, Ki Ageng Giring serta Ki Karep telah meninggalkan gerbang alun-alun untuk menuju ke Pajang.
Dalam pada itu, Ki Gede Menoreh juga tengah berangkat menuju ke Mataram.
Di tempat lain, Adipati Bagelen juga sedang dalam perjalanan menuju ke Mataram. Demikian pula Adipati Kedu dan Adipati Banyumas dari tempat yang berbeda-beda.
Demikian juga saat itu, Ki Singa Dangsa dan Nyi Singa Dangsa dari Bukit Tidar juga sudah bersiap berangkat ke Mataram bersama dengan beberapa pengikutnya.
Di Lembah Merapi Merbabu, Ki Sura Patil bersama beberapa pengikutnya juga telah bersiap berangkat menuju Mataram.
Yang terjadi di perguruan Kaliangkrik tak jauh berbeda. Bahkan rombongan yang cukup besar telah berangkat pula menuju Mataram. Mereka memang telah janjian untuk berangkat bersama setelah mendengar kabar mangkatnya Ki Ageng Mataram.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *